MERAUKE-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Selatan resmi terbentuk dengan dilantiknya pengurus KONI Papua Selatan periode 2023-2024 oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, di swiss belHotel Merauke, Rabu (5/4).
Penjabat Gubernur Papua Selatan, Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT., dilantik sebagai ketua umum KONI Provinsi Papua Selatan. Sedangkan sebagai Ketua Harian Soleman Jambormias, S.Pd, yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua Selatan. Total pengurus sebanyak 134 orang yang tersebar di 12 bidang yang ada.
Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menjelaskan bahwa KONI Papua Selatan merupakan KONI Provinsi yang ke-38 di Indonesia. Menurutnya, masa bhakti pengurus KONI Provinsi Papua ini sangat pendek yakni hanya satu tahun untuk mempersiapkan Provinsi Papua Selatan ikut dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
‘’Kalau saya lihat komposisi pengurusnya, maka saya yakin itu sudah terpilih oleh bapak Ketum bisa memberikan konstribusi yang baik dibidang prestasi pada PON XXI mendatang,’’ katanya.
Papua Selatan dalam sejarah, kata jenderal bintang tiga tersebut mempunyai atlet-atlet yang berprestasi nasional dan internasional. Oleh karena itu, dia mengharapkan ke depan di bawah kepemimpinan Apolo Safanpo, Papua Selatan bisa menjadi bagian dari keberhasilan prestasi pembinaan olahraga di Indonesia yang membanggakan karena atlet-atletnya pada setiap penampilan baik tingkat nasional maupun internasional selalu menjadi bagian dari keberhasilan tim nasional.
Pada kesempatan tersebut, Marciano Norman mengharapkan agar KONI Papua Selatan fokus membina paling sedikit 2 cabang olahraga nasional, yang menjadi unggulan di setiap daerah. Karena pembinaan olahraga unggulan ini tercantum dalam UU Nomor 11 tahun 2022 tentang keolahragaan.
‘’Sehingga diharapkan KONI Provinsi Papua Selatan ini juga meminta, menungasi KONI-KONI Kabupaten/Kota untuk membina 2 olahraga unggulan di daerahnya masing-masing. Sehingga pada saat ikut PON, maka sudha terkumpul atlet-atlet yang memang dibina oleh KONI Kabupaten/kota dan juga keterlibatan kepala daerah bupati dan walikotanya dalam melakukan pembinaan tersebut,’’ terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI PPS Apolo Safanpo menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum KONI Pusat yang telah melantik pengurus KONI PPS. Mantan Rektor Uncen ini menjelaskan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi pemerintah dalam pembinaan olahraga. Minimal ada lima yang menjadi kendala dalam pembinaan olahraga di tanah air, di antaranya profesi atlet yang belum menjanjikan.
‘’Kalau profesi lain, sampai pensiun hidupnya dijamin oileh profesi atau institusi yang menaunginya. Sedangkan profesi atlet belum menjanjikan seperti profesi lain. Sehingga banyak anak muda yang memiliki bakat dan potensi olahraga hanya menjadikan olahraga untuk menjaga kebugaran jasmani dan kesehatan tubuh,’’ katanya.
Masalah kedua, olahraga belum terintegrasi dengan sistem pendidikan. Dimana pendidikan jasmani jalan sendiri dan pendidikan olahraga juga jalan sendiri. Oleh karena itu, pendidikan-pendidikan jasmani di berbagai jenjang pendidikan seperti pendidikan olahraga, sport manajemen, pendidikan kepelatihan berjalan sendiri-sendiri, belum terintegrasi.
Ketiga, minimnya dana yang disediakan untuk pembinaan olahraga. Keempat, kurangnya keterlibatan berbagai pihak dalam pembinaan keolahragaan. Misalnya, keterlibatan swatsa, dunia industri dna usaha dan elemen-elemen masyarakat lainnya.
Kelima, tambah Apolo Safanpo, masih minimnya sarana prasarana olahraga di daerah sehingga banyak bakat-bakat dan potensi dalam bidang olahraga belum bisa ditumbuhkembangkan dengan baik.
‘’Karena itu, kita punya tanggung jawab yang sama untuk pembinaan keolahragaan di tanah air lebih khusus di Provinsi Papua Selatan yang Tuhan percayakan kepada kita,’’ tutupnya.(ulo/nat)