Di sisi lain, Gates juga menyoroti bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas petani di Afrika. Menurutnya, “Kebanyakan orang di Afrika adalah petani dengan lahan yang sangat kecil dan produktivitasnya sangat rendah saat ini. Kami ingin secara dramatis meningkatkan produktivitas mereka, dan kami melihat hal itu bisa dilakukan.”
Selain itu, Gates menekankan peran AI dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Founder Microsoft itu menjelaskan bahwa teknologi tersebut berpotensi mendukung dokter virtual, memperluas akses layanan kesehatan, serta membantu menciptakan sistem pendidikan yang lebih merata di berbagai negara berkembang.
Sebelumnya pada pekan ini, Bill & Melinda Gates Foundation bersama para pemimpin internasional dan filantropis lainnya berkomitmen menyediakan pendanaan sebesar 1,9 miliar dolar AS (sekitar Rp31,7 triliun, dengan kurs Rp16.670 per dolar) untuk memerangi polio.
Seiring dengan pandangannya mengenai potensi AI tersebut, peringatan Gates datang di saat pasar global menunjukkan tanda-tanda kehati-hatian. Beberapa perusahaan AI dengan valuasi tinggi menghadapi skeptisisme investor, karena modal besar yang disuntikkan belum diimbangi dengan manfaat nyata atau arus kas yang kuat.
Dengan demikian, Gates menekankan bahwa masa depan AI tidak ditentukan oleh hype semata. Dia menekankan pentingnya perusahaan untuk mengimplementasikan teknologi ini secara nyata, berkelanjutan, dan berdampak sosial, bukan hanya mengejar sorotan pasar atau valuasi tinggi.
Di sisi lain, Gates juga menyoroti bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas petani di Afrika. Menurutnya, “Kebanyakan orang di Afrika adalah petani dengan lahan yang sangat kecil dan produktivitasnya sangat rendah saat ini. Kami ingin secara dramatis meningkatkan produktivitas mereka, dan kami melihat hal itu bisa dilakukan.”
Selain itu, Gates menekankan peran AI dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Founder Microsoft itu menjelaskan bahwa teknologi tersebut berpotensi mendukung dokter virtual, memperluas akses layanan kesehatan, serta membantu menciptakan sistem pendidikan yang lebih merata di berbagai negara berkembang.
Sebelumnya pada pekan ini, Bill & Melinda Gates Foundation bersama para pemimpin internasional dan filantropis lainnya berkomitmen menyediakan pendanaan sebesar 1,9 miliar dolar AS (sekitar Rp31,7 triliun, dengan kurs Rp16.670 per dolar) untuk memerangi polio.
Seiring dengan pandangannya mengenai potensi AI tersebut, peringatan Gates datang di saat pasar global menunjukkan tanda-tanda kehati-hatian. Beberapa perusahaan AI dengan valuasi tinggi menghadapi skeptisisme investor, karena modal besar yang disuntikkan belum diimbangi dengan manfaat nyata atau arus kas yang kuat.
Dengan demikian, Gates menekankan bahwa masa depan AI tidak ditentukan oleh hype semata. Dia menekankan pentingnya perusahaan untuk mengimplementasikan teknologi ini secara nyata, berkelanjutan, dan berdampak sosial, bukan hanya mengejar sorotan pasar atau valuasi tinggi.