Thursday, April 18, 2024
32.7 C
Jayapura

Cabor Sepak Bola PON Hanya 22 Pemain

Pelatih Sepakbola PON Papua, Eduard Ivakdalam.( FOTO : Erik / Cepos)

JAYAPURA- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua dalam forum diskusi TC Terpusat PON XX di Swiss-Belhotel, Jayapura pekan lalu menyatakan, kuota pemain sepakbola PON hanya berjumlah 22 pemain.

Namun jumlah tersebut dinilai sangat minim dalam menyiapkan skuad yang solid untuk meraih prestasi pada ajang olahraga empat tahunan itu.

“Saya kira ini sangat berat bagi kita pelatih, apalagi kita menerapkan promosi degradasi, kita pelatih menginginkan yang banyak pilihan dalam tim. Karena dengan banyak pemain persaingan antar pemain dan peluang untuk menentukan bibit yang luar bisa ini, dan jika kita hanya dibatasi 22 pemain saja akan sulit,” ungkap pelatih kepala sepakbola PON Papua, Eduard Ivakdalam kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (15/6).

Baca Juga :  Oksibil FC Kokoh di Puncak

Menurutnya, kuota 22 pemain dengan kondisi saat ini akan menyulitkan pihaknya untuk membangun sebuah tim yang padu. Sehingga dengan waktu yang masih panjang, Eduard berharap KONI Papua bisa melihat hal itu kembali.

“Perjalanan masih panjang, dalam TC terpusat kita akan melihat kualitas dan kemampuan setiap pemain. Jika 30 pemain tentu persaingan akan ketat untuk bisa mendapatkan tempat dalam tim. Namun jika saat ini sudah dibatasi dengan 22 pemain tentu akan sulit,” ujarnya.

Sebab mantan pemain Persipura Jayapura itu menilai jika awal masuk dalam TC terpusat dengan memaksakan 22 pemain itu akan sangat tidak masimal. Mengingat, Cabor sepakbola merupakan pemain yang rentan dengan cedera pemain.

Baca Juga :  Dua Pemain Persipura Perkuat Timnas U-23

“Jika hanya 22 pemain, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan pemain kita ke depan, pasti akan mengalami yang namanya cedera atau masalah lain. Dan jika kita mau mengambil dari luar lagi maka itu artinya kita akan mulai dari nol lagi dan kekompakan juga akan sulit terbentuk,” jelasnya.

Eduard berharap adanya perhatian dari Asprov PSSI Papua soal pembatasan kuota 22 pemain itu. Ia berharap Asprov bisa memberikan solusi dari 30 pemain yang dibatasi menjadi 22 pemain.(eri/tho)

Pelatih Sepakbola PON Papua, Eduard Ivakdalam.( FOTO : Erik / Cepos)

JAYAPURA- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua dalam forum diskusi TC Terpusat PON XX di Swiss-Belhotel, Jayapura pekan lalu menyatakan, kuota pemain sepakbola PON hanya berjumlah 22 pemain.

Namun jumlah tersebut dinilai sangat minim dalam menyiapkan skuad yang solid untuk meraih prestasi pada ajang olahraga empat tahunan itu.

“Saya kira ini sangat berat bagi kita pelatih, apalagi kita menerapkan promosi degradasi, kita pelatih menginginkan yang banyak pilihan dalam tim. Karena dengan banyak pemain persaingan antar pemain dan peluang untuk menentukan bibit yang luar bisa ini, dan jika kita hanya dibatasi 22 pemain saja akan sulit,” ungkap pelatih kepala sepakbola PON Papua, Eduard Ivakdalam kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (15/6).

Baca Juga :  Oksibil FC Kokoh di Puncak

Menurutnya, kuota 22 pemain dengan kondisi saat ini akan menyulitkan pihaknya untuk membangun sebuah tim yang padu. Sehingga dengan waktu yang masih panjang, Eduard berharap KONI Papua bisa melihat hal itu kembali.

“Perjalanan masih panjang, dalam TC terpusat kita akan melihat kualitas dan kemampuan setiap pemain. Jika 30 pemain tentu persaingan akan ketat untuk bisa mendapatkan tempat dalam tim. Namun jika saat ini sudah dibatasi dengan 22 pemain tentu akan sulit,” ujarnya.

Sebab mantan pemain Persipura Jayapura itu menilai jika awal masuk dalam TC terpusat dengan memaksakan 22 pemain itu akan sangat tidak masimal. Mengingat, Cabor sepakbola merupakan pemain yang rentan dengan cedera pemain.

Baca Juga :  Anggar Sumbang 2 Medali Perunggu

“Jika hanya 22 pemain, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan pemain kita ke depan, pasti akan mengalami yang namanya cedera atau masalah lain. Dan jika kita mau mengambil dari luar lagi maka itu artinya kita akan mulai dari nol lagi dan kekompakan juga akan sulit terbentuk,” jelasnya.

Eduard berharap adanya perhatian dari Asprov PSSI Papua soal pembatasan kuota 22 pemain itu. Ia berharap Asprov bisa memberikan solusi dari 30 pemain yang dibatasi menjadi 22 pemain.(eri/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya