Ia juga menekankan pentingnya pembangunan TPA yang representatif, mengingat selama 23 tahun berdirinya Kabupaten Tolikara, belum ada fasilitas pembuangan sampah yang memadai. Kondisi ini menyebabkan tumpukan sampah tersebar di pinggir jalan, sungai, dan ruang terbuka, yang berpotensi mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.
“Sudah saatnya kita memiliki TPA sendiri yang dikelola dengan baik dan ramah lingkungan. Kami terus berkomitmen menuntaskan persoalan sampah dengan mencari lokasi yang ideal dan melibatkan para ahli,” tambahnya.
Sementara itu, Tim Ahli Unipa dalam pemaparannya kepada masyarakat menjelaskan bahwa pengelolaan sampah yang bersih dan terstruktur sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan serta mendukung pembangunan daerah. Apabila lokasi di Yiyogobak layak dibangun TPA, maka manfaatnya akan mencakup peningkatan infrastruktur, kebersihan lingkungan, dan terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
“TPA ini bukan sekadar tempat pembuangan sampah, tetapi langkah besar menuju perubahan. Ini akan menjadi tonggak sejarah bagi Kabupaten Tolikara dalam membangun masa depan yang lebih bersih dan sehat,” ujar salah satu perwakilan tim ahli Unipa.
Masyarakat pun menyambut baik inisiatif ini. Seorang tokoh intelektual lokal menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah dan tim akademisi yang telah turun langsung ke lapangan.