Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Pelaksanaan UN SMA/SMK Melalui  3 Cara

Christian Sohilait, ST, M.Si ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

JAYAPURA – Menyambut Ujian Nasional di tengah pandemi Covid-19, Dinas  Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua mengakui pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2021 ini di tingkat SMK dan SMA di Papua akan dilakukan secara daring, luring dan portofolio.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengatakan,  di tahun 2021 yang mana aktivitas dunia pendidikan masih dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, pemerintah telah mengambil kebijakan meniadakan Ujian Nasional (UN) dan hanya dilakukan  Ujian Sekolah (US) saja.

“Sistem ujian akan dilakukan dengan tiga metode yaitu daring, luring dan portofolio, yang mana sistem ini disesuaikan dengan kondisi yang ada di setiap daerah di Papua,”ujar Christian kepada Cenderawasih Pos, melalui telepon, Selasa (23/3) kemarin.

Diakuinya, khusus untuk ujian SMA/SMK dan yang sederajat, sebanyak 30.165 siswa yang mengikuti ujian, dimana jumlah tersebut terdiri dari 122 terdapat pada 9 SLB, 20.500 peserta ujian berada di 124 SMA, dan sisanya merupakan peserta ujian dari 190 SMK se Papua.

Baca Juga :  Pemprov Menunggu Dana Otsus yang Belum Dicairkan

Menurutnya, para peserta ujian ini akan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Jika kondisi sekolah di tengah kota dan jaringan internetnya bagus, ujian bisa dilakukan dengan sistem daring.

Namun bagi daerah yang sulit akses jaringan inyernetnya akan menggunakan sistem luring. Sementara yang daerahnya sama sekali tidak bisa menggunakan akses daring dan luring karena letaknya sulit dijangkau dan jaringan internetnya tidak ada,  maka akan dilaksanakan dengan  sistem portofolio.

“Sistem portofolio yaitu guru masing-masing akan menggunakan nilai siswa yang sudah diberikan sebelumnya. Selain itu juga  ditambah dengan tugas-tugas yang telah diberikan serta  ditambah dengan penilaian sikap dan perilaku dari siswa,” tambahnya.

Penggabungan semua nilai tersebut yang akan dipakai guru untuk memberikan nilai ujian.  Akan tetapi jika siswa tersebut bisa mengikuti ujian, maka ujian tetap akan dilaksanakan.

Baca Juga :  Golkar "Kunci" Ketua DPRP

“Sedangkan bagi wilayah perkotaan dengan akses internet memadai namun siswa tidak memiliki kendala maka akan mengikuti ujian dengan datang ke sekolah,”ujarnya.

Segala upaya pihaknya lakukan agar siswa dapat mengikuti ujian sekolah dengan baik. Dari pantauan di lapangan, untuk jenjang SMK, beberapa sekolah sudah melaksanakan ujian dan praktek sejak minggu lalu, sedangkan jenjang SMA, beberapa sekolah sudah melaksanakan namun ada juga yang baru melaksanakan pada pekan ini.

“Saya sudah instruksikan ke Kabid-Kabid agar memantau semua pelaksanaan ujian nasional di 29 kabupaten/kota . Jika sudah ada laporan lengkap akan dievaluasi,”tandasnya.(ana/ary)

Christian Sohilait, ST, M.Si ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

JAYAPURA – Menyambut Ujian Nasional di tengah pandemi Covid-19, Dinas  Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua mengakui pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2021 ini di tingkat SMK dan SMA di Papua akan dilakukan secara daring, luring dan portofolio.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengatakan,  di tahun 2021 yang mana aktivitas dunia pendidikan masih dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, pemerintah telah mengambil kebijakan meniadakan Ujian Nasional (UN) dan hanya dilakukan  Ujian Sekolah (US) saja.

“Sistem ujian akan dilakukan dengan tiga metode yaitu daring, luring dan portofolio, yang mana sistem ini disesuaikan dengan kondisi yang ada di setiap daerah di Papua,”ujar Christian kepada Cenderawasih Pos, melalui telepon, Selasa (23/3) kemarin.

Diakuinya, khusus untuk ujian SMA/SMK dan yang sederajat, sebanyak 30.165 siswa yang mengikuti ujian, dimana jumlah tersebut terdiri dari 122 terdapat pada 9 SLB, 20.500 peserta ujian berada di 124 SMA, dan sisanya merupakan peserta ujian dari 190 SMK se Papua.

Baca Juga :  Berharap Kerja Sama Pemprov dan Malaysia Terjalin

Menurutnya, para peserta ujian ini akan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Jika kondisi sekolah di tengah kota dan jaringan internetnya bagus, ujian bisa dilakukan dengan sistem daring.

Namun bagi daerah yang sulit akses jaringan inyernetnya akan menggunakan sistem luring. Sementara yang daerahnya sama sekali tidak bisa menggunakan akses daring dan luring karena letaknya sulit dijangkau dan jaringan internetnya tidak ada,  maka akan dilaksanakan dengan  sistem portofolio.

“Sistem portofolio yaitu guru masing-masing akan menggunakan nilai siswa yang sudah diberikan sebelumnya. Selain itu juga  ditambah dengan tugas-tugas yang telah diberikan serta  ditambah dengan penilaian sikap dan perilaku dari siswa,” tambahnya.

Penggabungan semua nilai tersebut yang akan dipakai guru untuk memberikan nilai ujian.  Akan tetapi jika siswa tersebut bisa mengikuti ujian, maka ujian tetap akan dilaksanakan.

Baca Juga :  Papua Street Carnival Ajang Tumbuhnya Bakat Baru

“Sedangkan bagi wilayah perkotaan dengan akses internet memadai namun siswa tidak memiliki kendala maka akan mengikuti ujian dengan datang ke sekolah,”ujarnya.

Segala upaya pihaknya lakukan agar siswa dapat mengikuti ujian sekolah dengan baik. Dari pantauan di lapangan, untuk jenjang SMK, beberapa sekolah sudah melaksanakan ujian dan praktek sejak minggu lalu, sedangkan jenjang SMA, beberapa sekolah sudah melaksanakan namun ada juga yang baru melaksanakan pada pekan ini.

“Saya sudah instruksikan ke Kabid-Kabid agar memantau semua pelaksanaan ujian nasional di 29 kabupaten/kota . Jika sudah ada laporan lengkap akan dievaluasi,”tandasnya.(ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya