Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Ujian Semester Tatap Muka Bisa Dilakukan Dengan Protab Kesehatan

Christian Sohilait ( FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Pelaksanaan ujian semeseter ditengah putusnya jaringan internet, Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, akui tatap muka tetap dilakukan dengan mematuhi protocol kesehatan untuk pelaksaaan ujian semester.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait menjelaskan, dampak putusnya jaringan internet bukan hanya dirasakan oleh dunia pendidikan, tetapi juga pihak lainnya, hanya saja anak-anak sekolah sangat membutuhkan internet saat ini.

“Ada tiga hal penting yang sedang berlangsung dan sangat dibutuhkan bantuan internet, yaitu anak-anak sekolah sedang melakukan tes masuk perguruan tinggi, kedua ujian nasional dan ujian sekolah, dan yang ketiga adalah ujian semester yang sedang berlangsung,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (27/5) kemarin.

Baca Juga :  Rencana Pelantikan Bupati/Wabup Ditunda Maret 2021

Diakuinya, dengan kondisi saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya, yaitu membuat surat keterangan dari Gubernur Papua yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan agar semua perguruan tinggi di seluruh Indonesia dapat membantu para peserta didik yang ingin mendaftar agar diberi pengecualian.

Selanjutnya, kepada mereka yang ujian nasional maupun ujian sekolah rata-rata sudah terselamatkan, namun yang saat ini menjadi masalah adalah anak-anak yang mengikuti ujian semester kenaikan kelas.

“Kita sudah menyampaikan kepada semua kepala-kepala dinas pendidikan baik di kabupaten/kota, jika bisa melaksanakan ujian tatap muka dengan protab kesehatan yang baik, bisa dilakukan,” terangnya.

Namun jika tidak dapat dilakukan, maka para guru bisa mengambil nilai fortofolio para siswa selama ini, untuk dijadikan patokan dan pertimbangan untuk siswa tersebut naik kelas.

Baca Juga :  Generasi Milenial Miliki Peluang dan Tantangan era Revolusi Industri 4.0

“Melihat Covid-19 sudah ada sejak 1 tahun lebih di Papua, maka guru-guru sudah memiliki pengalaman memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa dan siswa tetap sehat, saya rasa semua sekolah sudah memiliki pengalaman tersebut dalam menangani kondisi seperti saat ini,” tambahnya. (ana)

Christian Sohilait ( FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Pelaksanaan ujian semeseter ditengah putusnya jaringan internet, Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, akui tatap muka tetap dilakukan dengan mematuhi protocol kesehatan untuk pelaksaaan ujian semester.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait menjelaskan, dampak putusnya jaringan internet bukan hanya dirasakan oleh dunia pendidikan, tetapi juga pihak lainnya, hanya saja anak-anak sekolah sangat membutuhkan internet saat ini.

“Ada tiga hal penting yang sedang berlangsung dan sangat dibutuhkan bantuan internet, yaitu anak-anak sekolah sedang melakukan tes masuk perguruan tinggi, kedua ujian nasional dan ujian sekolah, dan yang ketiga adalah ujian semester yang sedang berlangsung,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (27/5) kemarin.

Baca Juga :  Pemprov Pastikan Segera Umumkan 5 Kareteker Kepala Daerah

Diakuinya, dengan kondisi saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya, yaitu membuat surat keterangan dari Gubernur Papua yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan agar semua perguruan tinggi di seluruh Indonesia dapat membantu para peserta didik yang ingin mendaftar agar diberi pengecualian.

Selanjutnya, kepada mereka yang ujian nasional maupun ujian sekolah rata-rata sudah terselamatkan, namun yang saat ini menjadi masalah adalah anak-anak yang mengikuti ujian semester kenaikan kelas.

“Kita sudah menyampaikan kepada semua kepala-kepala dinas pendidikan baik di kabupaten/kota, jika bisa melaksanakan ujian tatap muka dengan protab kesehatan yang baik, bisa dilakukan,” terangnya.

Namun jika tidak dapat dilakukan, maka para guru bisa mengambil nilai fortofolio para siswa selama ini, untuk dijadikan patokan dan pertimbangan untuk siswa tersebut naik kelas.

Baca Juga :  Energi Terbarukan Menjadi Isu Global 

“Melihat Covid-19 sudah ada sejak 1 tahun lebih di Papua, maka guru-guru sudah memiliki pengalaman memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa dan siswa tetap sehat, saya rasa semua sekolah sudah memiliki pengalaman tersebut dalam menangani kondisi seperti saat ini,” tambahnya. (ana)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya