Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Tidak Menghakimi Orang yang Menolak Vaksin

dr. Aaron Rumainum ( FOTO: Yewen/Cepos)

JAYAPURA- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes., menjelaskan, jika terjadi skenario di mana seseorang menolak untuk divaksin, maka  hal pertama yang dilakukan tentunya memeriksa kondisi kesehatan dari orang tersebut.

“Jadi, kita screening, seperti gula darah dan tekanan darah. Kalau tidak ada komorbid (penyakit penyerta), kita tanyakan apa yang ditakutkan sehingga tidak mau menerima vaksin. Jadi, kita tidak langsung menghakimi kalau ada orang yang menolak,” ungkap dr. Aaron Rumainum, M.Kes., Rabu (13/1) kemarin.

Menurut dr. Rumainum, jikalau seseorang menolak untuk menerima vaksin, barangkali karena yang bersangkutan memiliki penyakit komorbid. Oleh karenanya, pihaknya tidak langsung menghakimi seseorang jikamenolak untuk divaksin.

Baca Juga :  Tinjau Proses PPDB di SMAN 2 Jayapura

“Kalau ada yang menolak, mungkin dia tahu dia memiliki penyakit komorbid. Namun, saya lebih suka melakukan suntik vaksin kepada mereka yang tidak takut daripada mereka yang takut. Artinya, kalau menyuntik vaksin kepada orang yang takut, bisa saja  dia pingsan,” pungkasnya. (gr/ary)

dr. Aaron Rumainum ( FOTO: Yewen/Cepos)

JAYAPURA- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes., menjelaskan, jika terjadi skenario di mana seseorang menolak untuk divaksin, maka  hal pertama yang dilakukan tentunya memeriksa kondisi kesehatan dari orang tersebut.

“Jadi, kita screening, seperti gula darah dan tekanan darah. Kalau tidak ada komorbid (penyakit penyerta), kita tanyakan apa yang ditakutkan sehingga tidak mau menerima vaksin. Jadi, kita tidak langsung menghakimi kalau ada orang yang menolak,” ungkap dr. Aaron Rumainum, M.Kes., Rabu (13/1) kemarin.

Menurut dr. Rumainum, jikalau seseorang menolak untuk menerima vaksin, barangkali karena yang bersangkutan memiliki penyakit komorbid. Oleh karenanya, pihaknya tidak langsung menghakimi seseorang jikamenolak untuk divaksin.

Baca Juga :  Cegah Korupsi Perlu Konsistensi

“Kalau ada yang menolak, mungkin dia tahu dia memiliki penyakit komorbid. Namun, saya lebih suka melakukan suntik vaksin kepada mereka yang tidak takut daripada mereka yang takut. Artinya, kalau menyuntik vaksin kepada orang yang takut, bisa saja  dia pingsan,” pungkasnya. (gr/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya