Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Daftar Wasit di Laga Indonesia vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR

JAKARTA-Kabar terbaru dari perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 membawa angin segar namun juga meninggalkan sejumlah tanda tanya. Dalam persiapan laga perebutan peringkat ketiga antara Timnas Indonesia U-23 dan Irak U-23 di Piala Asia U-23 2024, pengumuman tentang daftar wasit yang akan bertugas telah mengundang perhatian, terutama dengan kehadiran Sivakorn Pu-Udom, yang kembali menjadi wasit VAR.

Dilansir langsung oleh pihak AFC, terungkap bahwa tujuh wasit akan bertanggung jawab dalam pertandingan ini. Meski posisi wasit utama dipegang oleh Majed Mohammed Al Shamrani dari Arab Saudi, sorotan tertuju pada Sivakorn Pu-Udom, yang kembali menjabat sebagai wasit VAR yang melibatkan Indonesia.

Sebelum memasuki laga ini, Timnas Indonesia U-23 telah menghadapi Australia dalam babak penyisihan Grup A Piala Asia U-23 2024. Dipimpin oleh Al Shamrani, pertandingan itu menjadi awal perjalanan yang sukses bagi Indonesia setelah berhasil mengalahkan Australia dengan skor 1-0.

Baca Juga :  Arkhan Kaka, Sang Pencetak Sejarah Indonesia di Pentas Piala Dunia U-17

Al Shamrani akan didampingi oleh dua asisten, Hesham Mohammed dan Omar Ali Aljamal, serta wasit keempat, Hanna Hattab. Pengawas wasit, Tseytlin Vladislav, juga akan memastikan kelancaran jalannya pertandingan. Namun, perhatian kembali beralih pada dua wasit VAR, Abdullah Dhafer dan Sivakorn Pu-Udom.

Nama Sivakorn Pu-Udom telah menjadi perbincangan hangat di kalangan suporter Indonesia. Kontroversi mengelilingi keputusan-keputusan yang dibuatnya saat pertandingan melawan Uzbekistan dalam laga semifinal Piala Asia U-23 2024.

Salah satu keputusan yang menuai pro dan kontra adalah pembatalan gol yang dicetak oleh Muhammad Ferarri. Setelah insiden itu, Pu-Udom meminta wasit utama untuk menggunakan teknologi VAR, yang kemudian menyimpulkan bahwa Ramadhan Sananta berada dalam posisi offside sebelum Ferarri mencetak gol. Pasalnya, bola mengenai Sananta terlebih dahulu sebelum jatuh di kaki Ferarri.

Baca Juga :  Arab Saudi vs Timnas Indonesia, Panggung Dua Bek Serie A Jay Idzes dan Saud

Keputusan lain yang mengundang perdebatan adalah pemberian kartu merah kepada Rizky Ridho. Awalnya, wasit utama tidak memberikan kartu merah kepada Ridho, namun Pu-Udom meminta pemeriksaan VAR, yang akhirnya menghasilkan kartu merah bagi Ridho.

JAKARTA-Kabar terbaru dari perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 membawa angin segar namun juga meninggalkan sejumlah tanda tanya. Dalam persiapan laga perebutan peringkat ketiga antara Timnas Indonesia U-23 dan Irak U-23 di Piala Asia U-23 2024, pengumuman tentang daftar wasit yang akan bertugas telah mengundang perhatian, terutama dengan kehadiran Sivakorn Pu-Udom, yang kembali menjadi wasit VAR.

Dilansir langsung oleh pihak AFC, terungkap bahwa tujuh wasit akan bertanggung jawab dalam pertandingan ini. Meski posisi wasit utama dipegang oleh Majed Mohammed Al Shamrani dari Arab Saudi, sorotan tertuju pada Sivakorn Pu-Udom, yang kembali menjabat sebagai wasit VAR yang melibatkan Indonesia.

Sebelum memasuki laga ini, Timnas Indonesia U-23 telah menghadapi Australia dalam babak penyisihan Grup A Piala Asia U-23 2024. Dipimpin oleh Al Shamrani, pertandingan itu menjadi awal perjalanan yang sukses bagi Indonesia setelah berhasil mengalahkan Australia dengan skor 1-0.

Baca Juga :  Arkhan Kaka, Sang Pencetak Sejarah Indonesia di Pentas Piala Dunia U-17

Al Shamrani akan didampingi oleh dua asisten, Hesham Mohammed dan Omar Ali Aljamal, serta wasit keempat, Hanna Hattab. Pengawas wasit, Tseytlin Vladislav, juga akan memastikan kelancaran jalannya pertandingan. Namun, perhatian kembali beralih pada dua wasit VAR, Abdullah Dhafer dan Sivakorn Pu-Udom.

Nama Sivakorn Pu-Udom telah menjadi perbincangan hangat di kalangan suporter Indonesia. Kontroversi mengelilingi keputusan-keputusan yang dibuatnya saat pertandingan melawan Uzbekistan dalam laga semifinal Piala Asia U-23 2024.

Salah satu keputusan yang menuai pro dan kontra adalah pembatalan gol yang dicetak oleh Muhammad Ferarri. Setelah insiden itu, Pu-Udom meminta wasit utama untuk menggunakan teknologi VAR, yang kemudian menyimpulkan bahwa Ramadhan Sananta berada dalam posisi offside sebelum Ferarri mencetak gol. Pasalnya, bola mengenai Sananta terlebih dahulu sebelum jatuh di kaki Ferarri.

Baca Juga :  September, Paus Fransiskus Berkunjung ke Indonesia

Keputusan lain yang mengundang perdebatan adalah pemberian kartu merah kepada Rizky Ridho. Awalnya, wasit utama tidak memberikan kartu merah kepada Ridho, namun Pu-Udom meminta pemeriksaan VAR, yang akhirnya menghasilkan kartu merah bagi Ridho.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya