JAYAPURA – Agenda PON yang tinggal menghitung bulan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat soal apakah pemerintah akan tetap menganggarkan anggaran untuk pembangunan daerah terlepas dari PON. Pasalnya jika dilihat dari semangatnya tentu perhatian lebih akan dicurahkan untuk pelaksaan event olahraga empat tahun sekali itu. Jangan sampai karena PON masyarakat di daerah yang terkena imbas akibat banyak anggaran diserap untuk PON.
Hal ini dibantah oleh Sekretaris Fraksi Golkar DPR Papua, Tan Wie Long yang melihat struktur anggaran provinsi tetap memberikan porsi yang cukup untuk pembangunan daerah. Ia mengatakan jika berbicara PON ini ibarat tunggu waktu final untuk melaksanakan pesta olahraga nasional dan jika hari ini ada masyarakat yang menyatakan keberatan untuk pelaksanaan PON tentunya ini sikap yang tak dewasa sebab represetasi keterwakilan masyarakat Papua ada di DPR dan penyelenggaran ini sudah disetujui sejak beberapa tahun lalu.
“Ketikan itu pak SBY masih jadi presiden dan usai dilantik, pak gubernur serta wakil ketika itu langsung meminta ke pak SBY dan disetujui. Jadi perjuangannya sudah lama. Ini juga untuk menunjukkan kepada masyarakat di luar Papua menilai bahwa Papua bisa menjadi tuan rumah evnt nasional,” kata Tan Wie Long melalui ponselnya, Rabu (8/1). Kata dia PON memang hanya 2 minggu namun ada target lain yakni selain sukses penyelenggaraan ada juga sukses prestasi namun ini bisa juga dipakai untuk sukses ekonomi sebab peluangnya sangat besar.
“Mari dukung PON hingga memenuhi tingkat kesuksesan baik penyelenggaraan, prestasi dan ekonomi. Memang hanya 2 minggu tap tidak mungkin ditarik kebelakang karena ini menjadi harga diri orang Papua. Memang ada dana masyarakat yang terpakai tapi anggaran untuk pembangunan tetap ada dan bukan berarti semua untuk PON,” bebernya. Ia meminta masyarakat jangan khawatir mengingat hitung-hitungan untuk PON dan anggaran pembangunan bagi masyarakat ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. “Jadi sejak beberapa tahun lalu sudah ada hitungannya dan tidak akan merugikan,” imbunya.
Namun disini mantan Ketua DPR Mamberamo Raya ini tak menampik jika atmosfir PON yang bisa dibilang masih adem ayem. “Kalau ini saya setuju, belum semua merasakan atmosfir PON itu sendiri. Euforianya belum terlihat dan rapat dengan komisi-komisi maupun dengan OPD selalu kami ingatkan bahwa tersisa waktu sekitar 8 bulan lagi,” pungkasnya. (ade)
Tan Wie Long (FOTO: Gamel Cepos)
JAYAPURA – Agenda PON yang tinggal menghitung bulan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat soal apakah pemerintah akan tetap menganggarkan anggaran untuk pembangunan daerah terlepas dari PON. Pasalnya jika dilihat dari semangatnya tentu perhatian lebih akan dicurahkan untuk pelaksaan event olahraga empat tahun sekali itu. Jangan sampai karena PON masyarakat di daerah yang terkena imbas akibat banyak anggaran diserap untuk PON.
Hal ini dibantah oleh Sekretaris Fraksi Golkar DPR Papua, Tan Wie Long yang melihat struktur anggaran provinsi tetap memberikan porsi yang cukup untuk pembangunan daerah. Ia mengatakan jika berbicara PON ini ibarat tunggu waktu final untuk melaksanakan pesta olahraga nasional dan jika hari ini ada masyarakat yang menyatakan keberatan untuk pelaksanaan PON tentunya ini sikap yang tak dewasa sebab represetasi keterwakilan masyarakat Papua ada di DPR dan penyelenggaran ini sudah disetujui sejak beberapa tahun lalu.
“Ketikan itu pak SBY masih jadi presiden dan usai dilantik, pak gubernur serta wakil ketika itu langsung meminta ke pak SBY dan disetujui. Jadi perjuangannya sudah lama. Ini juga untuk menunjukkan kepada masyarakat di luar Papua menilai bahwa Papua bisa menjadi tuan rumah evnt nasional,” kata Tan Wie Long melalui ponselnya, Rabu (8/1). Kata dia PON memang hanya 2 minggu namun ada target lain yakni selain sukses penyelenggaraan ada juga sukses prestasi namun ini bisa juga dipakai untuk sukses ekonomi sebab peluangnya sangat besar.
“Mari dukung PON hingga memenuhi tingkat kesuksesan baik penyelenggaraan, prestasi dan ekonomi. Memang hanya 2 minggu tap tidak mungkin ditarik kebelakang karena ini menjadi harga diri orang Papua. Memang ada dana masyarakat yang terpakai tapi anggaran untuk pembangunan tetap ada dan bukan berarti semua untuk PON,” bebernya. Ia meminta masyarakat jangan khawatir mengingat hitung-hitungan untuk PON dan anggaran pembangunan bagi masyarakat ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. “Jadi sejak beberapa tahun lalu sudah ada hitungannya dan tidak akan merugikan,” imbunya.
Namun disini mantan Ketua DPR Mamberamo Raya ini tak menampik jika atmosfir PON yang bisa dibilang masih adem ayem. “Kalau ini saya setuju, belum semua merasakan atmosfir PON itu sendiri. Euforianya belum terlihat dan rapat dengan komisi-komisi maupun dengan OPD selalu kami ingatkan bahwa tersisa waktu sekitar 8 bulan lagi,” pungkasnya. (ade)