Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Kenius Kogoya Bedah Nasionalisme dan Olahraga OAP

JAYAPURA-Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, Kenius Kogoya, Senin memaparkan disertasinya tentang Nasionalisme, Kebudayaan, dan Olahraga, pada ujian pra promosi yang berlangsung tertutup di gedung Pasca Sarjana, auditorium Universitas Cenderawasih, Jayapura, Senin (17/10) lalu.

Kenius memaparkan hasil penelitiannya terkait dampak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) terhadap Orang Asli Papua (OAP).

Ujian ini dipromotori oleh Prof Dr Pawennari Hijjang.,MA Dr. Akhmad.M.Hum (Ko-Promotor),Dr.Tri Setyo Guntoro.,M.Kes.,AIFO (Ko-Promotor), Prof.Dr.H. Xainuddin Amali.,SE.,M.Si dan penguji Prof Dr. Drs. Akbar Silo.,MS, Prof.Dr Saharuddin Ita.,M.Kes.,AIFO, Marlina Flassy,S.Sos.,M.Hum,Ph.D, Dr.Fredrik Sokoy,S.Sos.,M.Si dan Dr. Gerdha K.I Numbery,S.Sos.,M.Si.

Kenius mengungkap hasil penelitiannya tentang perubahan nasionalisme dan kebudayaan OAP dengan adanya event olahraga PON XX tahun 2021 dan kontribusi PON XX pada nasionalisme dan kebudayaan OAP.

Baca Juga :  Peparnas XVII, Papua Masih Satu Bendera NPCI Papua

“Adanya event olahraga PON ke-XX di Papua menjadi stimulus tumbuhnya nasionalisme pada Orang Asli Papua (OAP). Event olahraga  ini membuat rasa cinta tanah air, toleran, terbuka, persaudaraan, persatuan dan kebersamaan, serta semangat kebangsaan pada OAP tumbuh,”ungkapnya, Selasa (18/10).

Kenius menyebutkan bahwa penyelenggaraan PON ke-XX di Papua memberikan kontribusi dalam membentuk rasa nasionalisme OAP yang tergambar dari munculnya kesediaan membela negara, rasa bangga pada bangsa, setia pada tanah air, dan mengakui kesatuan wilayah Indonesia.

“Penelitian ini membuktikan bahwa adanya event olahraga telah mengikis rasa nasionalisme ganda OAP.  Melalui olahraga, dengan ditetapkannya Papua sebagai tuan rumah PON ke-XX tahun 2021, OAP merasa dihargai, diperhatikan, dan dipercaya oleh negara,”jelasnya.

Diakuinya, penyelenggaraan PON ke-XX di Papua juga telah berkontribusi dalam perubahan kebudayaan Orang Asli Papua (OAP). Hal itu tercermin dari pandangan hidup, kebiasaan beraktivitas, dan infrastruktur yang berubah.

Baca Juga :  SSB Nafri Juara Liga Top Skor

“PON XX membuat Orang Asli Papua sadar potensi dan tumbuh kulture kompetitif. Olahraga dipandang sebagai identitas atau harga diri OAP, dan  sekaligus sebagai mempromosikan Papua serta budayanya. Pada bagian lain ekonomi kemasyarakatan tumbuh,”tandasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo saat membukan PON XX di stadium Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura mengatakan PON Papua memiliki makna besar bagi seluruh rakyat Indonesia.  Pasalnya, event olahraga terakbar di tanah air itu merupakan wahana perekat bangsa.

“PON Papua adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, dan panggung persaudaraan,”ungkap Presiden saat pembukaan PON XX Papua Tahun 2021, tanggal 2 Oktober 2021 lalu. (eri/nat)

JAYAPURA-Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, Kenius Kogoya, Senin memaparkan disertasinya tentang Nasionalisme, Kebudayaan, dan Olahraga, pada ujian pra promosi yang berlangsung tertutup di gedung Pasca Sarjana, auditorium Universitas Cenderawasih, Jayapura, Senin (17/10) lalu.

Kenius memaparkan hasil penelitiannya terkait dampak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) terhadap Orang Asli Papua (OAP).

Ujian ini dipromotori oleh Prof Dr Pawennari Hijjang.,MA Dr. Akhmad.M.Hum (Ko-Promotor),Dr.Tri Setyo Guntoro.,M.Kes.,AIFO (Ko-Promotor), Prof.Dr.H. Xainuddin Amali.,SE.,M.Si dan penguji Prof Dr. Drs. Akbar Silo.,MS, Prof.Dr Saharuddin Ita.,M.Kes.,AIFO, Marlina Flassy,S.Sos.,M.Hum,Ph.D, Dr.Fredrik Sokoy,S.Sos.,M.Si dan Dr. Gerdha K.I Numbery,S.Sos.,M.Si.

Kenius mengungkap hasil penelitiannya tentang perubahan nasionalisme dan kebudayaan OAP dengan adanya event olahraga PON XX tahun 2021 dan kontribusi PON XX pada nasionalisme dan kebudayaan OAP.

Baca Juga :  MPG Kabupaten Mamberamo Tengah Ukir Prestasi

“Adanya event olahraga PON ke-XX di Papua menjadi stimulus tumbuhnya nasionalisme pada Orang Asli Papua (OAP). Event olahraga  ini membuat rasa cinta tanah air, toleran, terbuka, persaudaraan, persatuan dan kebersamaan, serta semangat kebangsaan pada OAP tumbuh,”ungkapnya, Selasa (18/10).

Kenius menyebutkan bahwa penyelenggaraan PON ke-XX di Papua memberikan kontribusi dalam membentuk rasa nasionalisme OAP yang tergambar dari munculnya kesediaan membela negara, rasa bangga pada bangsa, setia pada tanah air, dan mengakui kesatuan wilayah Indonesia.

“Penelitian ini membuktikan bahwa adanya event olahraga telah mengikis rasa nasionalisme ganda OAP.  Melalui olahraga, dengan ditetapkannya Papua sebagai tuan rumah PON ke-XX tahun 2021, OAP merasa dihargai, diperhatikan, dan dipercaya oleh negara,”jelasnya.

Diakuinya, penyelenggaraan PON ke-XX di Papua juga telah berkontribusi dalam perubahan kebudayaan Orang Asli Papua (OAP). Hal itu tercermin dari pandangan hidup, kebiasaan beraktivitas, dan infrastruktur yang berubah.

Baca Juga :  Surat Usul Pemberhentian Ketua DPRD Sudah Diterima Pj Bupati

“PON XX membuat Orang Asli Papua sadar potensi dan tumbuh kulture kompetitif. Olahraga dipandang sebagai identitas atau harga diri OAP, dan  sekaligus sebagai mempromosikan Papua serta budayanya. Pada bagian lain ekonomi kemasyarakatan tumbuh,”tandasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo saat membukan PON XX di stadium Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura mengatakan PON Papua memiliki makna besar bagi seluruh rakyat Indonesia.  Pasalnya, event olahraga terakbar di tanah air itu merupakan wahana perekat bangsa.

“PON Papua adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, dan panggung persaudaraan,”ungkap Presiden saat pembukaan PON XX Papua Tahun 2021, tanggal 2 Oktober 2021 lalu. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya