Saturday, May 11, 2024
30.7 C
Jayapura

Meskipun Negaranya di Tengah Peperangan, Palestina Bersiap Ikuti Kualifikasi

Pelatih asal Tunisia ini mengakui akan sulit bagi pemain Palestina untuk fokus pada sepak bola. Hal ini karena banyak dari keluarga mereka yang sedang dalam bahaya.

“Dengan kematian dan kehancuran di Gaza, para pemain berada dalam kondisi psikologis yang sulit,” ujar Daboub.

Sementara itu wakil presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina, Susan Shalabi  mengatakan tidak diragukan lagi bahwa para pemain dan masyarakat menginginkan pertandingan tersebut tetap dilanjutkan.

 “Mereka adalah orang-orang yang ingin didengar dan dilihat oleh seluruh dunia, ingin hidup normal seperti orang lain, sehingga orang-orang peduli dengan tim nasionalnya,” kata Shalabi kepada AP.

“Ini mewakili kerinduan untuk diakui sebagai negara yang bebas dan berdaulat,” tambahnya.

Baca Juga :  Drama Tujuh Gol Warnai Kemenangan Arsenal atas Luton Town

Sebagai informasi,  Asosiasi Sepak Bola Palestina menjadi anggota penuh FIFA, badan pengatur sepak bola internasional, pada tahun 1998 dan cukup sukses di tingkat regional.

Tampil di Piala Dunia 2026 tentu menjadi impian bagi tim yang tak pernah nyaris mencapai prestasi tersebut.

Ada sedikit harapan lagi kali ini karena alokasi kualifikasi otomatis Asia telah meningkat dari empat tempat pada tahun 2022 menjadi delapan tempat pada tahun 2026, ketika turnamen ini akan diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Tim sepak bola Palestina, pernah mencapai peringkat tertinggi FIFA 73 pada tahun 2018, tampil di Piala Asia pada tahun 2015 dan 2019 dan telah lolos ke turnamen kontinental 2023 yang akan datang di Qatar. (*)

Baca Juga :  Lagi-Lagi Bellingham Jadi Pahlawan Real Madrid di Laga El Clasico

Sumber: arabnews          |    Jawapos

Pelatih asal Tunisia ini mengakui akan sulit bagi pemain Palestina untuk fokus pada sepak bola. Hal ini karena banyak dari keluarga mereka yang sedang dalam bahaya.

“Dengan kematian dan kehancuran di Gaza, para pemain berada dalam kondisi psikologis yang sulit,” ujar Daboub.

Sementara itu wakil presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina, Susan Shalabi  mengatakan tidak diragukan lagi bahwa para pemain dan masyarakat menginginkan pertandingan tersebut tetap dilanjutkan.

 “Mereka adalah orang-orang yang ingin didengar dan dilihat oleh seluruh dunia, ingin hidup normal seperti orang lain, sehingga orang-orang peduli dengan tim nasionalnya,” kata Shalabi kepada AP.

“Ini mewakili kerinduan untuk diakui sebagai negara yang bebas dan berdaulat,” tambahnya.

Baca Juga :  Prediksi Spanyol vs Jepang, Duel Penguasaan Bola kontra Bermain Taktis

Sebagai informasi,  Asosiasi Sepak Bola Palestina menjadi anggota penuh FIFA, badan pengatur sepak bola internasional, pada tahun 1998 dan cukup sukses di tingkat regional.

Tampil di Piala Dunia 2026 tentu menjadi impian bagi tim yang tak pernah nyaris mencapai prestasi tersebut.

Ada sedikit harapan lagi kali ini karena alokasi kualifikasi otomatis Asia telah meningkat dari empat tempat pada tahun 2022 menjadi delapan tempat pada tahun 2026, ketika turnamen ini akan diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Tim sepak bola Palestina, pernah mencapai peringkat tertinggi FIFA 73 pada tahun 2018, tampil di Piala Asia pada tahun 2015 dan 2019 dan telah lolos ke turnamen kontinental 2023 yang akan datang di Qatar. (*)

Baca Juga :  Pintu ke Olimpiade 2024 Masih Terbuka, Berikut Komentar Erick Thohir

Sumber: arabnews          |    Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya