Saturday, May 18, 2024
30.7 C
Jayapura

Erik ten Hag: Laga Luar Biasa, Tapi Permainan yang Aneh

TEN HAG PUJI COVENTRY

Setelah laga berakhir, pelatih asal Belanda tersebut memuji Coventry, dan berjanji akan memperbaiki kekurangan Manchester United.

“Kami memegang kendali selama 75 menit dan harus memberikan pujian kepada Coventry atas apa yang mereka lakukan di 15 menit terakhir. Kami harus berkembang. Kami banyak membicarakan hal ini,” kata ten Hag.

Selain itu, mantan pelatih Ajax tersebut menyayangkan bahwa anak asuhnya gagal menimba tanggung jawab yang diberikan, meski awalnya berada di atas angin.

“Pertama, Anda harus menempatkan diri Anda pada posisi menang, kemudian harus bertanggung jawab. Pada saat-saat seperti ini kita membuat kesalahan dan tidak menjalankan tanggung jawab kita,” tuturnya.

Baca Juga :  Kebangkitan Arsenal Atasi Sevilla di UCL, Berikut Komentar Mikel Arteta

Ten Hag juga mengindikasikan bahwa skuad Manchester United tidak memiliki mentalitas yang kuat, dan tidak menunjukkan karakter untuk menang.

“Kami tidak bisa mengatakan tim ini tidak memiliki mentalitas yang baik karena mereka menunjukkan karakter hari ini, namun di bagian akhir terjadi kurangnya disiplin,” jelas ten Hag.

Namun, pelatih berkepala plontos tersebut memuji mentalitas anak asuhnya ketika menjalani adu penalti yang menentukan kelolosan mereka ke babak Final Piala FA.

“Ini soal mentalitas pada saat itu (penalti). Anda punya rencana dan punya kepercayaan diri penuh jadi saya bilang kepada mereka untuk tetap pada rencana. Saya punya keyakinan kami akan memenangkan adu penalti. Biasanya Casemiro mencetak gol, kami melatih mereka dengan sangat baik,” ceritanya.

Baca Juga :  Giliran Liverpool Mengecam Oknum Perusak Bus Skuad Manchester United

Bahkan, sebenarnya pelatih yang telah memberikan gelar Piala Carabao untuk Manchester United itu kini memiliki perasaan yang campur aduk.

“Perasaannya campur aduk. Kami bisa bahagia dengan pencapaian ini, mencapai final, itu luar biasa. Bahkan Manchester United yang besar hanya mencapainya tiga kali dan kami mencapainya dua kali dalam dua tahun. Namun kami harus memenangkan final itu. Ketika kami 100% di dalamnya maka kita bisa melakukannya,” lanjutnya.

TEN HAG PUJI COVENTRY

Setelah laga berakhir, pelatih asal Belanda tersebut memuji Coventry, dan berjanji akan memperbaiki kekurangan Manchester United.

“Kami memegang kendali selama 75 menit dan harus memberikan pujian kepada Coventry atas apa yang mereka lakukan di 15 menit terakhir. Kami harus berkembang. Kami banyak membicarakan hal ini,” kata ten Hag.

Selain itu, mantan pelatih Ajax tersebut menyayangkan bahwa anak asuhnya gagal menimba tanggung jawab yang diberikan, meski awalnya berada di atas angin.

“Pertama, Anda harus menempatkan diri Anda pada posisi menang, kemudian harus bertanggung jawab. Pada saat-saat seperti ini kita membuat kesalahan dan tidak menjalankan tanggung jawab kita,” tuturnya.

Baca Juga :  Bruno Fernandes Cetak Gol untuk Kemenangan Penting Manchester United

Ten Hag juga mengindikasikan bahwa skuad Manchester United tidak memiliki mentalitas yang kuat, dan tidak menunjukkan karakter untuk menang.

“Kami tidak bisa mengatakan tim ini tidak memiliki mentalitas yang baik karena mereka menunjukkan karakter hari ini, namun di bagian akhir terjadi kurangnya disiplin,” jelas ten Hag.

Namun, pelatih berkepala plontos tersebut memuji mentalitas anak asuhnya ketika menjalani adu penalti yang menentukan kelolosan mereka ke babak Final Piala FA.

“Ini soal mentalitas pada saat itu (penalti). Anda punya rencana dan punya kepercayaan diri penuh jadi saya bilang kepada mereka untuk tetap pada rencana. Saya punya keyakinan kami akan memenangkan adu penalti. Biasanya Casemiro mencetak gol, kami melatih mereka dengan sangat baik,” ceritanya.

Baca Juga :  Ronaldo Cetak Top Skor dan Antarkan Portugal Menang atas Liechtenstein

Bahkan, sebenarnya pelatih yang telah memberikan gelar Piala Carabao untuk Manchester United itu kini memiliki perasaan yang campur aduk.

“Perasaannya campur aduk. Kami bisa bahagia dengan pencapaian ini, mencapai final, itu luar biasa. Bahkan Manchester United yang besar hanya mencapainya tiga kali dan kami mencapainya dua kali dalam dua tahun. Namun kami harus memenangkan final itu. Ketika kami 100% di dalamnya maka kita bisa melakukannya,” lanjutnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya