JAKARTA– Gerri Harri Wijaya dan komplotannya membobol saldo rekening Silvia Yap Rp 1,4 miliar. Modusnya dengan menyebar file apk undangan pernikahan. Dalam pemeriksaan setelah tertangkap, pria 35 tahun itu mengaku hanya mendapat bagian Rp 500 ribu.
Kasubdit Siber Polda Jatim AKBP Henri Novere Santoso mengatakan, korban melapor pada Juli lalu. Silvia mengaku saldo rekeningnya raib setelah mengeklik file undangan pernikahan di WhatsApp (WA) dari nomor tak dikenal dua bulan sebelumnya.
”Waktu file diklik, yang terlihat hanya iklan-iklan,” katanya kemarin (18/10).
Karena curiga, Silvia lantas menutupnya. Warga Malang itu juga menghapus pesan yang diterima. Namun, tidak berselang lama, dia mendapat notifikasi pesan pendek adanya upaya pembobolan e-mail.
Silvia spontan mengubah password e-mail-nya. Tetapi, masalah ternyata belum berakhir. Berselang sehari, dia mendapat sejumlah pemberitahuan yang menyebut adanya transaksi keluar dari rekeningnya. Totalnya mencapai Rp 1,4 miliar.
Berdasar laporan, polisi melakukan penyelidikan. Gerri lantas terdeteksi sebagai pemilik rekening jujukan transfer. ”Ditangkap di Palembang. Orang sana,” tutur Henri.
Dari pemeriksaan polisi, Gerri ternyata tidak beraksi sendiri. Dia mengaku hanya disuruh AM, kenalannya di dunia maya, untuk menyediakan rekening itu. Gerri menurutinya karena dijanjikan bayaran Rp 500 ribu.
Gerri memberikan rekening yang dibuatnya kepada seorang pria yang mengklaim suruhan AM. Dia langsung diberi upah. ”Indikasinya kelompok tersangka ini banyak, tidak hanya satu–dua orang,” paparnya. Polisi kini masih memburu AM yang diduga otak sindikat pembobolan.
Henri menambahkan, aksi kelompok itu terbilang licin. Mereka tidak mengalihkan saldo hasil pembobolan ke rekening pelaku secara langsung.
Tetapi memakai nama orang lain terlebih dulu. ”Tersangka tidak punya kemampuan memanipulasi data lewat aplikasi,” tuturnya.
Gerri selama ini bekerja sebagai kuli panggul di pasar. Namun, dia suka berselancar di dunia maya. ”Karena dijanjikan upah yang lumayan dan tugasnya tidak sulit, tersangka menyanggupi tawaran AM,” jelasnya.
Henri mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat mendapat kiriman file dari orang tak dikenal. Khususnya dengan file berformat apk. ”Di file-nya itu pasti tercantum apk. Jangan diklik karena berisi sistem pembobol,” tuturnya.
Bahkan, belakangan pelaku pembobolan semakin lihai. Mereka mengubah format file apk menjadi format PDF atau Pdf untuk menipu orang. ”Yang asli huruf pdf kecil,” ucap Henri. (edi/c19/aph)
SEKALI KLIK, UANG TABUNGAN RAIB
1. Silvia Yap mendapat pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal berupa undangan pernikahan dengan format apk. Bos aksesori mobil itu mengira dari kolega bisnis atau teman lama.
2. File hanya menampilkan sejumlah iklan saat dibuka. Silvia spontan menutupnya. Dia juga menghapus pesan.
3. Beberapa jam kemudian, dia mendapat pemberitahuan adanya upaya pembobolan e-mail. Silvia bergegas mengubah password untuk antisipasi.
4. Berselang sehari, dia mendapat notifikasi adanya transaksi keluar dari rekeningnya. Jumlahnya puluhan. Total Rp 1,4 miliar.
Sumber : Jawapos