Wednesday, April 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Gaji Kepala Desa Diberikan Sebulan Sekali

Dana Desa yang Disalurkan Sudah Capai Rp 468 Triliun

JAKARTA-Presiden Joko Widodo, Selasa  (29/3) kemarin menghadiri silaturahmi nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi). Dalam kesempatan itu, Jokowi menuturkan bahwa desa memiliki banyak peran. Keluhan terkait gaji yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali juga mendapat respon positif dari Kepala Negara. Jokowi minta agar penggajian dilakukan sebulan sekali.

Saat bertemu dengan kepala desa, Jokowi mendapatkan informasi bahwa gaji mereka dibayar pertiga bulan sekali. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak tahu terkait hal ini. Dia pun akhirnya meminta kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengubah regulasi ini. “Masa gaji diberikan tiga bulan sekali. Akan kami ubah dan kami usahakan diberikan sebulan sekali,” tuturnya.

Jokowi juga mendapat masukan agar di pemerintahan desa diberi dana operasional desa. Besaran yang diminta oleh Apdesi senilai 4 hingga 5 persen dari total anggaran dana desa. Namun di tahun pertama, Jokowi belum mengabulkan senilai itu. “Untuk tahun pertama saya berikan 3 persen. Tahun berikut bisa 4 atau 5 persen,” ujarnya.

Sejauh ini, dana operasional pemerintah desa didapat dari kabupaten atau kota. Jokowi menyadari bahwa pemerintah desa kerja keras untuk membangun. Sehingga pusat memberikan tambahan dana operasional.

Sampai dengan 2022, pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp 468 triliun. Dana ini digunakan untuk pembangunan di desa. Jokowi meminta pemerintah desa untuk mengelola, memanfaatkan, serta merealisasikan dana desa sebaik mungkin. Ujungnya adalah dapat memacu pertumbuhan ekonomi di desa.”Dalam sejarah negara ini berdiri, desa diberi anggaran sampai Rp468 triliun itu belum pernah,” kata Jokowi.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Minta Jepang Buka Akses Pasar Pertanian Dan Perikanan

Sejauh ini, dana desa digunakan untuk membangun jalan desa, embung, saluran irigasi, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Lebih lanjut, Jokowi menginstruksikan agar dana desa dapat dimanfaatkan untuk pembangunan jalan di desa. Terutama jalan produksi pertanian, perkebunan, serta pembangunan yang berkaitan dengan kualitas hidup masyarakat di desa. Sampai saat ini telah terbangun 227 ribu kilometer jalan desa yang dibiayai dari dana desa. “Masih ada banyak jalan-jalan di desa yang memang perlu dibangun dan diperbaiki,” tuturnya.

Jokowi menyebut bahwa pemanfaatan dana desa yang baik akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi desa. Presiden pun kembali mengingatkan agar pembangunan desa harus menggunakan material dari daerah tersebut agar transaksi ekonomi terus berputar di desa. ”Gunakan bahan dari desa. Paling jauh dari kecamatan,” perintahnya. Dia yakin cara ini akan menghidupi masyarakat desa dan menurunkan angka kemiskinan di desa.

Pada kesempatan yang sama, Mendagri Tito Karnavian pemerataan pembangunan dan mulai membangun dari pinggiran sudah dilakukan. Ini agar tidak ada ketimpangan antara desa dan kota. Sejak 2015 dana desa terus digelontorkan untuk membangun desa. ”Ini merupakan perhatian besar bagi 74 ribu desa,” bebernya. Harapannya sentra ekonomi tidak berorientasi pada perkotaan saja.

Tingkat kemiskinan di desa juga terus turun. Menurut data BPS, penurunan kemiskinan sekitar 1,23 persen pada 2022. Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal juga terus turun. Jika sebelum ada dana desa ada 314 ribu desa termasuk desa tertinggal, kini hanya tinggal 200 ribuan saja. Lalu untuk desa sangat tertinggal yang semula 14 ribu, kini tinggal 5.000 saja.

Baca Juga :  Dr Kenius: Saya dan Anda Adalah Buah Perjuangan

Janji-janji Jokowi tersebut pun disambut riuh oleh para kades yang datang. Bahkan, saat akhir acara, sejumlah kades sempat berteriak soal dukungan Jokowi maju 3 periode.

Disinggung soal ini, Ketum Apdesi Ketua Umum Apdesi Surtawijaya  mengaku, para kades memang satu suara soal dukungan tersebut. bahkan, awalnya, dukungan akan disampaikan dalam acara silaturahmi nasional kemarin namun urung karena tak diizinkan.

”Saya sebenarnya bukan ukuran waktunya. Saya lihat leadership. Karena kepemimpinan bagus, seumur hidup juga gapapa kok. kalau ga baik, satu hari udah selesai itu, berhenti,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Surta juga menampik tegas soal tudingan adanya arahan khusus mengenai dukungan Jokowi 3 periode. Dia menegaskan, bahwa kepala desa paling anti dengan arahan-arahan memaksa seperti itu. ”Mana ada kami mau diarahkan. Kemarin saja kami demo keras kok depan istana,” tegasnya.

Dukungan ini, pure datang karena banyak tuntutan kepala desa yang sudah dikabulkan oleh Jokowi. ”Dilihat ini (tuntutan, red) dikabulkan, selesai pada bagi dia. Sekarang giliran aku belain. Kenapa? timbal balik dong. Tadi kan aku bilang 1-0. sekarang 1-1, artinya kepala desa berjuang,” sambungnya.

Rencananya, deklarasi Apdesi untuk Jokowi 3 periode ini akan dilakukan usai lebaran. Dukungan akan dilakukan dari Sabang sampai Merauke. Nantinya, spanduk-spanduk akan bertebaran di desa-desa untuk menegaskan dukungan mereka untuk Jokowi 3 periode. (lyn/mia/JPG)

Dana Desa yang Disalurkan Sudah Capai Rp 468 Triliun

JAKARTA-Presiden Joko Widodo, Selasa  (29/3) kemarin menghadiri silaturahmi nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi). Dalam kesempatan itu, Jokowi menuturkan bahwa desa memiliki banyak peran. Keluhan terkait gaji yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali juga mendapat respon positif dari Kepala Negara. Jokowi minta agar penggajian dilakukan sebulan sekali.

Saat bertemu dengan kepala desa, Jokowi mendapatkan informasi bahwa gaji mereka dibayar pertiga bulan sekali. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak tahu terkait hal ini. Dia pun akhirnya meminta kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengubah regulasi ini. “Masa gaji diberikan tiga bulan sekali. Akan kami ubah dan kami usahakan diberikan sebulan sekali,” tuturnya.

Jokowi juga mendapat masukan agar di pemerintahan desa diberi dana operasional desa. Besaran yang diminta oleh Apdesi senilai 4 hingga 5 persen dari total anggaran dana desa. Namun di tahun pertama, Jokowi belum mengabulkan senilai itu. “Untuk tahun pertama saya berikan 3 persen. Tahun berikut bisa 4 atau 5 persen,” ujarnya.

Sejauh ini, dana operasional pemerintah desa didapat dari kabupaten atau kota. Jokowi menyadari bahwa pemerintah desa kerja keras untuk membangun. Sehingga pusat memberikan tambahan dana operasional.

Sampai dengan 2022, pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp 468 triliun. Dana ini digunakan untuk pembangunan di desa. Jokowi meminta pemerintah desa untuk mengelola, memanfaatkan, serta merealisasikan dana desa sebaik mungkin. Ujungnya adalah dapat memacu pertumbuhan ekonomi di desa.”Dalam sejarah negara ini berdiri, desa diberi anggaran sampai Rp468 triliun itu belum pernah,” kata Jokowi.

Baca Juga :  Idul Adha Simbolisasi Dari Keikhlasan

Sejauh ini, dana desa digunakan untuk membangun jalan desa, embung, saluran irigasi, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Lebih lanjut, Jokowi menginstruksikan agar dana desa dapat dimanfaatkan untuk pembangunan jalan di desa. Terutama jalan produksi pertanian, perkebunan, serta pembangunan yang berkaitan dengan kualitas hidup masyarakat di desa. Sampai saat ini telah terbangun 227 ribu kilometer jalan desa yang dibiayai dari dana desa. “Masih ada banyak jalan-jalan di desa yang memang perlu dibangun dan diperbaiki,” tuturnya.

Jokowi menyebut bahwa pemanfaatan dana desa yang baik akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi desa. Presiden pun kembali mengingatkan agar pembangunan desa harus menggunakan material dari daerah tersebut agar transaksi ekonomi terus berputar di desa. ”Gunakan bahan dari desa. Paling jauh dari kecamatan,” perintahnya. Dia yakin cara ini akan menghidupi masyarakat desa dan menurunkan angka kemiskinan di desa.

Pada kesempatan yang sama, Mendagri Tito Karnavian pemerataan pembangunan dan mulai membangun dari pinggiran sudah dilakukan. Ini agar tidak ada ketimpangan antara desa dan kota. Sejak 2015 dana desa terus digelontorkan untuk membangun desa. ”Ini merupakan perhatian besar bagi 74 ribu desa,” bebernya. Harapannya sentra ekonomi tidak berorientasi pada perkotaan saja.

Tingkat kemiskinan di desa juga terus turun. Menurut data BPS, penurunan kemiskinan sekitar 1,23 persen pada 2022. Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal juga terus turun. Jika sebelum ada dana desa ada 314 ribu desa termasuk desa tertinggal, kini hanya tinggal 200 ribuan saja. Lalu untuk desa sangat tertinggal yang semula 14 ribu, kini tinggal 5.000 saja.

Baca Juga :  Dr Kenius: Saya dan Anda Adalah Buah Perjuangan

Janji-janji Jokowi tersebut pun disambut riuh oleh para kades yang datang. Bahkan, saat akhir acara, sejumlah kades sempat berteriak soal dukungan Jokowi maju 3 periode.

Disinggung soal ini, Ketum Apdesi Ketua Umum Apdesi Surtawijaya  mengaku, para kades memang satu suara soal dukungan tersebut. bahkan, awalnya, dukungan akan disampaikan dalam acara silaturahmi nasional kemarin namun urung karena tak diizinkan.

”Saya sebenarnya bukan ukuran waktunya. Saya lihat leadership. Karena kepemimpinan bagus, seumur hidup juga gapapa kok. kalau ga baik, satu hari udah selesai itu, berhenti,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Surta juga menampik tegas soal tudingan adanya arahan khusus mengenai dukungan Jokowi 3 periode. Dia menegaskan, bahwa kepala desa paling anti dengan arahan-arahan memaksa seperti itu. ”Mana ada kami mau diarahkan. Kemarin saja kami demo keras kok depan istana,” tegasnya.

Dukungan ini, pure datang karena banyak tuntutan kepala desa yang sudah dikabulkan oleh Jokowi. ”Dilihat ini (tuntutan, red) dikabulkan, selesai pada bagi dia. Sekarang giliran aku belain. Kenapa? timbal balik dong. Tadi kan aku bilang 1-0. sekarang 1-1, artinya kepala desa berjuang,” sambungnya.

Rencananya, deklarasi Apdesi untuk Jokowi 3 periode ini akan dilakukan usai lebaran. Dukungan akan dilakukan dari Sabang sampai Merauke. Nantinya, spanduk-spanduk akan bertebaran di desa-desa untuk menegaskan dukungan mereka untuk Jokowi 3 periode. (lyn/mia/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya