Betah Tinggal di Jayapura Meski Waktu Aktivitas Dibatasi

Takuya Matsunaga

JAYAPURA – Kompetisi Liga 1 2020 hingga saat ini masih ditangguhkan, PSSI dan PT LIB akan memutuskan nasib kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada 29 Mei mendatang. Para pemain pun masih menjalani latihan mandiri. Beberapa klub sebelumnya mengijinkan pemainnya kembali ke daerah masing-masing, kecuali para legiun asing.

Takuya Matsunaga, salah satu pemain Jepang Papua yang setia menjalani latihan mandiri di tengah pembatasan sosial di Papua sejak bulan Maret silam. Mantan pemain Kalteng Putra itu menuturkan, dirinya tetap menikmati masa social dan physical distancing selama berada di Kota Jayapura.

“Banyak tempat yang ditutup sekarang, tetapi saya masih bisa menikmati Jayapura. Saya pikir situasinya akan segera membaik,” ungkap Takuya kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi via telepon selulernya, Selasa (19/5) siang kemarin.

Menurutnya, hingga sampai saat ini, meski sebagai orang baru di Kota Jayapura, ia tak merasa bosan. Dirinya tetap mengikuti kebijakan pemerintah Papua dalam upaya memutus mata rantai Covid-19.

“Saya tidak merasa bosan, saya punya teman-teman di Jayapura. Mereka sering mengajari saya bahasa, dan mengenalkan suasana di Papua dan khususnya Kota Jayapura,” tandasnya. (eri/gin).

Takuya Matsunaga

JAYAPURA – Kompetisi Liga 1 2020 hingga saat ini masih ditangguhkan, PSSI dan PT LIB akan memutuskan nasib kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada 29 Mei mendatang. Para pemain pun masih menjalani latihan mandiri. Beberapa klub sebelumnya mengijinkan pemainnya kembali ke daerah masing-masing, kecuali para legiun asing.

Takuya Matsunaga, salah satu pemain Jepang Papua yang setia menjalani latihan mandiri di tengah pembatasan sosial di Papua sejak bulan Maret silam. Mantan pemain Kalteng Putra itu menuturkan, dirinya tetap menikmati masa social dan physical distancing selama berada di Kota Jayapura.

“Banyak tempat yang ditutup sekarang, tetapi saya masih bisa menikmati Jayapura. Saya pikir situasinya akan segera membaik,” ungkap Takuya kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi via telepon selulernya, Selasa (19/5) siang kemarin.

Menurutnya, hingga sampai saat ini, meski sebagai orang baru di Kota Jayapura, ia tak merasa bosan. Dirinya tetap mengikuti kebijakan pemerintah Papua dalam upaya memutus mata rantai Covid-19.

“Saya tidak merasa bosan, saya punya teman-teman di Jayapura. Mereka sering mengajari saya bahasa, dan mengenalkan suasana di Papua dan khususnya Kota Jayapura,” tandasnya. (eri/gin).