Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Tak Ada yang Lebih Penting Dari Keselamatan

Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano (kiri) didampingi manajer Persipura, Rudy Maswi (kanan) serta pelatih kepala Jacksen F. Tiago (tengah) saat memantau latihan Persipura Jayapura pada bulan Januari 2020 silam. ( FOTO: Erik / Cepos)

Persipura Jayapura

JAYAPURA – PSSI bersama operator kompetisi PT LIB memberikan batas waktu hingga 29 Mei, mengenai nasib kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 lanjut atau dihentikan secara permanen di tengah Pandemi Covid-19.

PSSI memang masih menunggu status pemerintah dalam penanganan wabah corona hingga 29 Mei 2019. Jika masa darurat Covid-19 diperpanjang, maka kompetisi akan dihentikan. Sebaliknya, jika tidak maka PSSI akan memerintahkan PT. LIB menggelar kembali kompetisi baik itu Liga 1 atau 2 pada awal Juli 2020.

Namun melihat jumlah kasus Covid-19 di tanah air yang belum menunjukan tanda-tanda mereda, kemungkinan besar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan dihentikan tanpa juara. Tapi melihat kondisi tersebut, tak hanya kompetisi dalam negeri, Pandemi covid-19 juga telah menangguhkan liga-liga di negara lain, bahkan juga terancam dihentikan secara permanen.

Baca Juga :  Orbitkan Atlet Potensial Untuk Kota Jayapura

Saat ini, memang tak ada yang lebih penting dari keselamatan. Meski menghentikan kompetisi akan sangat berdampak besar bagi para kontestan sepakbola.

Oleh karena itu, semua ego harus dikesampingkan. Ada hal yang lebih penting untuk diperjuangkan, yaitu keselamatan dan kesehatan bersama. Akan banyak sekali yang dikorbankan, tapi percayalah, semua demi keselamatan manusia.

“Kita jelas prihatin dengan situasi saat ini, oleh karena itu, kita harus terus berdampingan dengan pemerintah pusat untuk sama-sama berusaha menanggulangi wabah Corona ini,” ungkap Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano dalam rilisnya, Rabu (6/5) malam.

Orang nomor satu Kota Jayapura itu juga membeberkan, bahwa tim pemilik empat bintang gelar juara setuju bila kompetisi harus dihentikan demi keselamatan kesehatan bangsa ketimbang harus memaksakan menjalankan kompetisi dalam ketakutan.

Baca Juga :  Evaluasi Cabor yang Gagal

Sehingga ia berharap, kompetisi baiknya dilaksanakan bila wabah yang bermula dari Kota Wuhan Cina tersebut benar-benar hilang di tanah air.

“Kalau ada yang berpikir bahwa kondisi sepakbola kita harus segera pulih, bagi Persipura Jayapura, bangsa ini yang harus pulih terlebih dahulu, kalau bangsa kita pulih maka sepakbola dengan sendirinya akan pulih,” ujarnya.

Tomi Mano juga berharap, PSSI dan PT LIB bisa arif dan bijak mengambil keputusan di tengah Pandemi Covid-19. “Kami dari Persipura Jayapura sudah bersurat kepada LIB perihal korespondensi saran kelanjutan kompetisi kita. Kita berharap selanjutnya PSSI dapat mengambil keputusan dengan arif dan bijaksana,” tandasnya.(eri/gin).

Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano (kiri) didampingi manajer Persipura, Rudy Maswi (kanan) serta pelatih kepala Jacksen F. Tiago (tengah) saat memantau latihan Persipura Jayapura pada bulan Januari 2020 silam. ( FOTO: Erik / Cepos)

Persipura Jayapura

JAYAPURA – PSSI bersama operator kompetisi PT LIB memberikan batas waktu hingga 29 Mei, mengenai nasib kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 lanjut atau dihentikan secara permanen di tengah Pandemi Covid-19.

PSSI memang masih menunggu status pemerintah dalam penanganan wabah corona hingga 29 Mei 2019. Jika masa darurat Covid-19 diperpanjang, maka kompetisi akan dihentikan. Sebaliknya, jika tidak maka PSSI akan memerintahkan PT. LIB menggelar kembali kompetisi baik itu Liga 1 atau 2 pada awal Juli 2020.

Namun melihat jumlah kasus Covid-19 di tanah air yang belum menunjukan tanda-tanda mereda, kemungkinan besar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan dihentikan tanpa juara. Tapi melihat kondisi tersebut, tak hanya kompetisi dalam negeri, Pandemi covid-19 juga telah menangguhkan liga-liga di negara lain, bahkan juga terancam dihentikan secara permanen.

Baca Juga :  Persipura All Star akan Gelar Laga Segi Tiga

Saat ini, memang tak ada yang lebih penting dari keselamatan. Meski menghentikan kompetisi akan sangat berdampak besar bagi para kontestan sepakbola.

Oleh karena itu, semua ego harus dikesampingkan. Ada hal yang lebih penting untuk diperjuangkan, yaitu keselamatan dan kesehatan bersama. Akan banyak sekali yang dikorbankan, tapi percayalah, semua demi keselamatan manusia.

“Kita jelas prihatin dengan situasi saat ini, oleh karena itu, kita harus terus berdampingan dengan pemerintah pusat untuk sama-sama berusaha menanggulangi wabah Corona ini,” ungkap Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano dalam rilisnya, Rabu (6/5) malam.

Orang nomor satu Kota Jayapura itu juga membeberkan, bahwa tim pemilik empat bintang gelar juara setuju bila kompetisi harus dihentikan demi keselamatan kesehatan bangsa ketimbang harus memaksakan menjalankan kompetisi dalam ketakutan.

Baca Juga :  Bifor FC Papua Tersingkir

Sehingga ia berharap, kompetisi baiknya dilaksanakan bila wabah yang bermula dari Kota Wuhan Cina tersebut benar-benar hilang di tanah air.

“Kalau ada yang berpikir bahwa kondisi sepakbola kita harus segera pulih, bagi Persipura Jayapura, bangsa ini yang harus pulih terlebih dahulu, kalau bangsa kita pulih maka sepakbola dengan sendirinya akan pulih,” ujarnya.

Tomi Mano juga berharap, PSSI dan PT LIB bisa arif dan bijak mengambil keputusan di tengah Pandemi Covid-19. “Kami dari Persipura Jayapura sudah bersurat kepada LIB perihal korespondensi saran kelanjutan kompetisi kita. Kita berharap selanjutnya PSSI dapat mengambil keputusan dengan arif dan bijaksana,” tandasnya.(eri/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya