Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Harap Sepakbola PON Papua Raih Emas, Segera Try Out

Boaz Solossa ( FOTO: Erik / Cepos)

Boaz Solossa

JAYAPURA – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) setiap periodenya melahirkan atlet-atlet potensial di tiap cabang olahraga. Khususnya Cabor sepakbola selalu menjadi cikal-bakal lahirnya pesepakbola handal.

Salah satunya PON XVI tahun 2004 di Sumatera Selatan menjadi sejarah lahirnya generasi emas Persipura Jayapura. Sebut saja Boaz Solossa, Ricardo Salampessy, Gerald Pangkali, Christian Worobay, Korinus Fingkreuw dan Imanuel Padwa. Saat itu Papua menjadi juara bersama dengan Jawa Timur.

Khusus Boaz Solossa, saat itu Bochi sapaan akrabnya baru saja berumur 18 tahun. Namun ketajaman Boaz langsung terlihat saat menjadi top skor PON XVI dengan 10 golnya.

Beranjak dari situ, bakatnya pun tercium oleh Peter White, pelatih timnas Indonesia kala itu. Boaz pun kemudian turut serta dalam skuat Timnas untuk Piala Tiger 2004.

Baca Juga :  Hadapi Persita Di Laga Perdana

Berkat bakat alami yang ia miliki, Boaz berhasil mempersembahkan empat gelar juara, yakni Liga Indoensia 2005, Indonesia Super League 2009, 2011 dan 2013.

Tak hanya mempersembahkan 4 trophy juara, di tahun 2009, 2011 dan 2013 Boaz juga mencatatkan tinta emas dengan hattrick pemain terbaik dan top skor.

Sebab itu, Boaz sangat mengharapkan tim sepakbola PoN Papua yang kini ditukangi oleh Eduard Ivakdalam itu bisa menorehkan prestasi gemilang di rumah sendiri.

“Dan saya beberapa kali mengikuti latihan mereka, dan saya lihat peluang mereka untuk berbicara di PON cukup besar,” ungkap Boaz kepada Cenderawasih Pos, Selasa (16/2).

Apalagi menurut Boaz, keberadaan Eduard Ivakdalam akan membuat tim sepakbola PON Papua kian solid.

“Untuk segi permainan dan teknik, saya yakin dan percaya dengan kaka Edu dengan teman-teman di staf pelatih akan membantu kaka Edu dan tim sepakbola untuk menjadi tim yang baik,” ujar Boaz.

Baca Juga :  Lawan Persiba di Stadion Mandala, Persipura Lakukan Persiapan Lebih Awal

Boaz hanya menyayangkan, Cabor sepakbola yang ditarget medali emas tapi tak kunjung melakukan try out ke luar Papua. Ia pun berharap, KONI maupun Puslatprov agar bisa memberikan lampu hijau bagi sepakbola Papua untuk menjalani rangkaian ujicoba.

Selain itu, Boaz juga menantang para pemain-pemain yang berada dalam tim untuk bisa mewujudkan target yang telah diembankan.

“Pesan saya kalau bisa emas, di luar saja kita bisa dapat medali emas, masa di rumah tidak bisa. Sukses selalu buat adik-adik di PON, karena apapun yang terjadi kami semua pemain yang masih aktif mendukung penuh untuk berbicara yang terbaik untuk Papua,” pungkasnya. (eri/gin).

Boaz Solossa ( FOTO: Erik / Cepos)

Boaz Solossa

JAYAPURA – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) setiap periodenya melahirkan atlet-atlet potensial di tiap cabang olahraga. Khususnya Cabor sepakbola selalu menjadi cikal-bakal lahirnya pesepakbola handal.

Salah satunya PON XVI tahun 2004 di Sumatera Selatan menjadi sejarah lahirnya generasi emas Persipura Jayapura. Sebut saja Boaz Solossa, Ricardo Salampessy, Gerald Pangkali, Christian Worobay, Korinus Fingkreuw dan Imanuel Padwa. Saat itu Papua menjadi juara bersama dengan Jawa Timur.

Khusus Boaz Solossa, saat itu Bochi sapaan akrabnya baru saja berumur 18 tahun. Namun ketajaman Boaz langsung terlihat saat menjadi top skor PON XVI dengan 10 golnya.

Beranjak dari situ, bakatnya pun tercium oleh Peter White, pelatih timnas Indonesia kala itu. Boaz pun kemudian turut serta dalam skuat Timnas untuk Piala Tiger 2004.

Baca Juga :  Masih Sulit Bawa Pulang Tiga Poin

Berkat bakat alami yang ia miliki, Boaz berhasil mempersembahkan empat gelar juara, yakni Liga Indoensia 2005, Indonesia Super League 2009, 2011 dan 2013.

Tak hanya mempersembahkan 4 trophy juara, di tahun 2009, 2011 dan 2013 Boaz juga mencatatkan tinta emas dengan hattrick pemain terbaik dan top skor.

Sebab itu, Boaz sangat mengharapkan tim sepakbola PoN Papua yang kini ditukangi oleh Eduard Ivakdalam itu bisa menorehkan prestasi gemilang di rumah sendiri.

“Dan saya beberapa kali mengikuti latihan mereka, dan saya lihat peluang mereka untuk berbicara di PON cukup besar,” ungkap Boaz kepada Cenderawasih Pos, Selasa (16/2).

Apalagi menurut Boaz, keberadaan Eduard Ivakdalam akan membuat tim sepakbola PON Papua kian solid.

“Untuk segi permainan dan teknik, saya yakin dan percaya dengan kaka Edu dengan teman-teman di staf pelatih akan membantu kaka Edu dan tim sepakbola untuk menjadi tim yang baik,” ujar Boaz.

Baca Juga :  Hadapi Persita Di Laga Perdana

Boaz hanya menyayangkan, Cabor sepakbola yang ditarget medali emas tapi tak kunjung melakukan try out ke luar Papua. Ia pun berharap, KONI maupun Puslatprov agar bisa memberikan lampu hijau bagi sepakbola Papua untuk menjalani rangkaian ujicoba.

Selain itu, Boaz juga menantang para pemain-pemain yang berada dalam tim untuk bisa mewujudkan target yang telah diembankan.

“Pesan saya kalau bisa emas, di luar saja kita bisa dapat medali emas, masa di rumah tidak bisa. Sukses selalu buat adik-adik di PON, karena apapun yang terjadi kami semua pemain yang masih aktif mendukung penuh untuk berbicara yang terbaik untuk Papua,” pungkasnya. (eri/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya