Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Dinas Pendidikan Launching Progran Roots bagi Siswa SMP

JAYAPURA – Kepala Bidang Pendidkan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Laurens Wantik mengatakan,  peluncuran dan pelatihan Roots merupakan bagian dari Program Nasional Pencegahan Perundungan dalam kerjasama pemerintah bersama UNIMUDA dan UNICEF. 

 Diakuinya, sebelum di Papua,  program Roots telah berhasil diimplementasikan di Papua Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah dengan capaian kemajuan berperilaku positif dan penurunan tindakan perundungan sebesar 29% serta kejadian pada korban sebesar 20%.

 “Penurunan tindakan perundungan yang berhasil dicapai pada program Roots sebelumnya membuktikan jika kita semua dapat mengambil langkah tegas dalam pencegahan kekerasan pada anak”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (3/7) lalu.

Baca Juga :  Nilai Pengeluaran Penduduk Provinsi Papua Fluktuasi

 Diakuinya, tujuan dari program ini adalah meningkatkan kemampuan berinteraksi antar teman sebaya dan mengurangi perundungan serta insiden kekerasan antar pelajar atau anak, dengan keterlibatan seluruh komponen di sekolah termasuk orang tua, khususnya pada saat pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

 Lanjutnya, pencegahan perundungan juga menjadi salah satu fokus program nasional untuk pencegahan dan penanggulangan kekerasan pada anak, sebagaimana tercantum pada RPJMN 2020-2024 serta Permendikbud 82/2015 tentang pencegahan dan penanggulangan kekerasan di satuan pendidikan. (ana/ary)

JAYAPURA – Kepala Bidang Pendidkan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Laurens Wantik mengatakan,  peluncuran dan pelatihan Roots merupakan bagian dari Program Nasional Pencegahan Perundungan dalam kerjasama pemerintah bersama UNIMUDA dan UNICEF. 

 Diakuinya, sebelum di Papua,  program Roots telah berhasil diimplementasikan di Papua Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah dengan capaian kemajuan berperilaku positif dan penurunan tindakan perundungan sebesar 29% serta kejadian pada korban sebesar 20%.

 “Penurunan tindakan perundungan yang berhasil dicapai pada program Roots sebelumnya membuktikan jika kita semua dapat mengambil langkah tegas dalam pencegahan kekerasan pada anak”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (3/7) lalu.

Baca Juga :  Semua Anggaran Dikelola dengan Baik dan Transparan

 Diakuinya, tujuan dari program ini adalah meningkatkan kemampuan berinteraksi antar teman sebaya dan mengurangi perundungan serta insiden kekerasan antar pelajar atau anak, dengan keterlibatan seluruh komponen di sekolah termasuk orang tua, khususnya pada saat pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

 Lanjutnya, pencegahan perundungan juga menjadi salah satu fokus program nasional untuk pencegahan dan penanggulangan kekerasan pada anak, sebagaimana tercantum pada RPJMN 2020-2024 serta Permendikbud 82/2015 tentang pencegahan dan penanggulangan kekerasan di satuan pendidikan. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya