Wednesday, March 12, 2025
25.7 C
Jayapura

Tugu Injil Terancam Abrasi

Walikota Janji Pemkot Akan Bangun Taluk di Metu Debi

JAYAPURA-Ancaman abrasi pantai tidak hanya terjadi di sepanjang pantai Hamadi dan Holtekamp, ancaman abrasi ini juga terjadi di Pulau Metu Debi yang berada di Kampung Tobati Engros dalam  kawasan Teluk  Youtefa.

  Bahkan, abrasi pantai yang makin parah ini bisa mengancam jejak sejarah Pulau Metu Debi,  sebagai tempat pertama injil masuk di Tanah Tabi. Dimana di pulau Metu Debi ini dibangun Tugu Pekabaran Injil, untuk mengenang masuknya peradaban pada 10  Maret 1910. Dimana Injil pertama kali masuk ke Tanah Tabi, dibawa oleh Pdt. FDS Van Hassel, seorang misionaris (zending) asal negara Jerman.

Baca Juga :  REGSOSEK: MEMBANGUN SATU DATA SOSIAL EKONOMI DARI DAERAH

   Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo menyampaikan apresiasi Pulau Metu Debi menjadi saksi sejarah injil masuk di tanah Tabi, tabir kegelapan dibuka. Terang injil itu memancarkan cahaya kekudusan ke seluruh pelosok tanah Tabi negeri matahari terbit, sejak 115 tahun yang lalu.

  “Jadi tempat ini telah menyimpan sejarah pada peradaban tanah Papua, khususnya tanah Tabi, untuk itu perlu kita jaga,” ujar Abisai Rollo usai ikut kegiatan HUT PI yang berlangsung di Pulau Metu Debi, Senin (10/3).

Walikota Janji Pemkot Akan Bangun Taluk di Metu Debi

JAYAPURA-Ancaman abrasi pantai tidak hanya terjadi di sepanjang pantai Hamadi dan Holtekamp, ancaman abrasi ini juga terjadi di Pulau Metu Debi yang berada di Kampung Tobati Engros dalam  kawasan Teluk  Youtefa.

  Bahkan, abrasi pantai yang makin parah ini bisa mengancam jejak sejarah Pulau Metu Debi,  sebagai tempat pertama injil masuk di Tanah Tabi. Dimana di pulau Metu Debi ini dibangun Tugu Pekabaran Injil, untuk mengenang masuknya peradaban pada 10  Maret 1910. Dimana Injil pertama kali masuk ke Tanah Tabi, dibawa oleh Pdt. FDS Van Hassel, seorang misionaris (zending) asal negara Jerman.

Baca Juga :  Disdukcapil Segera Laksanakan Operasi Yustisi

   Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo menyampaikan apresiasi Pulau Metu Debi menjadi saksi sejarah injil masuk di tanah Tabi, tabir kegelapan dibuka. Terang injil itu memancarkan cahaya kekudusan ke seluruh pelosok tanah Tabi negeri matahari terbit, sejak 115 tahun yang lalu.

  “Jadi tempat ini telah menyimpan sejarah pada peradaban tanah Papua, khususnya tanah Tabi, untuk itu perlu kita jaga,” ujar Abisai Rollo usai ikut kegiatan HUT PI yang berlangsung di Pulau Metu Debi, Senin (10/3).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya