Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Alun –Alun Tugu Salib jadi Sasaran Pembersihan Umat

Ditemukan dari Kotoran Manusia, suntik Bekas Pakai Hingga Sampah Perbuatan Asusila

WAMENA – Dalam rangka HUT 52 tahun, Gereja Pentakosta Di Indonesia (GPDI) El Shadday melakukan jalan sehat sekaligus melakukan pembersihan Tugu Salib Wamena dan juga doa bersama. Dalam aksi itu keadaan di tugu salib yang merupakan lambang Kekristenan sangat memprihatinkan segala macam kotoran, bahkan sampai sampah dari perbuatan asusila ditemukan di lokasi tersebut.

Pdt.Maryaty Ompusunggu Roem mengakui jika kebersihan di Tugu Salib Wamena sangat memprihatinkan, segala macam sampah seperti kotoran manusia, alat suntik, botol belas miras, kertas atau plastik pembungkus makanan, bahkan sampah perbuatan asusila juga ditemukan di alun –alun tugu tersebut.

“Kebersihan di lingkungan Tugu Salib ini seakan-akan tak pernah diperhatikan pemerintah setempat, oleh karena itu kami memanjatkan doa khusus kepada pemerintah provinsi dan kabupaten, sebab di daerah ini banyak jiwa yang perlu kita tolong bukan hanya secara finansial tapi juga ahlak kehidupan yang ada dalam kota ini,”ungkapnya Sabtu (1/7).

Masalah ini menunjukan betapa pentingnya perhatian untuk kota ini, sehingga diharapkan gereja dengan pemerintah bekerjasama mensejahterakan kota di mana dipijak yakni Wamena sebagai Ibukota Provinsi Papua Pegunungan.

Baca Juga :  Hari Ketiga STQ XXVII, Para Qori dan Hafidz Mulai Berkompetisi

“Doa kami kepada seluruh pejabat yang ada di wilayah ini, khususnya gereja dengan pemerintah untuk bisa bekerjasama dalam mensejahterakan masyarakat di kota ini agar tak ada perjudian dan mabuk-mabukan sebab dari pembersihan tugu salib itu kita temukan alat suntik habis pakai, kondom habis pakai, sehingga kami sangat prihatin,”kata Pdt Maryaty.

Tugu salib itu lambang dari Kekristenan, dengan lingkungan yang seperti itu pastinya sangat melukai hati Tuhan, Sebab salib yang ada disana menjadi tempat dimana percabulan terjadi, kalau Salib itu tak di butuhkan lebih baik jangan ada Salib di sana.

“ pernah kami jalan untuk melakukan Doa pagi sekitar pukul 03.00 wit dinihari dan menemukan banyak sekali percabulan yang dilakukan disitu, namun kami tak punya otoritas untuk melarang orang disana, tapi kami yakin ada keamanan di kota ini yang bisa melihat itu, kalau dikatakan itu salib memang benar –benar menyalibkan Tuhan disana untuk kedua kalinya,”tegas Gembala GPDI Elshaday Wamena

Baca Juga :  Upacara Bendera HSN 2023 Tingkat Provinsi Papua Digelar di Sentani

Di tempat yang sama Kepala Kelurahan Wamena Kota Reyn Jhon Saday,menyatakan, jika dalam rangka HUT GPDI ke 72 se Indonesia dan HUT ke 52 GPDI di wilayah Lapago, bersama pemerintah melakukan jalan santai dan aksi bersih –bersih di Tugu salib Wamena, dimana memang ada hal –hal yang kurang saat dilakukan pembersihan itu.

“Lokasi tugu salib ini ada di tengah Kota Wamena, sehingga pemerintah bersama gereja bisa mengambil peran penting untuk memberantas segala macam aktivitas yang ada di situ, seperti narkoba dan miras agar pemuda –pemuda atau masyarakat sadar betul jika pemerintah adalah wakil Allah,”Lurah Wamena Kota

Untuk masalah keamanan, pemerintah bersama TNI/Polri dan juga RT /RW serta masyarakat bisa menjaga kondisi keamanan dalam kota ini, agar Wamena ini bisa lebih aman, tertib dan segala macam aktivitas yang dilakukan bisa berjalan dengan baik. (jo/ary)

Ditemukan dari Kotoran Manusia, suntik Bekas Pakai Hingga Sampah Perbuatan Asusila

WAMENA – Dalam rangka HUT 52 tahun, Gereja Pentakosta Di Indonesia (GPDI) El Shadday melakukan jalan sehat sekaligus melakukan pembersihan Tugu Salib Wamena dan juga doa bersama. Dalam aksi itu keadaan di tugu salib yang merupakan lambang Kekristenan sangat memprihatinkan segala macam kotoran, bahkan sampai sampah dari perbuatan asusila ditemukan di lokasi tersebut.

Pdt.Maryaty Ompusunggu Roem mengakui jika kebersihan di Tugu Salib Wamena sangat memprihatinkan, segala macam sampah seperti kotoran manusia, alat suntik, botol belas miras, kertas atau plastik pembungkus makanan, bahkan sampah perbuatan asusila juga ditemukan di alun –alun tugu tersebut.

“Kebersihan di lingkungan Tugu Salib ini seakan-akan tak pernah diperhatikan pemerintah setempat, oleh karena itu kami memanjatkan doa khusus kepada pemerintah provinsi dan kabupaten, sebab di daerah ini banyak jiwa yang perlu kita tolong bukan hanya secara finansial tapi juga ahlak kehidupan yang ada dalam kota ini,”ungkapnya Sabtu (1/7).

Masalah ini menunjukan betapa pentingnya perhatian untuk kota ini, sehingga diharapkan gereja dengan pemerintah bekerjasama mensejahterakan kota di mana dipijak yakni Wamena sebagai Ibukota Provinsi Papua Pegunungan.

Baca Juga :  Bakti Kesehatan, Polres Jayawijaya Kumpulkan 60 Kantong Darah

“Doa kami kepada seluruh pejabat yang ada di wilayah ini, khususnya gereja dengan pemerintah untuk bisa bekerjasama dalam mensejahterakan masyarakat di kota ini agar tak ada perjudian dan mabuk-mabukan sebab dari pembersihan tugu salib itu kita temukan alat suntik habis pakai, kondom habis pakai, sehingga kami sangat prihatin,”kata Pdt Maryaty.

Tugu salib itu lambang dari Kekristenan, dengan lingkungan yang seperti itu pastinya sangat melukai hati Tuhan, Sebab salib yang ada disana menjadi tempat dimana percabulan terjadi, kalau Salib itu tak di butuhkan lebih baik jangan ada Salib di sana.

“ pernah kami jalan untuk melakukan Doa pagi sekitar pukul 03.00 wit dinihari dan menemukan banyak sekali percabulan yang dilakukan disitu, namun kami tak punya otoritas untuk melarang orang disana, tapi kami yakin ada keamanan di kota ini yang bisa melihat itu, kalau dikatakan itu salib memang benar –benar menyalibkan Tuhan disana untuk kedua kalinya,”tegas Gembala GPDI Elshaday Wamena

Baca Juga :  PSU di Jayawijaya, PPD Diwarning, Tidak Mengulur Waktu Pleno di Distrik

Di tempat yang sama Kepala Kelurahan Wamena Kota Reyn Jhon Saday,menyatakan, jika dalam rangka HUT GPDI ke 72 se Indonesia dan HUT ke 52 GPDI di wilayah Lapago, bersama pemerintah melakukan jalan santai dan aksi bersih –bersih di Tugu salib Wamena, dimana memang ada hal –hal yang kurang saat dilakukan pembersihan itu.

“Lokasi tugu salib ini ada di tengah Kota Wamena, sehingga pemerintah bersama gereja bisa mengambil peran penting untuk memberantas segala macam aktivitas yang ada di situ, seperti narkoba dan miras agar pemuda –pemuda atau masyarakat sadar betul jika pemerintah adalah wakil Allah,”Lurah Wamena Kota

Untuk masalah keamanan, pemerintah bersama TNI/Polri dan juga RT /RW serta masyarakat bisa menjaga kondisi keamanan dalam kota ini, agar Wamena ini bisa lebih aman, tertib dan segala macam aktivitas yang dilakukan bisa berjalan dengan baik. (jo/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya