“Sebagaimana ditegaskan Kapolri Listyo Sigit sebelumnya bahwa Polri yang humanis adalah Polri yang dikehendaki rakyat, maka komitmen itu harus dihargai,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan rakyat berhak menyuarakan aspirasi mereka karena konstitusi menjamin kebebasan itu. Namun, ia mengingatkan agar rakyat tidak terjebak permainan provokator.
“Kita tidak mau rakyat dijadikan mainan oleh penumpang gelap yang ingin menghancurkan institusi negara,” tegas Boni.
Ia menegaskan, tujuan utama dari perjuangan rakyat adalah menciptakan demokrasi yang pro-rakyat, bukan saling menyerang antar elemen bangsa. Ia pun mengajak semua pihak untuk tetap fokus pada tujuan besar itu.
“Tujuan perjuangan rakyat adalah menciptakan demokrasi yang pro-rakyat, maka kita semua fokus pada tujuan itu tanpa harus saling menyerang di antara kita,” ujar Boni.
Lebih lanjut, Boni mengingatkan negara perlu menjadikan gelombang protes rakyat sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran. “Apapun bentuk gerakan rakyat hari ini, negara sudah seharusnya melihat itu sebagai masukan yang baik dan belajar dari peristiwa ini untuk perbaikan yang substantif ke depan dalam rangka menempatkan rakyat sebagai tujuan teleologis dari kehidupan berdemokrasi,” pungkasnya.(*/jawapos)