Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Didukung Keluarga, Warga Antusias Periksa HIV-AIDS

JAYAPURA-Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua dr Anton Tony Mote menyebut, begitu antusiasnya masyarakat melakukan pemeriksaan HIV-AIDS di Unit unit layanan kesehatan.

  “Bahkan secara sukarela masyarakat melakukan pemeriksaan HIV, terkesan semakin meningkat untuk pemeriksaan dari pribadi,” kata dr Anton kepada Cenderawasih Pos.

  Dikatakan, ada dua cara untuk pemeriksaan selain permintaan dari masyarakat, kemudian mereka sendiri yang langsung ke unit layanan pemeriksaan. “Di RSUD Jayapura sendiri ada beberapa kasus kita wajib pemeriksaan HIV,” terangnya.

  Ia juga menyebut tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan HIV semakin hari semakin baik. Sebagian dari mereka juga tidak minder, sehingga dalam sosialisasi penanggulangan HIV pihaknya menyampaikan bahwa HIV bukan sesuatu yang mematikan. Tetapi itu adalah sebuah infeksi biasa, virus yang menyerang imun pada orang.

Baca Juga :  Belum Ada Aduan Keterlibatan ASN di Pemilu

  “Yang mematikan bukan HIV, melainkan seketika daya tubuh kurang kemudian ada komplikasi penyakit lain. Itulah yang mematikan, jadi HIV bukan penyakit yang mematikan,” terangnya.

  Dr Anton mengaku mulai adanya dukungan terhadap pasien HIV dari masyarakat dalam hal ini keluarga, semisalnya dulu jika ada pasien HIV maka didiskriminasi dijauhi dan lainnya.

“Sekarang rata rata jika ada pasien HIV justru dukungan keluarganya cukup kuat,” pungkasnya.

  Sekedar diketahui, sebanyak 47.962 kasus HIV/AIDS per maret tahun 2022 berdasarkan Variabel epidemiologi kumulatif. Dengan jenis kelamin laki laki sebanyak 22.458, perempuan 25.413 dan tidak diketahui sebanyak 91. (fia/tri)

JAYAPURA-Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua dr Anton Tony Mote menyebut, begitu antusiasnya masyarakat melakukan pemeriksaan HIV-AIDS di Unit unit layanan kesehatan.

  “Bahkan secara sukarela masyarakat melakukan pemeriksaan HIV, terkesan semakin meningkat untuk pemeriksaan dari pribadi,” kata dr Anton kepada Cenderawasih Pos.

  Dikatakan, ada dua cara untuk pemeriksaan selain permintaan dari masyarakat, kemudian mereka sendiri yang langsung ke unit layanan pemeriksaan. “Di RSUD Jayapura sendiri ada beberapa kasus kita wajib pemeriksaan HIV,” terangnya.

  Ia juga menyebut tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan HIV semakin hari semakin baik. Sebagian dari mereka juga tidak minder, sehingga dalam sosialisasi penanggulangan HIV pihaknya menyampaikan bahwa HIV bukan sesuatu yang mematikan. Tetapi itu adalah sebuah infeksi biasa, virus yang menyerang imun pada orang.

Baca Juga :  Gubernur Harap Kepala Daerah Lakukan Pemantauan Efektivitas

  “Yang mematikan bukan HIV, melainkan seketika daya tubuh kurang kemudian ada komplikasi penyakit lain. Itulah yang mematikan, jadi HIV bukan penyakit yang mematikan,” terangnya.

  Dr Anton mengaku mulai adanya dukungan terhadap pasien HIV dari masyarakat dalam hal ini keluarga, semisalnya dulu jika ada pasien HIV maka didiskriminasi dijauhi dan lainnya.

“Sekarang rata rata jika ada pasien HIV justru dukungan keluarganya cukup kuat,” pungkasnya.

  Sekedar diketahui, sebanyak 47.962 kasus HIV/AIDS per maret tahun 2022 berdasarkan Variabel epidemiologi kumulatif. Dengan jenis kelamin laki laki sebanyak 22.458, perempuan 25.413 dan tidak diketahui sebanyak 91. (fia/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya