JAKARTA-Ada cerita menarik jelang pertandingan pembuka grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 antara Timnas Indonesia U-20 vs Maladewa U-20. Tim tamu ternyata mengalami kendala besar yakni terpaksa merombak skuad karena banyak pemainnya yang harus sekolah.
Maladewa U-20 akan menjadi lawan perdana Timnas Indonesia U-20 dalam mengarungi grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (25/9) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Pertandingan ini bakal sangat krusial bagi skuad Garuda Muda. Bukan hanya untuk memuluskan langkah, tapi juga membuka kans dan kesempatan demi mendapatkan tiket lolos ke putaran final Piala Asia U-20 2025.
Di atas kertas, Timnas Indonesia U-20 diunggulkan karena sejak awal drawing menempati posisi unggulan kesembilan dan berada di pot 1. Berbanding terbalik dengan Maladewa U-20 yang masuk di pot 4.
Bahkan saking banyaknya, sedikitnya ada 10 pemain yang sudah dipersiapkan sejak lama, ternyata harus dicoret. Penyebabnya adalah mereka sedang berasa di tahun terakhir dan akan mengikuti ujian nasional.
“Memang sebagian pemain saya masih berstatus pelajar. Kami harus mengganti 10 pemain. Jadi mereka harus bersekolah karena harus ujian nasional,” ujar pelatih Maladewa U-20, Ahmed Shakir.
“Saya terpaksa mengganti beberapa pemain. Itu tantangan berat untuk saya, tapi saya senang memiliki pemain yang saya miliki,” lanjutnya.
Namun, Ahmed Shakir tetap menatap Kualfiikasi Piala Asia U-20 2025 dengan penuh optimis. Apalagi Maladewa U-20 telah menjalani persiapan cukup baik dengan mengikuti sejumlah turnamen usia muda. Salah satunya SAFF U-20 2024 pada Agustus 2024 lalu.
Hasilnya, Maladewa U-20 langsung tersisih di fase grup karena menelan dua kekalahan. Masing-masing dari Bhutan U-20 (1-2) dan India U-20 (0-1). Pun begitu Ahmed Shakir menilai terdapat kematangan dan peningkatan positif yang dialami Maladewa U-20. Hal itupun jadi modal mereka menatap Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 di Jakarta.
“Kami memulai persiapan dari awal Juli. Kami juga mengikuti beberapa turnamen sebagai persiapan di SAFF U-20, dan kami selesai kompetisi pada 28 (Agustus) bulan lalu,” kata Ahmed.
“Kami 100 persen pemain lahir dan besar di Maladewa,” tambah Ahmed Shakir saat menjelaskan tidak ada pemain diaspora yang mereka miliki. (*)
SUMBERL: JAWAPOS