Thursday, September 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Kelangkaan Solar-Pertalite Meluas

    Sementara itu, Pertamina mengklaim wilayah Kota Pare pare rata-rata konsumsi Pertalite dari Juni-Juli 2024 sebanyak 289 ribu kilo kiter (KL) per hari.

  Dibandingkan tahun sebelumnya rata-rata konsumsi sebesar 280 ribu KL per hari atau naik sebesar tiga persen. Begitu juga untuk konsumsi Solar pada periode yang sama juga terdapat kenaikan sebesar 7,6 persen.

   Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan pihaknya telah menambah stok BBM di Parepare.

   “Untuk stok BBM jenis Solar kami tambah sebanyak 133 persen dari konsumsi harian normal sebesar 632 KL, sedangkan Pertalite kami tambah sebanyak 116 persen dari konsumsi harian normal sebesar 1.072 KL,” katanya.

Baca Juga :  Empat SPBU Jual Solar Hingga Tengah Malam

  “Tak hanya itu kami juga menambah jam operasional untuk memaksimalkan pendistribusian BBM ke SPBU dengan tetap mengedepankan aspek HSSE, jelasnya.

  Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Parepare Rudy M Rudy menjelaskan terkait dengan distribusi BBM subsidi, akan dilakukan inspeksi mendadak  untuk mengatasi praktik-praktik yang merugikan.

   “Kita akan bekerja sama dengan aparat hukum, SKPD teknis, dan Pertamina untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi lagi,” ucapnya.

  Jika masalah ini tidak diatasi dengan baik, akan berdampak pada kenaikan inflasi daerah. Sebab, kenaikan biaya bahan bakar akan memengaruhi harga produksi, yang pada akhirnya meningkatkan harga jual. Kelangkaan juga dapat memicu kenaikan harga.

Baca Juga :  Sidak Jelang Nataru, Harga Beberapa Komoditi Mulai Naik

   Rudy berharap seluruh stakeholder, termasuk dinas terkait, Depo Pertamina, dan aparat hukum dapat menjaga kondisi ini. Saat ini, angka inflasi di Parepare sudah mencapai 2,64 persen, yang cukup kritis terkait bahan komoditas pangan. (ams/zuk)

    Sementara itu, Pertamina mengklaim wilayah Kota Pare pare rata-rata konsumsi Pertalite dari Juni-Juli 2024 sebanyak 289 ribu kilo kiter (KL) per hari.

  Dibandingkan tahun sebelumnya rata-rata konsumsi sebesar 280 ribu KL per hari atau naik sebesar tiga persen. Begitu juga untuk konsumsi Solar pada periode yang sama juga terdapat kenaikan sebesar 7,6 persen.

   Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan pihaknya telah menambah stok BBM di Parepare.

   “Untuk stok BBM jenis Solar kami tambah sebanyak 133 persen dari konsumsi harian normal sebesar 632 KL, sedangkan Pertalite kami tambah sebanyak 116 persen dari konsumsi harian normal sebesar 1.072 KL,” katanya.

Baca Juga :  Pertamina Sosialisasi My Pertamina Melalui Turnamen Basketball

  “Tak hanya itu kami juga menambah jam operasional untuk memaksimalkan pendistribusian BBM ke SPBU dengan tetap mengedepankan aspek HSSE, jelasnya.

  Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Parepare Rudy M Rudy menjelaskan terkait dengan distribusi BBM subsidi, akan dilakukan inspeksi mendadak  untuk mengatasi praktik-praktik yang merugikan.

   “Kita akan bekerja sama dengan aparat hukum, SKPD teknis, dan Pertamina untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi lagi,” ucapnya.

  Jika masalah ini tidak diatasi dengan baik, akan berdampak pada kenaikan inflasi daerah. Sebab, kenaikan biaya bahan bakar akan memengaruhi harga produksi, yang pada akhirnya meningkatkan harga jual. Kelangkaan juga dapat memicu kenaikan harga.

Baca Juga :  Pertamina Mampu Mengubah Kobek Milenial Kian Mandiri dan Kini Kebanjiran Order

   Rudy berharap seluruh stakeholder, termasuk dinas terkait, Depo Pertamina, dan aparat hukum dapat menjaga kondisi ini. Saat ini, angka inflasi di Parepare sudah mencapai 2,64 persen, yang cukup kritis terkait bahan komoditas pangan. (ams/zuk)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya