Pihaknya meminta kebijakan khusus, dengan menyediakan SPBU khusus yang diperuntukkan kepada mereka. Sehingga pendistribusian logistik kepada konsumen tidak terhambat.
Sekadar diketahui, ALFI Papua perusahaan yang melayani logistik laut dan darat dalam hal ini kontainer. Komoditasnya meliputi beras, sembako dan lain-lain.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Peternak Telur Kabupaten Jayapura, Mulyono mengaku antrean kendaraan untuk mengisi Solar di SPBU berdampak pada mereka. Ia pun meminta pemerintah segera memberikan solusi.
“Dampaknya pada peternakan kami terutama soal pakan, jika ternak ayam tidak makan sehari maka kami mengalami kerugian. Sebab ayamnya tidak akan bertelur,” jelasnya.
Menurutnya, antrean BBM Solar kerap terjadi setiap tahunnya. Karena itu, pihaknya meminta Pertamina harus dievaluasi.
“Keterlambatan pengiriman barang juga bisa mempengaruhi harga telur ayam, jangan sampai moment ini dimanfaatkan oleh pedagang,” ucapnya.
Secara terpisah, Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong menyatakan telah meminta penjelasan Pertamina terkait kelangkaan Solar. Ia juga meminta Pertamina memprioritaskan penanganan masalah tersebut.
“Saya sudah bertemu dengan General Manager Pertamina, supaya masalah itu menjadi prioritas. Termasuk SPBU yang kena sanksi karena masalah BBM, bila perlu dioperasionalkan,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos