Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Kota Jayapura Juara Umum Mandala Cup

Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano saat menyerahkan Piala bergilir kepada PBSI Kota Jayapura di GOR Waringin, Selasa, (26/3).( FOTO : Erik / Cepos)

JAYAPURA-Para pebulutangkis dari Pengcab dan klub Kota Jayapura tampil sebagai juara umum dalam Kejuaraan Mandala PBSI Cup Papua yang berlangsung di GOR Waringin, 20-26 Maret 2019.

Dari 11 medali emas yang diperebutkan, baik untuk kelompok kategori anak-anak, remaja, dewasa dan veteran, pebulutangkis Kota Jayapra meraih 4 medali emas, 8 perak dan 11 perunggu.

Di posisi kedua ditempati Kabupaten Nabire dengan 3 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu. Di peringkat ketiga Kabupaten Merauke dengan 3 medali emas, 2 perak 2 perunggu.

Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano dalam sambutannya pada penutupan Kejurda memberikan apresiasi atas terselenggaranya kejuaraan ini. 

“Kita bisa melihat banyaknya bibit pebulutangkis daerah yang muncul. Ini menunjukkan kekuatan bulutangkis di Papua masih ada,” ungkapnya. 

Pria yang akrab disapa BTM ini menambahkan, kejuaraan ini menjadi seleksi para atlet untuk diterjunkan ke Pekan Olahraga Pelajar Nasional Indonesia (Popnas) Oktober nanti. 

Baca Juga :  Persewar Lolos Babak Delapan Besar Liga 2

“Mari kita mendukung dan berdoa agar Popnas dan PON bisa terleksana dengan baik. GOR Waringin ini juga akan menjadi venue pertandingan Cabor Bulutangkis pada PON nantinya. Semoga pembinaan bisa berjalan dengan baik sehingga bisa meraih prestasi pada Popnas dan PON,” ujarnya.

Kejuaran bulutangkis Mandala PBSI 2019 yang berlangsung sejak 20 Maret lalu diikuti 362 atlet dari sejumlah klub dan  Pengcab PBSI kabupaten dan Kota.

Sementara itu, Ketua Pengcab PBSI Nabire Suroso Miswan, mempertanyakan status juara umum yang diberikan panitia kepada Pengcab PBSI Kota Jayapura.

Menurutnya, penghitungan perolehan medali klub Mandala dan Mutiara tidak bisa digabungkan ke Pengcab Kota Jayapura, walaupun sama-sama berasal dari Jayapura. 

Baca Juga :  Jacksen Akui Masih Bisa Bersaing di Puncak

“Penghitungan medali Nabire juara pertama, makanya kita ajukan protes ke panitia, medali klub tidak bisa digabungkan ke Pengcab,” kata Suroso via WhatsAppnya, Rabu (27/3) kemarin.

Sementara itu, Ketua Panitia kejuaraan Bulutangkis Mandala Cup, Piter Kainama memahami protes yang diajukan oleh tim bulutangkis dari Kabupaten Nabire.

Namun, diketahui bahwa klub Mandala dan Mutiara masuk dalam binaan Pengcab PBSI Kota Jayapura. “Walaupun atlet bertanding membawa nama klub, tapi medalinya masuk hitungan pengcab PBSI Kota Jayapura,” jelasnya.

Piter menambahkan, lewat kejuaraan ini ada beberapa atlet yang sudah dipantau oleh tim teleskoting PBSI Papua. 

“Harapan kami atlet yang terpilih lewat kejuaraan ini dapat mengharumkan nama Papua dalam event Popnas ke XV pada Oktober 2019 serta PON XX, Tahun 2020,”pungkasnya.(eri/tho)

Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano saat menyerahkan Piala bergilir kepada PBSI Kota Jayapura di GOR Waringin, Selasa, (26/3).( FOTO : Erik / Cepos)

JAYAPURA-Para pebulutangkis dari Pengcab dan klub Kota Jayapura tampil sebagai juara umum dalam Kejuaraan Mandala PBSI Cup Papua yang berlangsung di GOR Waringin, 20-26 Maret 2019.

Dari 11 medali emas yang diperebutkan, baik untuk kelompok kategori anak-anak, remaja, dewasa dan veteran, pebulutangkis Kota Jayapra meraih 4 medali emas, 8 perak dan 11 perunggu.

Di posisi kedua ditempati Kabupaten Nabire dengan 3 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu. Di peringkat ketiga Kabupaten Merauke dengan 3 medali emas, 2 perak 2 perunggu.

Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano dalam sambutannya pada penutupan Kejurda memberikan apresiasi atas terselenggaranya kejuaraan ini. 

“Kita bisa melihat banyaknya bibit pebulutangkis daerah yang muncul. Ini menunjukkan kekuatan bulutangkis di Papua masih ada,” ungkapnya. 

Pria yang akrab disapa BTM ini menambahkan, kejuaraan ini menjadi seleksi para atlet untuk diterjunkan ke Pekan Olahraga Pelajar Nasional Indonesia (Popnas) Oktober nanti. 

Baca Juga :  Tiket Buat Pele

“Mari kita mendukung dan berdoa agar Popnas dan PON bisa terleksana dengan baik. GOR Waringin ini juga akan menjadi venue pertandingan Cabor Bulutangkis pada PON nantinya. Semoga pembinaan bisa berjalan dengan baik sehingga bisa meraih prestasi pada Popnas dan PON,” ujarnya.

Kejuaran bulutangkis Mandala PBSI 2019 yang berlangsung sejak 20 Maret lalu diikuti 362 atlet dari sejumlah klub dan  Pengcab PBSI kabupaten dan Kota.

Sementara itu, Ketua Pengcab PBSI Nabire Suroso Miswan, mempertanyakan status juara umum yang diberikan panitia kepada Pengcab PBSI Kota Jayapura.

Menurutnya, penghitungan perolehan medali klub Mandala dan Mutiara tidak bisa digabungkan ke Pengcab Kota Jayapura, walaupun sama-sama berasal dari Jayapura. 

Baca Juga :  Hekari United Ingin Undang Balik Papua Indonesia Select

“Penghitungan medali Nabire juara pertama, makanya kita ajukan protes ke panitia, medali klub tidak bisa digabungkan ke Pengcab,” kata Suroso via WhatsAppnya, Rabu (27/3) kemarin.

Sementara itu, Ketua Panitia kejuaraan Bulutangkis Mandala Cup, Piter Kainama memahami protes yang diajukan oleh tim bulutangkis dari Kabupaten Nabire.

Namun, diketahui bahwa klub Mandala dan Mutiara masuk dalam binaan Pengcab PBSI Kota Jayapura. “Walaupun atlet bertanding membawa nama klub, tapi medalinya masuk hitungan pengcab PBSI Kota Jayapura,” jelasnya.

Piter menambahkan, lewat kejuaraan ini ada beberapa atlet yang sudah dipantau oleh tim teleskoting PBSI Papua. 

“Harapan kami atlet yang terpilih lewat kejuaraan ini dapat mengharumkan nama Papua dalam event Popnas ke XV pada Oktober 2019 serta PON XX, Tahun 2020,”pungkasnya.(eri/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya