JAKARTA– Timnas Indonesia U-23 kembali berada di persimpangan jalan dalam misi meraih tiket menuju Olimpiade 2024 di Paris. Kali ini, lawan yang harus dihadapi adalah Guinea, sebuah tantangan yang tidak boleh dianggap remeh, terutama jika melihat rekam jejak kurang bagus Timnas Indonesia ketika bersua dengan wakil dari Afrika.
Pertemuan terakhir Timnas Indonesia dengan tim dari Benua Afrika terjadi dalam laga melawan Burundi pada Maret 2023, di mana Indonesia menelan hasil imbang 2-2 dan menang 3-1 dalam dua leg pertandingan. Meskipun demikian, rekam jejak Indonesia ketika bersua tim-tim Afrika tidaklah begitu memuaskan.
Berdasarkan statistik dari RSSSF, dalam 15 pertemuan sebelumnya dengan tim-tim Afrika, Timnas Indonesia hanya mampu mencatatkan lima kemenangan, tiga hasil imbang, dan tujuh kekalahan. Rekor ini menunjukkan bahwa tim-tim Afrika seringkali menjadi batu sandungan bagi perjalanan Timnas Indonesia di kompetisi internasional.
Dari sejarah pertemuan tersebut, terlihat Indonesia telah menghadapi wakil Afrika, mulai dari Mali, Guinea, Libya, Liberia, hingga Mesir. Kekalahan-kekalahan telak, seperti saat melawan Mesir dengan skor 0-6 pada Juni 1991, menjadi catatan yang tidak dapat diabaikan.
Namun, tidak semua pertemuan berakhir dengan hasil negatif bagi Indonesia. Ada juga kemenangan, seperti saat melawan Tanzania dengan skor 3-1 pada pertandingan persahabatan sebelum SEA Games 1997, dan kemenangan 1-0 atas Mauritania pada September 2018.
Kekalahan terbaru Indonesia dari tim-tim Afrika terjadi dalam pertandingan persahabatan melawan Kamerun pada Maret 2015, yang berakhir dengan skor 0-1. Namun, sejak itu, Timnas Indonesia mampu meraih tiga kemenangan dan satu hasil imbang dalam lima pertandingan terakhir melawan tim-tim Afrika.
Dengan rekor pertemuan yang tidak begitu menguntungkan, pertandingan melawan Guinea menjadi ujian sekaligus peluang bagi Timnas Indonesia U-23 untuk memperbaiki catatan mereka dan membuktikan bahwa mereka layak untuk meraih tiket ke Olimpiade 2024.
Meski Guinea menempati peringkat 76 dalam peringkat FIFA, hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk meremehkan mereka. Timnas Indonesia harus tetap waspada dan cerdas dalam mengatur strategi dan taktik, mengingat Guinea juga memiliki pemain berpengalaman yang telah bermain di klub-klub Eropa.