2. Penempatan Posisi yang Apik
Selain refleks cepat, pemosisian juga skill lain yang membuat kiper dapat melakukan penyelamatan sensasional. Itu pula lah yang dilakukan oleh Maarten Paes selama bertanding dengan Timnas Indonesia.
Posisi Maarten Paes saat melakukan penyelamatan nyaris tanpa cela. Dia selalu berada di area yang tepat sebelum menjatuhkan diri dan menyelamatkan bola. Satu-satunya posisi dia meleset adalah saat kebobolan oleh Arab Saudi.
Proses gol itu sebenarnya tak salah Maarten Paes sepenuhnya. Sebab bola sempat membentur Calvin Verdonk sehingga menimbulkan deflected dan mengubah arah bola. Maarten Paes pun mati langkah dan kebobolan.
3. Bisa Build Up dan Berani Duel One on One
Dalam era sepak bola modern, kiper diharapkan tak hanya bisa melakukan penyelamatan. Tapi juga berani berduel dengan pemain lawan dan membantu rekan setim melakukan build up. Istilah mudahnya, bisa memulai serangan tim dari posisinya.
Maarten Paes pun punya keterampilan ini. Dia menunjukkannya saat melawan Arab Saudi maupun Australia. Beberapa kali penjaga gawang kelahiran Nijmegen itu ikut membangun serangan Timnas Indonesia, meski hasilnya belum maksimal.
Sementara untuk duel one on one, Maarten Paes sukses menggocek dua pemain. Saat melawan Arab Saudi, dia mampu melewati penyerang Abdullah Radif. Sementara ketika berjumpa dengan Australia, Maarten Paes berhasil mengecoh Nestory Irankunda. Keberanian dan ketenangan itulah yang tidak dimiliki oleh kiper lain.(*
Sumber: Jawapos