Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

ODHA dan Pasien TBC Bisa Vaksin Namun Dengan Syarat

JAYAPURA – Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. Sehingga itu, pemerintah masih terus menggalakkan vaskinasi.

Terkait dengan vaksinasi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyebutkan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan pasien Tuberkolusis (TBC) berhak mendapatkan vaksinasi virus corona.

Hanya saja kata dr Aaron, ada catatan tertentu untuk mereka dimana untuk ODHA mereka bisa menerima vaksin dengan catatan CD4-nya (Cluster of Differentiation) di atas 200 atau hasil dari pemeriksaan viral load-nya tidak terdeteksi.

Viral load adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa rentan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk menularkan penyakit. Viral load tidak terdeteksi artinya sistem kekebalan tubuh pulih dan berhasil memperkuat diri.

Baca Juga :  Pemprov Papua Selatan Siap Buka Lahan Pertanian di Mappi

Sementara untuk pasien TBC sendiri pada saat vaksinasi berlangsung, kondisi tubuh pasien dalam keadaan sehat dan terkontrol.

“ODHA sepanjang dia minum obat secara teratur dia bisa divaksin, bahkan orang TBC juga setelah dua bulan dia bisa divaksin dengan catatan kondisi tubuh mereka sehat,” kata dr Aaron kepada Cenderawasih Pos, Senin (20/6).

Dikatakan dr Aaron, sudah banyak jumlah orang dengan peyakit TBC dan ODHA melakukan vaksinasi di Papua.

“Hanya saja mereka ini tertutup kalau vaksin, malah mereka sendiri yang datang untuk melakukan vaksinasi,”Kata dr Aaron. (fia/CR-268/gin)

JAYAPURA – Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. Sehingga itu, pemerintah masih terus menggalakkan vaskinasi.

Terkait dengan vaksinasi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyebutkan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan pasien Tuberkolusis (TBC) berhak mendapatkan vaksinasi virus corona.

Hanya saja kata dr Aaron, ada catatan tertentu untuk mereka dimana untuk ODHA mereka bisa menerima vaksin dengan catatan CD4-nya (Cluster of Differentiation) di atas 200 atau hasil dari pemeriksaan viral load-nya tidak terdeteksi.

Viral load adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa rentan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk menularkan penyakit. Viral load tidak terdeteksi artinya sistem kekebalan tubuh pulih dan berhasil memperkuat diri.

Baca Juga :  Januari Hingga April, Vaksinasi Oleh Dinkes Sebanyak 8.899 Dosis

Sementara untuk pasien TBC sendiri pada saat vaksinasi berlangsung, kondisi tubuh pasien dalam keadaan sehat dan terkontrol.

“ODHA sepanjang dia minum obat secara teratur dia bisa divaksin, bahkan orang TBC juga setelah dua bulan dia bisa divaksin dengan catatan kondisi tubuh mereka sehat,” kata dr Aaron kepada Cenderawasih Pos, Senin (20/6).

Dikatakan dr Aaron, sudah banyak jumlah orang dengan peyakit TBC dan ODHA melakukan vaksinasi di Papua.

“Hanya saja mereka ini tertutup kalau vaksin, malah mereka sendiri yang datang untuk melakukan vaksinasi,”Kata dr Aaron. (fia/CR-268/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya