ANTARA – Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk dua tim investigasi yang terdiri atas gabungan Polri dan Badan Intelijen Nasional (BIN), serta tim independen yang melibatkan para ahli untuk menangani kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang mengatakan bahwa pihaknya melalui Deputi Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas) BGN bekerja sama dengan Kepala BIN dan Kapolri, serta lembaga terkait, seperti Dinas Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan pemerintah daerah setempat untuk melakukan investigasi terhadap kasus keracunan dalam menu MBG tersebut.
“Di tim investigasi ini kita bentuk dua. Dari dalam ada Deputi Tauwas, itu pemantauan dan pengawasan, nanti akan bekerja sama, di situ ada Kepolisian, BIN, Dinkes, BPOM, dan juga pemda setempat untuk mengadakan investigasi,” kata Nanik dalam jumpa pers di Kantor BGN, Jakarta, Jumat.
Nanik mengaku sudah berkoordinasi dan meminta bantuan kepada BIN dan Polri untuk meninjau penyebab keracunan MBG dari berbagai sisi, selain dari masalah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi penyebab utama.
“Saya minta gini. Apapun harus dilihat dari berbagai sisi. Kan dari SOP kami melakukan perbaikan. Tapi, kemudian saya, kebetulan Kepala BIN kan nelfon, pokoknya saya minta BIN turun sekarang. Kan dari kepolisian sekarang udah turun,” kata