“Mereka bertahan dengan 5-6 pemain di area mereka sendiri, dan kesabaran dari pemain mencoba variasi serangan dan menit akhir kami boleh mendapat satu gol balasan. Ini bukan hasil yang kami harapkan tapi saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pemain. Tanpa menyerah mereka bisa menyamakan kedudukan,” ujarnya.
Pelatih yang akrab disapa Erik itu mengaku sulit menghadapi tim dengan gaya bermain menumpuk hampir seluruh pemain di dalam kotak penalti.
“Berbagai cara sudah dilakukan, terobosan dari tengah, dan crossing dan akhirnya kita bisa dapat gol di menit akhir. Dan saya apresiasi pemain yang berjuang sampai akhir hingga menyamakan kedudukan,” ucapnya.
Dia juga menuturkan bahwa mereka memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus mereka benahi untuk laga berikutnya. Sementara itu, sang kapten, Boaz Solossa menyebutkan bahwa mereka tidak mungkin menelan kekalahan dalam laga ini. Sebelum pertandingan ia sangat optimis tidak akan keluar lapangan dengan kepala tertunduk.
“Hari ini kami memberikan yang terbaik, karena hari ini hari besar Tanah Papua (Pekabaran Injil-red) dan kami yakin kami tidak akan kalah. Kalau imbang mungkin, kalau kalah tidak mungkin. Karena semua orang mendoakan kami,” ujar Boaz.
Kemudian pelatih kepada Persipa Pati, Bambang Nurdiansyah sangat menyayangkan kemenangan yang sudah di depan mata harus buyar pada menit akhir. “Tadi harusnya kami menang, 1 menit lagi tapi kecolongan. Tapi inilah sepakbola, satu poin bagi saya bukan pekerjaan mudah main di Jayapura lawan Persipura. Pengalaman Boaz bisa menentukan mereka menyamakan kedudukan,” ungkap Bambang.
“Mungkin pemain kita juga lengah tidak bisa mempertahankan keunggulan ini. Disyukuri sebagai pelatih, tapi kecewa juga ada, satu menit lagi harusnya kita tiga poin,” tutupnya. (eri/ade).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos