Thursday, March 28, 2024
31.7 C
Jayapura

Perbasasi Miliki Dua Wasit Berlisensi Nasional

Agustinus Toding Rante (paling tengah) ( foto : Gusty for Cepos)

JAYAPURA – Persatuan Baseball dan Softball Indonesia (Perbasasi) Papua tak hanya terkenal dengan prestasi yang ditorehkan oleh Softball putrinya, namun Perbasasi Papua juga bangga memiliki, Agustinus Toding Rante, wasit Baseball dan Softball Papua yang selalu memimpin event-event nasional bahkan event Internasional Softball dan Baseball.

Pria berdarah Toraja itu sering tampil di beberapa event bergengsi. Seperti Makassar Open, Baseball Lasinrang Cup, Pra PON dan PON XIX Jawa Barat, Pra PON XX Papua, Refugees Cup di Bandung dan Partha Cup Yogyakarta.

Dikatakan Gusty sapaan akrabnya, ia memulai karier pertamanya sebagai wasit Baseball dan Softball ketika memimpin Walikota Jayapura Cup, dan untuk event nasional melalui Kejurnas Baseball dan Softball Junior Manado 2012 lalu.

Kini pemilik Lisensi Nasional Softball dan Baseball itu bersama 10 wasit lainnya dari seluruh Indonesia akan memimpin turnament Partha Cup Yogyakarta yang berlangsung pada 6-13 Oktober 2019.

“Rencana selesai turnament ini (Partha Cup) kembali lanjut bertugas di event Walikota Cup di Makassar,” ungkap Gusty kepada Cenderawaish Pos saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (3/10) kemarin.

Bahkan Gusty juga nyaris menjadi salah satu wasit pada Asian Games lalu. Hanya saja, ia kalah bersaing dengan wasit-wasit lainnya yang telah memiliki pengalaman lebih dalam memimpin event seperti Asian Games dan Sea Games.

“Waktu itu yang seleksi ada 16 orang, namun yang terpilih hanya 6 orang saja. Namun itu bukan masalah buat saya, karena mereka yang lolos juga adalah wasit-wasit senior saya,” ujarnya.

Baca Juga :  Liga Thailand Ditunda, Basna Tak Bisa Pulang

Lisensi yang dimiliki oleh Gusty pun saat ini hanya dimiliki oleh dua orang di Tanah Papua, setelah Peter Apituley. Sehingga ketika penyelenggaraan PON XX 2020 mendatang, Gusty yakin ia kembali bisa memimpin pertandingan Baseball dan Softball pada ajang event olehraga empat tahunan itu.

Namun Gusty tak hanya dikenal sebagai wasit Baseball dan Softball, tetapi ia juga merupakan wasit multi talent. Ia juga merupakan wasit Futsal dan wasit sepakbola. “Saya ada 3 licensi wasit saat ini, Licensi Nasional Softball dan Baseball, Licensi Level 1 Nasional Futsal dan Licensi C-3 Sepakbola,” jelasnya.

Disinggung soal karier wasit Futsal, Gusty menjelaskan bahwa ia juga beberapa kali memimpin event nasional seperti Liga Futsal Nusantara Regional Papua, Futsal Pocari Sweat, Hydrococo Futsal antar SMA. “Dan saya punya anak didik wasit Futsal, Fain Billy Balubun, dia sudah Licensi AFC dan tahun ini ditugaskan di babak 34 besar Liga Futsal Nusantara di Manado,” ucapnya.

Dari tiga profesi wasit yang ia geluti, Gusty membeberkan bahwa ia lebih nyatuh sebagai wasit Baseball dan Softball meski harus berhadapan dengan panasnya terik matahari sepanjang 5 jam.

Ia berharap, kedepan tak hanya dirinya bersama Peter Apituley yang bisa memiliki Licensi Nasional Softball dan Baseball. Namun harus lahir generasi lainnya. “Saya berharap harus lahir generasi wasit-wasit Baseball dan Softball  khususnya di Papua,” ujarnya.

Baca Juga :  PTMSI Jayapura Targetkan 2 Emas di PON XX

Meski begitu, perjalanan Gusty dalam bidang wasit Baseball dan Softball, Futsal dan Sepakbola tidak terbilang mudah. Pasalnya ia harus mengorbankan kariernya sebagai seorang pengajar bidang olahraga di salah satu SMA di Kota Jayapura.

“Saya dulunya guru Penjas, cuma setelah PON XIX Jawa Barat, saya pindah ke Disorda Papua karena di sekolah karier wasit saya tidak terlalu didukung, karena harus mengorbankan banyak siswa kalau setiap berangkat ke luar daerah, tapi kerinduan mengajar masih ada, sekarang dikasih kepercayaan dari kampus Uncen pada program study Penjaskes untuk mengajar mata kuliah Softball, saya berharap ada wasit yang bisa saya dapat dari kampus untuk PON kedepannya,” katanya.

Sementara itu Ketua Pengrov Perbasasi Papua, Jan Jap Ormuseray menambahkan, bahwa dengan adanya Peter Apituley dan Agustinus Toding Rante menjadi bukti bahwa Perbasasi Papua tak hanya foksu dalam pembinaan atlet, namun juga fokus dalam meningkatkan SDM di bidang wasit.

“Kita tidak hanya fokus dalam menciptakan atlet potensial, namun juga kita fokus meningkatkan SDM di bidang wasit. Dan kedepannya kami akan terus mendorong anak-anak muda kami untuk mengikuti kursus sehingga bisa menjadi wasit Baseball dan Softball kedepannya,” tandasnya. (eri/tho)

Agustinus Toding Rante (paling tengah) ( foto : Gusty for Cepos)

JAYAPURA – Persatuan Baseball dan Softball Indonesia (Perbasasi) Papua tak hanya terkenal dengan prestasi yang ditorehkan oleh Softball putrinya, namun Perbasasi Papua juga bangga memiliki, Agustinus Toding Rante, wasit Baseball dan Softball Papua yang selalu memimpin event-event nasional bahkan event Internasional Softball dan Baseball.

Pria berdarah Toraja itu sering tampil di beberapa event bergengsi. Seperti Makassar Open, Baseball Lasinrang Cup, Pra PON dan PON XIX Jawa Barat, Pra PON XX Papua, Refugees Cup di Bandung dan Partha Cup Yogyakarta.

Dikatakan Gusty sapaan akrabnya, ia memulai karier pertamanya sebagai wasit Baseball dan Softball ketika memimpin Walikota Jayapura Cup, dan untuk event nasional melalui Kejurnas Baseball dan Softball Junior Manado 2012 lalu.

Kini pemilik Lisensi Nasional Softball dan Baseball itu bersama 10 wasit lainnya dari seluruh Indonesia akan memimpin turnament Partha Cup Yogyakarta yang berlangsung pada 6-13 Oktober 2019.

“Rencana selesai turnament ini (Partha Cup) kembali lanjut bertugas di event Walikota Cup di Makassar,” ungkap Gusty kepada Cenderawaish Pos saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (3/10) kemarin.

Bahkan Gusty juga nyaris menjadi salah satu wasit pada Asian Games lalu. Hanya saja, ia kalah bersaing dengan wasit-wasit lainnya yang telah memiliki pengalaman lebih dalam memimpin event seperti Asian Games dan Sea Games.

“Waktu itu yang seleksi ada 16 orang, namun yang terpilih hanya 6 orang saja. Namun itu bukan masalah buat saya, karena mereka yang lolos juga adalah wasit-wasit senior saya,” ujarnya.

Baca Juga :  Todd Ferre Pilih Bersama Keluarga di Sentani

Lisensi yang dimiliki oleh Gusty pun saat ini hanya dimiliki oleh dua orang di Tanah Papua, setelah Peter Apituley. Sehingga ketika penyelenggaraan PON XX 2020 mendatang, Gusty yakin ia kembali bisa memimpin pertandingan Baseball dan Softball pada ajang event olehraga empat tahunan itu.

Namun Gusty tak hanya dikenal sebagai wasit Baseball dan Softball, tetapi ia juga merupakan wasit multi talent. Ia juga merupakan wasit Futsal dan wasit sepakbola. “Saya ada 3 licensi wasit saat ini, Licensi Nasional Softball dan Baseball, Licensi Level 1 Nasional Futsal dan Licensi C-3 Sepakbola,” jelasnya.

Disinggung soal karier wasit Futsal, Gusty menjelaskan bahwa ia juga beberapa kali memimpin event nasional seperti Liga Futsal Nusantara Regional Papua, Futsal Pocari Sweat, Hydrococo Futsal antar SMA. “Dan saya punya anak didik wasit Futsal, Fain Billy Balubun, dia sudah Licensi AFC dan tahun ini ditugaskan di babak 34 besar Liga Futsal Nusantara di Manado,” ucapnya.

Dari tiga profesi wasit yang ia geluti, Gusty membeberkan bahwa ia lebih nyatuh sebagai wasit Baseball dan Softball meski harus berhadapan dengan panasnya terik matahari sepanjang 5 jam.

Ia berharap, kedepan tak hanya dirinya bersama Peter Apituley yang bisa memiliki Licensi Nasional Softball dan Baseball. Namun harus lahir generasi lainnya. “Saya berharap harus lahir generasi wasit-wasit Baseball dan Softball  khususnya di Papua,” ujarnya.

Baca Juga :  PTMSI Jayapura Targetkan 2 Emas di PON XX

Meski begitu, perjalanan Gusty dalam bidang wasit Baseball dan Softball, Futsal dan Sepakbola tidak terbilang mudah. Pasalnya ia harus mengorbankan kariernya sebagai seorang pengajar bidang olahraga di salah satu SMA di Kota Jayapura.

“Saya dulunya guru Penjas, cuma setelah PON XIX Jawa Barat, saya pindah ke Disorda Papua karena di sekolah karier wasit saya tidak terlalu didukung, karena harus mengorbankan banyak siswa kalau setiap berangkat ke luar daerah, tapi kerinduan mengajar masih ada, sekarang dikasih kepercayaan dari kampus Uncen pada program study Penjaskes untuk mengajar mata kuliah Softball, saya berharap ada wasit yang bisa saya dapat dari kampus untuk PON kedepannya,” katanya.

Sementara itu Ketua Pengrov Perbasasi Papua, Jan Jap Ormuseray menambahkan, bahwa dengan adanya Peter Apituley dan Agustinus Toding Rante menjadi bukti bahwa Perbasasi Papua tak hanya foksu dalam pembinaan atlet, namun juga fokus dalam meningkatkan SDM di bidang wasit.

“Kita tidak hanya fokus dalam menciptakan atlet potensial, namun juga kita fokus meningkatkan SDM di bidang wasit. Dan kedepannya kami akan terus mendorong anak-anak muda kami untuk mengikuti kursus sehingga bisa menjadi wasit Baseball dan Softball kedepannya,” tandasnya. (eri/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya