Thursday, April 25, 2024
28.7 C
Jayapura

Ulang Tahun, Maria Kalahkan Atlet Wushu Sumut

MERAUKE-  Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-34, atlet   Wushu  Sanda Papua Maria Monalu berhasil menaklukan atlet Wushu asal Sumatera Utara Desy Raynawati Sagala  pada babak pengisihan dengan skor 2-0. Maria turun di kelas 60 kg.  

 Kemenangan Maria dibabak pengisihan  ini sekaligus mengobati kerinduan para pendukung tim Papua. Karena  beberapa atlet Wushu Sanda  Papua yang turun sebelumnya di babak pengisihan ini berakhir dengan kekalahan.

  ‘’Pertama, saya bersyukur  dan berterima  kepada Tuhan karena di umur  saya ini  masih diberi kesempatan di babak pengisihan ini. Tapi, ini sebagai batu lonjatan bagi saya  saya di final besok untuk lebih berhati-hati. Saya  mohon doa dan dukungan dari masyarakat Papua,’’ kata  Maria Monalu.

   Pada pertarungan berikutnya,  Maria Monalu akan bertemu dengan atlet  Banten.  Ibu  beranak satu  ini mengaku tertarik menjadi atlet  Wushu karena memang sejak kecil dirinya berpenampilan seperti laki-laki, sehingga potensi yang ia miliki tersebut  dengan terjun di belah diri Wushu. 

Baca Juga :  NPCI Dukung Papua Jadi Provinsi Olahraga

Penampilan  Maria Monalu di PON XX ini  bukanlah pertama kali. Menurut dia,  PON Papua ini merupakan yang  ke-4 kalinya dan dari 3 kali ikut  semuanya mendapat medali emas. 

‘’Puji  Tuhan dari 3 kali ikut PON itu selalu mendapat medali emas.  Saya juga berharap masih diberi kesempatan yang sama. Karena semuanya itu kehendak Tuhan.  Yang penting mengikuti prosesnya dengan baik dan patuh  arahan pelatih. Dijalani  saja,’’ terangnya. 

Sementara itu,    Pelatih Kepala  Whusu Sanda Adriani Mandey memohon dukungan  dan doa masyarakat  Papua untuk babak selanjutnya. Karena babak  tersebut adalah baru babak pengisihan.

 ‘’Masih ada berlanjut di babak perebutan  perak nanti. Saya optimis  secara fisik dan tehnik,’’ terangnya.    

Baca Juga :  Bupati Keerom Buka Pertandingan 4 Cabor

Dikatakan, penampilan  Maria Monalu di babak pengisihan tersebut sangat bagus. Namun  belum  mengeluarkan sepenuhnya karena masih babak pengisihan.

 ‘’Kita mengukur jangan sampai  terjadi hal-hal yang diluar dugaan seperti cidera,’’ terangnya.  Menurutnya, masih  banyak teknik yang dilakukan dan diperbaiki dan saat difinal  akan all out.

 ‘’Mohon dukungan  seluruh masyarakat Papua khususnya yang ada di Kota Merauke,’’ jelasnya. 

Sebab menurutnya, kemungkinan  Maria akan bertemu dengan pemain muda di babak final.  Ditambahkan, Tim Wushu Sanda Papua memiliki 11 atlet, namun yang diturunkan  hanya 9 atlet. Dari 9 atlet yang diturunkan itu,   4 diantaranya sudah main  namun semuanya gugur. 

‘’Tapi  masih ada 5 lagi yakni dikelas 65 kg, lalu  kelas 56 kg putri dan 75 pria. Jadi masih ada 3 kelas,’’ tambahnya.   Sedangkan yang sudah  gugur yakni  3  atlet wushu sanda pria dan 2 atlet sanda  putri.  (ulo/gin) 

MERAUKE-  Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-34, atlet   Wushu  Sanda Papua Maria Monalu berhasil menaklukan atlet Wushu asal Sumatera Utara Desy Raynawati Sagala  pada babak pengisihan dengan skor 2-0. Maria turun di kelas 60 kg.  

 Kemenangan Maria dibabak pengisihan  ini sekaligus mengobati kerinduan para pendukung tim Papua. Karena  beberapa atlet Wushu Sanda  Papua yang turun sebelumnya di babak pengisihan ini berakhir dengan kekalahan.

  ‘’Pertama, saya bersyukur  dan berterima  kepada Tuhan karena di umur  saya ini  masih diberi kesempatan di babak pengisihan ini. Tapi, ini sebagai batu lonjatan bagi saya  saya di final besok untuk lebih berhati-hati. Saya  mohon doa dan dukungan dari masyarakat Papua,’’ kata  Maria Monalu.

   Pada pertarungan berikutnya,  Maria Monalu akan bertemu dengan atlet  Banten.  Ibu  beranak satu  ini mengaku tertarik menjadi atlet  Wushu karena memang sejak kecil dirinya berpenampilan seperti laki-laki, sehingga potensi yang ia miliki tersebut  dengan terjun di belah diri Wushu. 

Baca Juga :  Futsal Papua Mulai TC Berjalan

Penampilan  Maria Monalu di PON XX ini  bukanlah pertama kali. Menurut dia,  PON Papua ini merupakan yang  ke-4 kalinya dan dari 3 kali ikut  semuanya mendapat medali emas. 

‘’Puji  Tuhan dari 3 kali ikut PON itu selalu mendapat medali emas.  Saya juga berharap masih diberi kesempatan yang sama. Karena semuanya itu kehendak Tuhan.  Yang penting mengikuti prosesnya dengan baik dan patuh  arahan pelatih. Dijalani  saja,’’ terangnya. 

Sementara itu,    Pelatih Kepala  Whusu Sanda Adriani Mandey memohon dukungan  dan doa masyarakat  Papua untuk babak selanjutnya. Karena babak  tersebut adalah baru babak pengisihan.

 ‘’Masih ada berlanjut di babak perebutan  perak nanti. Saya optimis  secara fisik dan tehnik,’’ terangnya.    

Baca Juga :  Test Event Akan Turunkan Seluruh Atlet

Dikatakan, penampilan  Maria Monalu di babak pengisihan tersebut sangat bagus. Namun  belum  mengeluarkan sepenuhnya karena masih babak pengisihan.

 ‘’Kita mengukur jangan sampai  terjadi hal-hal yang diluar dugaan seperti cidera,’’ terangnya.  Menurutnya, masih  banyak teknik yang dilakukan dan diperbaiki dan saat difinal  akan all out.

 ‘’Mohon dukungan  seluruh masyarakat Papua khususnya yang ada di Kota Merauke,’’ jelasnya. 

Sebab menurutnya, kemungkinan  Maria akan bertemu dengan pemain muda di babak final.  Ditambahkan, Tim Wushu Sanda Papua memiliki 11 atlet, namun yang diturunkan  hanya 9 atlet. Dari 9 atlet yang diturunkan itu,   4 diantaranya sudah main  namun semuanya gugur. 

‘’Tapi  masih ada 5 lagi yakni dikelas 65 kg, lalu  kelas 56 kg putri dan 75 pria. Jadi masih ada 3 kelas,’’ tambahnya.   Sedangkan yang sudah  gugur yakni  3  atlet wushu sanda pria dan 2 atlet sanda  putri.  (ulo/gin) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya