Wednesday, April 16, 2025
29.7 C
Jayapura

Pangkas Anggaran Rp 14,3 Triliun, KIP Kuliah hingga Beasiswa Dosen Terdampak

“Beasiswa dosen dan teknik dalam dan luar negeri, pagu awalnya Rp236,8 miliar, efisiensi Dirjen Anggaran 25 persen, kami kembalikan lagi pada pagu awal Rp236,8 miliar,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Satryo juga tak memungkiri bahwa anggaran untuk Sekolah Unggulan Garuda ikut kena terkena efisiensi yang semula Rp 2 triliun dipangkas 60 persen.

“Karena ini program QuickWin unggulan cepat, maka kami usulkan kembali supaya pagunya tetap pada posisi Rp 2 triliun,” papar dia.

Satryo menambahkan, efisiensi juga menyasar pada Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negara (BOPTN) sebesar Rp 6,018 triliun dipangkas sebesar 50 persen. Namun, ia menyatakan tengah mengusulkan agar tidak terefisiensi.  “Karena kalau BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah,” ujar Satryo.

Baca Juga :  Esra Weyai Siap Ikuti Program Gasing Intensive Anak Super Indonesia

Ia melanjutkan, efisiensi juga terdampak pada revitalisasi perguruan tinggi negeri, dari pagu awal Rp 856,2 miliar dipotong 5 persen. “Kami minta kembali pada pagu semula,” papar dia. (*/JawaPos.com)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Beasiswa dosen dan teknik dalam dan luar negeri, pagu awalnya Rp236,8 miliar, efisiensi Dirjen Anggaran 25 persen, kami kembalikan lagi pada pagu awal Rp236,8 miliar,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Satryo juga tak memungkiri bahwa anggaran untuk Sekolah Unggulan Garuda ikut kena terkena efisiensi yang semula Rp 2 triliun dipangkas 60 persen.

“Karena ini program QuickWin unggulan cepat, maka kami usulkan kembali supaya pagunya tetap pada posisi Rp 2 triliun,” papar dia.

Satryo menambahkan, efisiensi juga menyasar pada Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negara (BOPTN) sebesar Rp 6,018 triliun dipangkas sebesar 50 persen. Namun, ia menyatakan tengah mengusulkan agar tidak terefisiensi.  “Karena kalau BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah,” ujar Satryo.

Baca Juga :  Prabowo Disarankan Gandeng Erick Sebagai Cawapres agar Menang di Jatim

Ia melanjutkan, efisiensi juga terdampak pada revitalisasi perguruan tinggi negeri, dari pagu awal Rp 856,2 miliar dipotong 5 persen. “Kami minta kembali pada pagu semula,” papar dia. (*/JawaPos.com)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya