CEK STADION – Pimpinan dan anggota DPR Papua ketika mengecek langsung kondisi Stadion Mandala yang tengah diperbaiki. Hasil pengecekan disimpulkan jika stadion baru bisa digunakan pada Juni 2020. (Gamel Cepos)
Persipura Jayapura
JAYAPURA – Belum bisa bermain di kandang sendiri menjadi kegalauan Persipura Mania yang Jumat (14/2) kemarin melakukan audience dengan pimpinan DPR Papua, Komisi IV dan Komisi V DPRP guna meminta dukungan agar Persipura bisa segera bermain di Stadion Mandala dan tidak lagi menjadi tim musafir. Pemikiran mereka, ada dua stadion megah yakni Stadion Mandala dan Stadion Papua Bangkit namun mengapa tak kunjung bisa digunakan.
Aspirasi yang disampaikan adala meminta DPRP mendukung untuk penggunaan stadion Papua Bangkit maupun Stadion Mandala. Kemudian meminta dukungan Pemprov Papua karena selama ini Persipura sering mendapatkan kendala dalam mengikuti kompetisi. Dukungan sangat diperlukan mengingat ini menjadi tim kebanggaan Papua.
“Selain itu Persipura menjadi satu-satunya perwakilan Papua yang main di liga 1 dan untuk mewujudkan ini perlu lebih banyak bermain atau berhomebase di Stadion Mandala dan seharusnya tidak menjadi tim musafir. Pimpinan DPRP perlu memberikan solusi untuk menjawab persoalan ini,” kata Ketua Persipura Mania, Wilson S dalam pertemuan, Jumat (14/2).
Dari aspirasi ini tanpa menunggu lama, Ketua DPRP, Johny Banua Rouw bersama Ketua Komisi V, Timiles Jikwa, Wakil Ketua Komisi IV, Thomas Sondegau dan rombongan langsung mengecek ke Stadion Mandala. Kesimpulannya, stadion memang belum bisa digunakan karena masih dalam tahap perbaikan.
“Sudah kami tanyakan dan ternyata hasilnya seperti itu. Kami ingin sekali Persipura bermain di Mandala dan saya pikir masyarakat juga demikian tapi mungkin kita harus bersabar hingga Juni nanti,” katanya.
Muhammad Rali selaku PPTK kegiatan perbaikan stadion menjelaskan bahwa saat ini tinggal menunggu rumput sebab usianya baru satu setengah bulan. Jika sudah sampai 5 bulan barulah akar rumput benar-benar kuat. “Ada beberapa item yang kami perbaiki mulai dari lapangan yang dibongkar habis, kursi, lampu, giant screen, kamar ganti dan lintasan lari. Estimasi Juni selesai sebab usia rumput saat ini masih baru,” imbuh Muhammad Ramli. (ade/gin)
CEK STADION – Pimpinan dan anggota DPR Papua ketika mengecek langsung kondisi Stadion Mandala yang tengah diperbaiki. Hasil pengecekan disimpulkan jika stadion baru bisa digunakan pada Juni 2020. (Gamel Cepos)
Persipura Jayapura
JAYAPURA – Belum bisa bermain di kandang sendiri menjadi kegalauan Persipura Mania yang Jumat (14/2) kemarin melakukan audience dengan pimpinan DPR Papua, Komisi IV dan Komisi V DPRP guna meminta dukungan agar Persipura bisa segera bermain di Stadion Mandala dan tidak lagi menjadi tim musafir. Pemikiran mereka, ada dua stadion megah yakni Stadion Mandala dan Stadion Papua Bangkit namun mengapa tak kunjung bisa digunakan.
Aspirasi yang disampaikan adala meminta DPRP mendukung untuk penggunaan stadion Papua Bangkit maupun Stadion Mandala. Kemudian meminta dukungan Pemprov Papua karena selama ini Persipura sering mendapatkan kendala dalam mengikuti kompetisi. Dukungan sangat diperlukan mengingat ini menjadi tim kebanggaan Papua.
“Selain itu Persipura menjadi satu-satunya perwakilan Papua yang main di liga 1 dan untuk mewujudkan ini perlu lebih banyak bermain atau berhomebase di Stadion Mandala dan seharusnya tidak menjadi tim musafir. Pimpinan DPRP perlu memberikan solusi untuk menjawab persoalan ini,” kata Ketua Persipura Mania, Wilson S dalam pertemuan, Jumat (14/2).
Dari aspirasi ini tanpa menunggu lama, Ketua DPRP, Johny Banua Rouw bersama Ketua Komisi V, Timiles Jikwa, Wakil Ketua Komisi IV, Thomas Sondegau dan rombongan langsung mengecek ke Stadion Mandala. Kesimpulannya, stadion memang belum bisa digunakan karena masih dalam tahap perbaikan.
“Sudah kami tanyakan dan ternyata hasilnya seperti itu. Kami ingin sekali Persipura bermain di Mandala dan saya pikir masyarakat juga demikian tapi mungkin kita harus bersabar hingga Juni nanti,” katanya.
Muhammad Rali selaku PPTK kegiatan perbaikan stadion menjelaskan bahwa saat ini tinggal menunggu rumput sebab usianya baru satu setengah bulan. Jika sudah sampai 5 bulan barulah akar rumput benar-benar kuat. “Ada beberapa item yang kami perbaiki mulai dari lapangan yang dibongkar habis, kursi, lampu, giant screen, kamar ganti dan lintasan lari. Estimasi Juni selesai sebab usia rumput saat ini masih baru,” imbuh Muhammad Ramli. (ade/gin)