Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Menteri PPPA: Hari Ibu di Indonesia Bukanlah Mother’s Day

JAKARTA-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memulai road show perdana Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-95. Kemarin (18/11), di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, dia mengajak perempuan Papua mandiri dan berdaya lewat olahan pangan lokal.

”Peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah mother’s day, melainkan sejarah panjang dari Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928,” kata dia di aula Universitas Papua. Karena itu, peringatan Hari Ibu punya makna luas. Tidak sekadar membahas jasa ibu, tetapi perempuan secara luas. Diharapkan, perempuan bisa bangkit dan berdaya.

Di hadapan 62 organisasi perempuan dan mahasiswa se-Papua Barat, Bintang Puspayoga meminta perempuan Indonesia punya bargaining position. Salah satunya dengan bekerja dan memiliki penghasilan secara mandiri.

Baca Juga :  Hasil Evaluasi, Ada 2000 Lebih Anak Terindikasi Stunting

Dia juga turut meminta perempuan timur bisa menyosialisasikan penggunaan diversifikasi pangan. Salah satunya dengan memanfaatkan bahan lokal yang melimpah seperti sagu, umbi, dan keladi yang bisa diolah secara ekonomi maupun disajikan untuk keluarga. ”Variasi pangan ini juga menjadi alternatif perbaikan gizi. Yang bisa membantu program penurunan stunting,” paparnya.

Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menyatakan, pemberdayaan perempuan di Papua Barat memang harus dimulai dengan perubahan mindset. Terutama dalam meyakinkan diri bahwa mereka mampu bersaing dan membantu perekonomian keluarga. Dia menyarankan dan mendorong agar perempuan memiliki penghasilan.

Sebagai pejabat yang baru dilantik awal November lalu, Ali saat ini menyiapkan gerakan membeli produk pangan lokal yang dijual mama-mama Papua di pasar. ”Kami sudah sampaikan di setiap acara pemerintah, makanannya harus pangan lokal. Yang dibeli dari pasar,” tegasnya.

Solusi itu, lanjut dia, akan membantu perekonomian masyarakat, khususnya ibu-ibu. (elo/c14/fal)

Baca Juga :  KPK Tegaskan Firli Bahuri Tak Bisa Dipidana Usai Temui Lukas Enembe

JAKARTA-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memulai road show perdana Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-95. Kemarin (18/11), di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, dia mengajak perempuan Papua mandiri dan berdaya lewat olahan pangan lokal.

”Peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah mother’s day, melainkan sejarah panjang dari Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928,” kata dia di aula Universitas Papua. Karena itu, peringatan Hari Ibu punya makna luas. Tidak sekadar membahas jasa ibu, tetapi perempuan secara luas. Diharapkan, perempuan bisa bangkit dan berdaya.

Di hadapan 62 organisasi perempuan dan mahasiswa se-Papua Barat, Bintang Puspayoga meminta perempuan Indonesia punya bargaining position. Salah satunya dengan bekerja dan memiliki penghasilan secara mandiri.

Baca Juga :  Mitos atau Fakta, Pelihara Kucing Saat Hamil akan Membahayakan Kandungan?

Dia juga turut meminta perempuan timur bisa menyosialisasikan penggunaan diversifikasi pangan. Salah satunya dengan memanfaatkan bahan lokal yang melimpah seperti sagu, umbi, dan keladi yang bisa diolah secara ekonomi maupun disajikan untuk keluarga. ”Variasi pangan ini juga menjadi alternatif perbaikan gizi. Yang bisa membantu program penurunan stunting,” paparnya.

Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menyatakan, pemberdayaan perempuan di Papua Barat memang harus dimulai dengan perubahan mindset. Terutama dalam meyakinkan diri bahwa mereka mampu bersaing dan membantu perekonomian keluarga. Dia menyarankan dan mendorong agar perempuan memiliki penghasilan.

Sebagai pejabat yang baru dilantik awal November lalu, Ali saat ini menyiapkan gerakan membeli produk pangan lokal yang dijual mama-mama Papua di pasar. ”Kami sudah sampaikan di setiap acara pemerintah, makanannya harus pangan lokal. Yang dibeli dari pasar,” tegasnya.

Solusi itu, lanjut dia, akan membantu perekonomian masyarakat, khususnya ibu-ibu. (elo/c14/fal)

Baca Juga :  KPK Tegaskan Firli Bahuri Tak Bisa Dipidana Usai Temui Lukas Enembe

Berita Terbaru

Artikel Lainnya