Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Lama di Papua, Berarti Orang Papua

Klemen Tinal, SE., MM., ( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA- Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., MM., menekankan bahwa masyarakat yang telah tinggal dan menetap di Papua adalah orang Papua. Dengan demikian, tidak seharusnya dilihat, bahkan dicap sebagai orang pendatang.

 “Semuanya yang tinggal dan menetap di Papua adalah Orang Papua. Ini saya sampaikan di manapun. Tidak ada orang pendatang yang saya lihat, semuanya orang Papua. Jadi, jangan mentang-mentang rambutnya lurus, kulitnya putih terus disebut orang Manado atau orang Jawa. Asalnya saja dari Mandano, dari Jawa, tapi dia orang Papua,” ujar Klemen Tinal, SE., MM., (13/5) kemarin.

Bukan tanpa alasan, apalagi kalau sudah lama tinggal dan menetap di Papua, memiliki pekerjaan tetap, rumah permanen, bahkan sampai memiliki anak dan cucu yang juga tumbuh dan besar di Papua.

Baca Juga :  Ujian Semester Tatap Muka Bisa Dilakukan Dengan Protab Kesehatan

“Kalau orang bilang kita pendatang, ya harusnya nginap di penginapan sesuai dengan waktu dan tujuan di Papua, kemudian kembali ke daerah asal. Itu namanya pendatang. Ya, sebaliknya, kalau kita sudah tinggal lama, sudah punya rumah permanen, e-KTP Jayapura atau daerah di Papua, sampai anak dan cucu kita lahir dan tumbuh besar di Papua, masa masih dibilang pendatang,”tandasnya.(gr/ary)

Klemen Tinal, SE., MM., ( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA- Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., MM., menekankan bahwa masyarakat yang telah tinggal dan menetap di Papua adalah orang Papua. Dengan demikian, tidak seharusnya dilihat, bahkan dicap sebagai orang pendatang.

 “Semuanya yang tinggal dan menetap di Papua adalah Orang Papua. Ini saya sampaikan di manapun. Tidak ada orang pendatang yang saya lihat, semuanya orang Papua. Jadi, jangan mentang-mentang rambutnya lurus, kulitnya putih terus disebut orang Manado atau orang Jawa. Asalnya saja dari Mandano, dari Jawa, tapi dia orang Papua,” ujar Klemen Tinal, SE., MM., (13/5) kemarin.

Bukan tanpa alasan, apalagi kalau sudah lama tinggal dan menetap di Papua, memiliki pekerjaan tetap, rumah permanen, bahkan sampai memiliki anak dan cucu yang juga tumbuh dan besar di Papua.

Baca Juga :  Ujian Semester Tatap Muka Bisa Dilakukan Dengan Protab Kesehatan

“Kalau orang bilang kita pendatang, ya harusnya nginap di penginapan sesuai dengan waktu dan tujuan di Papua, kemudian kembali ke daerah asal. Itu namanya pendatang. Ya, sebaliknya, kalau kita sudah tinggal lama, sudah punya rumah permanen, e-KTP Jayapura atau daerah di Papua, sampai anak dan cucu kita lahir dan tumbuh besar di Papua, masa masih dibilang pendatang,”tandasnya.(gr/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya