Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Sanksi PSSI Terlalu Berlebihan

Arthur Cunha saat menarik pemain Borneo FC, Terens Puhiri pada ajang Liga 1 Shopee beberapa waktu lalu. ( foto: Erik/cepos)

Persipura Jayapura

JAYAPURA – Asisten manajer Persipura Jayapura, Ridwan Bento Madubun mengatakan, bahwa sanksi yang diberikan oleh PSSI kepada kedua pemainnya, Israel Wamiauw dan Arthur Cunha terlalu berlebihan.

Diketahui, PSSI dalam sidang Komite Disiplin PSSI, PSSI memutuskan beberapa putusan kepada para pemain yang dinilai melanggar fair play. Termasuk dua bek Persipura Israel dan Arthur. Dalan putusannya, Israel dan Arthur diganjar denda masing-masing Rp 10 juta. Tak hanya itu, Arthur juga dapat larangan bermain satu pertandingan dan Israel dua pertandingan.

Keduanya dianggap tidak mengindahkan sportifitas atlit yang seharusnya diterapkan setiap bertanding. Keduanya mendapatkan hukuman dari dua pertandingan yang berbeda. Untuk Israel Wamiau didapatkan kala Persipura menjamu PSIS Semarang di Stadion Klabat, Manado, Sulawesi Utara. Israel mendapat hukuman setelah melakukan penendangan terhadap pemain PSIS pada pekan pertama Shopee Liga 1 2020.

Baca Juga :  Persipura U-20 Raih Satu Poin

Sedangkan Arthur Cunha dianggap melakukan tindakan tidak sportif dan melanggar fair play. Hal itu ia dapatkan kala bertandang ke markas Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda pada pekan pekan kedua Shopee Liga 1 2020.

“Terkait sanksi untuk Arthur kita sudah bersurat ke Komdis kalau hukuman tambahan itu berlebihan, dalam putusannya mereka sampaikan bahwa Arthur dianggaap lakukan perbuatan tidak sportif karena menarik badan pemain Borneo FC,” ungkap Asisten Manajer Persipura, Ridwan Bento Madubun kepada Cenderawasih Pos, Rabu (9/4) siang kemarin.

Mantan wartawan itu menilai bahwa sanksi yang diberikan oleh PSSI (Komdis) sangat lebay. Pasalnya, dalam pertandingan tersebut, khusus Arthur, mendapatkan sanksi kartu merah dari wasit dan itu dinilai sudah cukup.

“Untuk itu diberikan hukuman tambahan yaitu absen 1 pertandingan dan denda 10 juta. Bagi kami sanksi tambahan itu lebay, silahkan lihat lagi tayangan videonya, bahwa itu pelanggaran memang benar, tetapi hukuman atas pelanggaran tersebut sudah diberikan oleh wasit, yaitu kartu merah langsung, namun apabila ditambahkan sanksinya atas perbuatan yg sama kan aneh,”ujarnya.

Baca Juga :  Batal ke China, Wushu Papua ke Bekasi

“Karena kejadian seperti itu (menarik badan lawan) adalah sesuatu yang sangat sering terjadi, kalau itu diberikan sanksi tambahan, maka kami akan minta keadilan kepada Komdis bahwa semua kejadian yang sama harus diberikan sanksi tambahan yang sama,” sambungnya.

Kata Bento, sapaan akrabnya, pihaknya meminta Komdis PSSI harus lebih adil dalam memberikan sanksi.  “Kami akan pantau semua pertandingan untuk melihat kejadian-kejadian serupa, bila tidak diberikan sanksi tambahan maka kami akan publish bahwa Komdis tidak berlaku adil dan profesional,” tandasnya. (eri/gin).

Arthur Cunha saat menarik pemain Borneo FC, Terens Puhiri pada ajang Liga 1 Shopee beberapa waktu lalu. ( foto: Erik/cepos)

Persipura Jayapura

JAYAPURA – Asisten manajer Persipura Jayapura, Ridwan Bento Madubun mengatakan, bahwa sanksi yang diberikan oleh PSSI kepada kedua pemainnya, Israel Wamiauw dan Arthur Cunha terlalu berlebihan.

Diketahui, PSSI dalam sidang Komite Disiplin PSSI, PSSI memutuskan beberapa putusan kepada para pemain yang dinilai melanggar fair play. Termasuk dua bek Persipura Israel dan Arthur. Dalan putusannya, Israel dan Arthur diganjar denda masing-masing Rp 10 juta. Tak hanya itu, Arthur juga dapat larangan bermain satu pertandingan dan Israel dua pertandingan.

Keduanya dianggap tidak mengindahkan sportifitas atlit yang seharusnya diterapkan setiap bertanding. Keduanya mendapatkan hukuman dari dua pertandingan yang berbeda. Untuk Israel Wamiau didapatkan kala Persipura menjamu PSIS Semarang di Stadion Klabat, Manado, Sulawesi Utara. Israel mendapat hukuman setelah melakukan penendangan terhadap pemain PSIS pada pekan pertama Shopee Liga 1 2020.

Baca Juga :  Disorda Siap Sukseskan Popnas VX 2019

Sedangkan Arthur Cunha dianggap melakukan tindakan tidak sportif dan melanggar fair play. Hal itu ia dapatkan kala bertandang ke markas Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda pada pekan pekan kedua Shopee Liga 1 2020.

“Terkait sanksi untuk Arthur kita sudah bersurat ke Komdis kalau hukuman tambahan itu berlebihan, dalam putusannya mereka sampaikan bahwa Arthur dianggaap lakukan perbuatan tidak sportif karena menarik badan pemain Borneo FC,” ungkap Asisten Manajer Persipura, Ridwan Bento Madubun kepada Cenderawasih Pos, Rabu (9/4) siang kemarin.

Mantan wartawan itu menilai bahwa sanksi yang diberikan oleh PSSI (Komdis) sangat lebay. Pasalnya, dalam pertandingan tersebut, khusus Arthur, mendapatkan sanksi kartu merah dari wasit dan itu dinilai sudah cukup.

“Untuk itu diberikan hukuman tambahan yaitu absen 1 pertandingan dan denda 10 juta. Bagi kami sanksi tambahan itu lebay, silahkan lihat lagi tayangan videonya, bahwa itu pelanggaran memang benar, tetapi hukuman atas pelanggaran tersebut sudah diberikan oleh wasit, yaitu kartu merah langsung, namun apabila ditambahkan sanksinya atas perbuatan yg sama kan aneh,”ujarnya.

Baca Juga :  Duo Eks Persipura Tetap Latihan di Tengah Covid-19

“Karena kejadian seperti itu (menarik badan lawan) adalah sesuatu yang sangat sering terjadi, kalau itu diberikan sanksi tambahan, maka kami akan minta keadilan kepada Komdis bahwa semua kejadian yang sama harus diberikan sanksi tambahan yang sama,” sambungnya.

Kata Bento, sapaan akrabnya, pihaknya meminta Komdis PSSI harus lebih adil dalam memberikan sanksi.  “Kami akan pantau semua pertandingan untuk melihat kejadian-kejadian serupa, bila tidak diberikan sanksi tambahan maka kami akan publish bahwa Komdis tidak berlaku adil dan profesional,” tandasnya. (eri/gin).

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya