Thursday, April 25, 2024
32.7 C
Jayapura

Diyakini Varian Omicron Sudah Masuk di Merauke 

Direktur RSUD Merauke

MERAUKE- Kendati hasil pemeriksaan sampel yang dikirim ke Litbangkes Jayapura belum ada hasil, namun Kepala Dinas  Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevile R. Muskita dan Direktur RSUD Merauke, dr. Yenny Mahuze meyakini Covid  yang beredar di Merauke merupakan varian  Omicron. 

‘’Kami yakin bahwa Covid yang sekarang beredar di Merauke adalah Omicron. Karena sampel-sampel yang kami kirim VCTnya rendah. Jadi  kemungkinan besar kasus Omicron sudah masuk ke Merauke,’’ tandas  Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze pada rapat terpadu terkait  meningkatnya kasus Covid-19 di  lantai 3 Kantor Bupati Merauke, Selasa (8/2).

Kendati diyakini Covid yang beredar di Merauke sekarang adalah Omicron, Yenny Mahuze menjelaskan, untuk memastikan harus menunggu hasil  pemeriksaan Litbangkes Jayapura. ‘’Tentu kita masih menunggu hasil  pemeriksaan Litbangkes atas sampel yang kita kirim ke Jayapura untuk memastikan apakah ini Omicron atau bukan,’’ katanya.

Baca Juga :  Sehari 79 Masyarakat di Vaksin di Dinkes Papua

Terkait dengan kesiapan RSUD Merauke, Yenny Mahuze menjelaskan, saat ini RSUD Merauke melayani pasien umum. ‘’Kalau saat varian Delta merebak, kami tutup RSUD Merauke khusus untuk melayani pasien Covid dengan  gejala sedang dan berat saja. Tapi untuk saat ini, kami hanya melayani pasien umum,’’ katanya. 

Yenny Mahuze pun berharap  agar rumah Sakit Modula  milik  Korem 174/ATW  yang dibangun khusus beberapa waktu lalu dalam rangka penanganan Covid-19 bisa segera dipergunakan.  Ini karena  menurut Yenny Mahuze, tempat tidur yang disiapkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat hanya 12  tempat tidur.

‘’Jadi sangat riskan, kalau pasien Covid meningkat, sementara kami tidak siap. Kami mohon untuk diperhatikan rumah sakit darurat Covid untuk dipergunakan  dalam mengantisipasi lonjakan kasus,’’ harapnya.

Sebab, tambah Yenny Mahuze, dari data yang ia peroleh, lonjakan maksimal dari varian Omicron ini akan terjadi pada akhir bulan Februari mendatang. Terkait pemanfaatan rumah sakit darurat Covid tersebut, dalam rapat tersebut disepakati untuk dilaporkan bupati dan nantinya bupati yang akan bicarakan langsung dengan Komandan Korem 174/ATW.

Baca Juga :  Diagnosa Covid -19, Cukup dengan Swab Antigen

Sementara itu, laporan harian kasus Covid-19 pertanggal 8 Februari kemarin,  terdapat tambahan 27 kasus dari sehari sebelumnya sebanyak 43 kasus menjadi 70 kasus.  Nevile menjelaskan, jika sehari sebelumnya kasus ditemukan di Distrik Merauke dan Semangga, maka  untuk  Selasa meluas ke Distrik Tanah Miring. ‘’Jadi  sudah ada 3 distrik yang masuk zona merah kembali yakni Merauke,   Semangga dan Tanah Miring,’’ jelasnya.

Dengan tambahan kasus ini, maka secara kumulatif total kasus Covid di Merauke sebanyak 3.795 kasus. Sembuh sebanyak 3.458 kasus. Meninggal 267 kasus sehingga yang menjalani Isoman dan Isoter sebanyak 70 kasus aktif. (ulo/tho)   

Direktur RSUD Merauke

MERAUKE- Kendati hasil pemeriksaan sampel yang dikirim ke Litbangkes Jayapura belum ada hasil, namun Kepala Dinas  Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevile R. Muskita dan Direktur RSUD Merauke, dr. Yenny Mahuze meyakini Covid  yang beredar di Merauke merupakan varian  Omicron. 

‘’Kami yakin bahwa Covid yang sekarang beredar di Merauke adalah Omicron. Karena sampel-sampel yang kami kirim VCTnya rendah. Jadi  kemungkinan besar kasus Omicron sudah masuk ke Merauke,’’ tandas  Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze pada rapat terpadu terkait  meningkatnya kasus Covid-19 di  lantai 3 Kantor Bupati Merauke, Selasa (8/2).

Kendati diyakini Covid yang beredar di Merauke sekarang adalah Omicron, Yenny Mahuze menjelaskan, untuk memastikan harus menunggu hasil  pemeriksaan Litbangkes Jayapura. ‘’Tentu kita masih menunggu hasil  pemeriksaan Litbangkes atas sampel yang kita kirim ke Jayapura untuk memastikan apakah ini Omicron atau bukan,’’ katanya.

Baca Juga :  Gelar Kick Off Meeting Persiapan Penyusunan RPJPD

Terkait dengan kesiapan RSUD Merauke, Yenny Mahuze menjelaskan, saat ini RSUD Merauke melayani pasien umum. ‘’Kalau saat varian Delta merebak, kami tutup RSUD Merauke khusus untuk melayani pasien Covid dengan  gejala sedang dan berat saja. Tapi untuk saat ini, kami hanya melayani pasien umum,’’ katanya. 

Yenny Mahuze pun berharap  agar rumah Sakit Modula  milik  Korem 174/ATW  yang dibangun khusus beberapa waktu lalu dalam rangka penanganan Covid-19 bisa segera dipergunakan.  Ini karena  menurut Yenny Mahuze, tempat tidur yang disiapkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat hanya 12  tempat tidur.

‘’Jadi sangat riskan, kalau pasien Covid meningkat, sementara kami tidak siap. Kami mohon untuk diperhatikan rumah sakit darurat Covid untuk dipergunakan  dalam mengantisipasi lonjakan kasus,’’ harapnya.

Sebab, tambah Yenny Mahuze, dari data yang ia peroleh, lonjakan maksimal dari varian Omicron ini akan terjadi pada akhir bulan Februari mendatang. Terkait pemanfaatan rumah sakit darurat Covid tersebut, dalam rapat tersebut disepakati untuk dilaporkan bupati dan nantinya bupati yang akan bicarakan langsung dengan Komandan Korem 174/ATW.

Baca Juga :  Satgas Ingatkan Masyarakat Masih Dalam Situasi Covid-19

Sementara itu, laporan harian kasus Covid-19 pertanggal 8 Februari kemarin,  terdapat tambahan 27 kasus dari sehari sebelumnya sebanyak 43 kasus menjadi 70 kasus.  Nevile menjelaskan, jika sehari sebelumnya kasus ditemukan di Distrik Merauke dan Semangga, maka  untuk  Selasa meluas ke Distrik Tanah Miring. ‘’Jadi  sudah ada 3 distrik yang masuk zona merah kembali yakni Merauke,   Semangga dan Tanah Miring,’’ jelasnya.

Dengan tambahan kasus ini, maka secara kumulatif total kasus Covid di Merauke sebanyak 3.795 kasus. Sembuh sebanyak 3.458 kasus. Meninggal 267 kasus sehingga yang menjalani Isoman dan Isoter sebanyak 70 kasus aktif. (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya