JAYAPURA-Jumlah kasus Covid-19 di Kota Jayapura kembali menunjukan peningkatan. Berdasarkan data yang dikeluarkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, Selasa (2/8) kemarin, tercatat 49 orang yang terpapar Covid-19. Peningkatan kasus Covid-19 ini mendapat perhatian serius dari Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si.
Frans Pekey mengingatkan masyarakat untuk waspada dan hati-hati terhadap penyebaran Covid-19 yang kini semakin meningkat di Kota Jayapura. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, membawa hand sanitizer, selalu rajin mencuci tangan dengan air dan jika memang diperlukan sekali penyemprotan desinfektan juga tetap dilakukan.
“Serta yang tak kalah penting, masyarakat juga diminta untuk melakukan vaksinasi bagi yang belum melakukan vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster,” tuturnya.
Seiring kasus Covid-19 di Kota Jayapura terus naik, Satgas Covid-19 Jayapura menurutnya mengikuti trend kasus dan akan melakukan evaluasi pada bulan ini untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut.
“Kalau kasus semakin naik terus maka kita akan perketat protokol kesehatan dengan membatasi jam aktivitas masyarakat dan juga meningkatkan vaksinasi. Karena itu, saya minta kepada seluruh warga masyarakat untuk coba mencermati dan mengikuti kasus ini yang sedang naik, dengan cara menjalankan protokol kesehatan di manapun berada,” pintanya.
Dirinya juga tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker. Utamanya saat beraktivitas di gedung dengan sirkulasi udara yang sangat terbatas.
Frans Pekey juga memerintahkan ASN di lingkungan Pemkot Jayapura untuk wajib memakai masker guna mencegah terjadi penularan terutama di lingkungan kerja Pemkot Jayapura.
“Kepada seluruh PNS para pejabat, para pemimpin OPD terapkan Prokes. Jangan ada cluster baru di pemerintah Kota Jayapura,” tegasnya.
Ditambahkan, jika ada sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 maka sekolah ini akan dievaluasi dan sementara waktu dihentikan supaya bisa dilakukan Prokes ketat serta penyemprotan cairan desinfektan.
“Sekolah yang ada kasus tentu kita akan evaluasi dan bisa saja kembali online sehingga kita akan mengikuti trend kasus. Kalau sekolah yang belum ada kasus tetap berjalan seperti biasa. Kecuali sekolah yang ada kasusnya tentu kita akan tutup untuk dilakukan sterilisasi kembali, lalu kemudian bisa melakukan pembelajaran online, jadi semua perkembangan dinamika seiring perkembangan kasus Kota Jayapura,” tutupnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari menambahkan, meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura, pertama dikarenakan adanya masyarakat melakukan perjalanan ke luar daerah dan kemungkinan ada yang terkena Covid -19 lalu tersebar di Kota Jayapura. “Kedua ada juga transmisi penyebaran Covid- 19 secara lokal,” jelasnya.
Kadinkes dr. Sri Antari mengatakan, pihaknya juga akan melakukan penelusuran apabila ada pasien yang dirujuk dari luar Kota Jayapura. Namun pihaknya berharap, pemerintah kabupaten yang warganya dirujuk ke Kota Jayapura akibat terpapar Covid-19, juga melakukan tracing kontak, agar bisa secara bersama-sama menurunkan penyebaran virus Covid-19.
“Saya juga berpikir Kota Jayapura ada yang meninggal, ternyata kami telusuri di Rumah Sakit Provita ternyata dari Kabupaten Jayapura,”ucapnya.
Diakui, untuk pasien Covid yang ditangani di rumah sakit ada 14 orang namun yang satu meninggal dunia dari Kabupaten Jayapura yang dirawat di ICU Rumah Sakit Provita. Dalam kasus Covid ini pihaknya masih mendalami apakah ada kasus varian baru sehingga masih dilakukan koordinasi dengan Litbangkes Papua dan masih menunggu jumlah sampel yang akan dirunning untuk pemeriksaan varian baru.
“Jadi ini menunggu 48 sampel dan ini sudah disebarkan ke seluruh rumah sakit, kalau ada kasus yang dilakukan PCR di rumah sakit masing-masing bisa dikirimkan ke Litbangkes dan ini sudah disampaikan ke Litbangkes dan direktur rumah sakit,” jelasnya.
Ditambahkan, dari 49 orang yang terpapar Covid -19 memang umumnya sudah divaksinasi sehingga sakitnya tidak terlalu berat. “Jadi artinya membuktikan bahwa kekebalan parsial, walaupun sudah divaksinasi tetap bisa kemungkinan terkena infeksi Covid tetapi tidak menjadi berat. Dari kasus Covid-19 yang masih mendominasi pasien yang terpapar ada di wilayah Jayapura Selatan, kasusnya di Hamadi ada 8 orang dan ini cukup banyak,” tambahnya.
Kadinkes dr. Sri Antari juga mengimbau masyarakat ketika berkumpul baik di luar dan di dalam, tetap wajib memakai masker. “Karena kalau dekat, penularan bisa melalui cipratan air liur, sentuhan juga. Jadi masyarakat lebih waspada protokol kesehatan secara ketat. Sementara masyarakat yang sedang mengalami flu, batuk pilek, silakan dicek rapid antigen di Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan yang bisa melayani,” pungkasnya.(dil/nat)