“Jadi jangan hanya menonton. Kita harus banyak variasi dan kembangkan dia agar lebih bagus asli tetapi juga modern, hal ini akan menarik wisata dari luar, jadi Yahukimo jangan kalah dengan Kabupaten Jayawijaya,” katanya.
Ia mengatakan pada festival Lembah Baliem banyak para turis yang datang sehingga untuk festival budaya dari 12 suku di yahukimo harus dikemas dengan baik, agar para misionaris yang hadir di lembah Jayawijaya bisa juga ada di Yahukimo.
“Ini yang kami harapkan penampilan kita harus terus ditonjolkan dengan sebaik mungkin sehingga orang dari luar juga dapat melihat apa yang kita tampilkan itu benar-benar menjadi event nasional dan juga internasional,” harapnya.
Diakhir Demianus menekankan dari setiap festival budaya ini perlu peningkatan ekonomi bagi masyarakat lokal.
“Bagaimana supaya budaya ini dikembangkan secara kreativitas agar peredaran uang sehingga ekonomi masyarakat itu semakin meningkat, jadi tidak hanya untuk makan minum tetapi juga untuk bisnis. Tidak hanya orang Indonesia yang datang tetapi orang luar juga perlu menyaksikan tarian kehidupan dan juga budaya dari 12 suku yang ada di Yahukimo. Ini akan sangat menarik,” tambahnya.
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI yang diwakili Direktur Musik, Film, dan Animasi, Kemenparekraf RI, Muhammad Amin memberikan apresiasi kepada seluruh beserta baik pemerintah maupun masyarakat di Kabupaten Yahukimo karena Festival 12 Suku masuk dalam Kharisma Event Nusantara. Amin mengatakan yang mendaftar dari seluruh Indonesia untuk masuk ke KEN mencapai ratusan.
“Bapak ibu boleh bangga karena Festival 12 Suku saat ini masuk menjadi 110 Festival terbaik di Indonesia,” katanya.
Untuk itu dalam festival itu Ia mengajak perlu ada peningkatan kreativitas inovasi dan juga memperhitungkan nilai ekonomi sehingga bisa menarik para tourism agar tertarik datang ke Yahukimo.
“Saya tidak panjang-panjang saya ingin Ingatkan apa yang disampaikan menteri bahwa yang perlu dilakukan adalah inovasi dan terus berinovasi dan berkolaborasi,” imbuhnya.
“Semangat tiga G, perlu ada kerja gerak cepat, geber gerak bersama dan gaspol garap semua potensi,” tutup Amin.
Diambahkan Wakil Bupati Yahukimo, Esau Miram bahwa Yahukimo memiliki keunikan dari budaya 12 suku besar yang tersebar di wilayah itu.
“Kami berbeda dengan kabupaten lain. Kalau di wilayah lain seperti di Tolikara memiliki satu bahasa daerah. Begitu juga di Kabupaten Jayawijaya juga memiliki satu bahasa daerah tetapi kami di Yahukimo satu kabupaten 12 suku memiliki 12 bahasa daerah berbeda dan itu adalah kekayaan kami,” ujar Esau.