Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Dewan Keamanan PBB Segera Gelar Voting Resolusi Baru Terkait Situasi di Gaza

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan melakukan pemungutan suara atau voting untuk resolusi gencatan senjata di Gaza, pada Senin (18/12).

Resolusi ini dibuat di tengah seruan dunia internasional yang mendessak dihentikannya permusuhan Gaza, dimana Amerika Serikat menunjukkan sikap semakin tak sabar pada aksi sekutu utamanya, Israel.

Voting ini dilakukan beberapa hari setelah Amerika Serikat memveto resolusi Dewan Keamanan PBB sebelumnya karena menyerukan gencatan senjata di tengah pertukaran sandera.

Dilansir dari France24 pada Senin (18/12), Sidang Majelis Umum, 193 anggota PBB memberikan suara untuk resolusi gencatan senjata di Gaza dengan 153 mendukung.

Resolusi Dewan Keamanan yang akan datang ini diusulkan negara-negara Arab dan mendapat dukungan internasional yang begitu luas, meskipun nasib resolusi terbaru tersebut masih belum pasti.

Baca Juga :  Benzema Dituduh Memiliki Hubungan dengan Teroris oleh Kementerian Prancis

Rancangan tersebut disusun oleh Uni Emirat Arab menyerukan penghentian permusuhan atau gencatan senjata segera dan berkelanjutan untuk memungkinkan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan di jalur Gaza.

Dilansir dari Times Israel, pernyataan ini juga menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara di wilayah tersebut dan menekankan pentingnya menyatukan jalur Gaza dengan tepi barat dibawah naungan Palestina.

Rancangan resolusi tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan nama Hamas, meskipun juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera, dan mengutuk semua serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil.

Dewan Keamanan PBB telah menghadapi kecaman internasional karena hanya berhasil mengeluarkan satu resolusi ditengah mendesaknya kondisi di Gaza yang selalu diserang oleh militer Israel.

Baca Juga :  2024, Rekrutmen CPNS-PPPK Digelar 3 Bulan Sekali, Fokus pada Guru dan Nakes

Menurut otoritas kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, sekitar lebih dari 18.800 orang sebagian besar warga sipil dan anak-anak telah tewas akibat serangan Israel.(*)

Sumber: Jawapos

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan melakukan pemungutan suara atau voting untuk resolusi gencatan senjata di Gaza, pada Senin (18/12).

Resolusi ini dibuat di tengah seruan dunia internasional yang mendessak dihentikannya permusuhan Gaza, dimana Amerika Serikat menunjukkan sikap semakin tak sabar pada aksi sekutu utamanya, Israel.

Voting ini dilakukan beberapa hari setelah Amerika Serikat memveto resolusi Dewan Keamanan PBB sebelumnya karena menyerukan gencatan senjata di tengah pertukaran sandera.

Dilansir dari France24 pada Senin (18/12), Sidang Majelis Umum, 193 anggota PBB memberikan suara untuk resolusi gencatan senjata di Gaza dengan 153 mendukung.

Resolusi Dewan Keamanan yang akan datang ini diusulkan negara-negara Arab dan mendapat dukungan internasional yang begitu luas, meskipun nasib resolusi terbaru tersebut masih belum pasti.

Baca Juga :  PBB Kutuk Keras Serangan RS di Gaza yang Tewaskan 500 Orang Lebih

Rancangan tersebut disusun oleh Uni Emirat Arab menyerukan penghentian permusuhan atau gencatan senjata segera dan berkelanjutan untuk memungkinkan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan di jalur Gaza.

Dilansir dari Times Israel, pernyataan ini juga menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara di wilayah tersebut dan menekankan pentingnya menyatukan jalur Gaza dengan tepi barat dibawah naungan Palestina.

Rancangan resolusi tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan nama Hamas, meskipun juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera, dan mengutuk semua serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil.

Dewan Keamanan PBB telah menghadapi kecaman internasional karena hanya berhasil mengeluarkan satu resolusi ditengah mendesaknya kondisi di Gaza yang selalu diserang oleh militer Israel.

Baca Juga :  Jokowi: Presiden Boleh Memihak dan Kampanye

Menurut otoritas kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, sekitar lebih dari 18.800 orang sebagian besar warga sipil dan anak-anak telah tewas akibat serangan Israel.(*)

Sumber: Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya