Site icon Cenderawasih Pos

Terbongkar Penyebab Krusial Mauresmo Hinoke Dikabarkan Batal Dinaturalisasi

Mauresmo Hinoke ketika membela Timnas Indonesia U-16 di Toulon Cup 2024 menghadapi Jepang U-16. (Instagram/@mauresmoo)

JAKARTA-Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Indonesia. Mauresmo Hinoke, pemain muda berbakat asal klub FC Dordrecht U-21, dikabarkan batal dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia.

Berita ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Hinoke sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu talenta potensial yang akan memperkuat Timnas U-20 Indonesia. Kabar yang belum terkonfirmasi ini menyebutkan bahwa proses naturalisasi Hinoke telah dihentikan oleh PSSI karena alasan yang krusial.

Mauresmo Hinoke menjadi sorotan setelah penampilannya yang impresif di Toulon Cup 2024 bersama Timnas U-20 Indonesia. Dalam turnamen tersebut, Hinoke berhasil mencetak gol dan menjadi satu-satunya pencetak gol untuk timnas di ajang tersebut.

Penampilan gemilangnya membuat Hinoke direkomendasikan untuk dinaturalisasi, bersama dengan beberapa pemain lainnya seperti Jens Raven, Tim Geypens, dan Dion Markx.

Namun, kabar terbaru yang beredar menyatakan bahwa proses naturalisasi Hinoke terhambat. Menurut informasi dari komentator sepak bola Indonesia, Bung Binder, yang disampaikan melalui kanal YouTubenya, Hinoke kemungkinan tidak bisa dinaturalisasi karena permasalahan keturunan. Bung Binder mengungkapkan bahwa Hinoke diduga memiliki garis keturunan Indonesia keempat atau kelima, yang tidak sesuai dengan aturan FIFA mengenai naturalisasi pemain.

FIFA memiliki aturan yang cukup ketat mengenai pemain yang dapat dinaturalisasi untuk membela sebuah negara. Menurut regulasi tersebut, seorang pemain hanya bisa membela negara yang memiliki hubungan keturunan maksimal tiga generasi (kakek-nenek).

Dalam kasus Hinoke, diduga bahwa garis keturunannya dengan Indonesia berada di atas kakek-neneknya, mungkin pada level buyut atau bahkan lebih jauh lagi. Jika benar, maka Hinoke tidak memenuhi syarat untuk dinaturalisasi oleh Indonesia.

Dalam pernyataannya, Bung Binder menyebutkan, “Mauresmo Hinoke yang rencananya mau dinaturalisasi oleh PSSI, tapi saya mendapatkan informasi Hinoke sulit dinaturalisasi karena sudah lebih dari tiga garis keturunan. Dia punya garis keturunan Indonesia. Kalau nggak salah di atas dari neneknya.”

Pernyataan ini memicu perdebatan di kalangan penggemar sepak bola Indonesia, yang berharap banyak dari kontribusi Hinoke di masa depan.

Di sisi lain, perwakilan PSSI, termasuk manajer Timnas U-20 Indonesia, Ahmad Zaki, juga memberikan keterangan terkait hal ini. Zaki menyatakan bahwa tiga pemain—Jens Raven, Tim Geypens, dan Dion Markx—telah direkomendasikan untuk dihadirkan dalam proses naturalisasi.

Namun, nama Mauresmo Hinoke tidak disebutkan, menimbulkan spekulasi bahwa PSSI mungkin telah mempertimbangkan masalah legalitas terkait garis keturunan Hinoke.

Selain itu, kabar lain yang memperkuat isu batalnya naturalisasi Hinoke adalah aksi sang pemain di media sosial. Beberapa netizen mencatat bahwa Mauresmo Hinoke mulai tidak mengikuti akun Instagram resmi Timnas Indonesia.

Meskipun ini mungkin hanya kebetulan, namun aksi ini menambah ketidakpastian mengenai masa depan Hinoke di Timnas Indonesia. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari PSSI mengenai situasi ini, sehingga banyak yang menunggu kejelasan lebih lanjut.

Kabar batalnya naturalisasi Mauresmo Hinoke tentu saja mengecewakan banyak pihak. Sebagai pemain muda yang memiliki potensi besar, Hinoke diharapkan bisa menjadi tambahan kekuatan bagi skuad Garuda Muda.

Kehadirannya di Toulon Cup 2024 membuktikan bahwa dia memiliki kemampuan untuk bersaing di level internasional. Namun, permasalahan legalitas dan ketatnya aturan FIFA menjadi kendala utama dalam mewujudkan impian tersebut.

Sementara itu, situasi ini juga membuka diskusi mengenai proses naturalisasi pemain di Indonesia. PSSI selama ini telah berusaha mencari talenta-talenta berdarah Indonesia di luar negeri yang dapat memperkuat timnas.

Proses ini tidak selalu mudah, mengingat banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari aspek legalitas, administrasi, hingga komitmen pemain tersebut untuk bermain bagi Indonesia.

Kasus Mauresmo Hinoke menjadi contoh bagaimana kompleksitas proses naturalisasi dapat menghambat langkah sebuah negara dalam meningkatkan kualitas timnasnya.

Bagi Mauresmo Hinoke sendiri, kabar ini tentu menjadi pukulan berat. Sebagai pemain muda yang sedang merintis karier, kesempatan untuk bermain di level internasional seperti Timnas Indonesia adalah impian besar.

Meskipun demikian, Hinoke masih memiliki banyak waktu untuk membuktikan dirinya dan mungkin mencari peluang lain di masa depan. Dukungan dari penggemar dan komunitas sepak bola Indonesia tetap ada, terlepas dari situasi yang terjadi.

Kita semua masih menantikan konfirmasi resmi dari PSSI mengenai status naturalisasi Mauresmo Hinoke. Hingga saat itu, spekulasi dan rumor akan terus beredar. Namun yang pasti, semangat dan harapan untuk melihat Timnas Indonesia semakin kuat di kancah internasional tetap harus dipertahankan.

Terlepas dari siapa pun pemainnya, dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat adalah kunci kesuksesan bagi timnas di masa mendatang. Mari kita berharap yang terbaik untuk masa depan sepak bola Indonesia, dan semoga semua proses berjalan dengan baik dan lancar. (*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version