Friday, September 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Wacana Pasukan Siber Diisi Orang Sipil, Siapa Cyber Army yang Disegani?

Berikutnya adalah Tiongkok, yang menjadi salah satu dari lima negara dengan kemampuan siber paling kuat di dunia. Tiongkok juga menjadi salah satu dari negara di Asia yang bikin deg-degan lawan dari sisi pertahanan sibernya.

Israel juga masuk dalam daftar. Dilansir dari berbagai sumber, Israel yang saat ini masih sibuk menjajah tanah Palestina itu mengklaim dirinya memiliki kemampuan siber yang aktif.

Demikian pula negara lainnya seperti Iran, Korea Utara, India, Prancis, Kanada, Jepang, Lituania, UEA, Malaysia, Singapura dan Spanyol. Negara-negara itu masuk dalam daftar negara dengan pasukan siber yang baik. Indonesia? Belum.

Terkait dengan pertahanan melalui pasukan siber, baru-baru ini di tanah air muncul wacana pembentukan pasukan siber sendiri.

Baca Juga :  Jens Raven Senang jika Fans Samakan Dirinya dengan Kane atau Lewandowski

Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang mengaku sudah menerima perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk Matra Siber atau Angkatan Siber.

Namun, sejauh ini belum ada pembahasan mengenai pembentukan Matra Siber dengan Komisi I DPR.

Dalam rapat kerja pada Selasa (3/9), mereka fokus membahas anggaran.  Saat ini, TNI sudah memiliki Satuan Siber (Satsiber) TNI. Satuan itu dipimpin oleh jenderal bintang satu.

Belakangan, muncul ide dan usulan agar TNI membentuk Matra Siber. Salah satu sebabnya adalah potensi kerawanan serta serangan siber yang semakin banyak terjadi.

“Saya sudah diperintahkan oleh Pak Presiden, kemarin juga dari MPR waktu pidato, untuk membuat Angkatan Siber,” ucap Agus. Isinya adalah orang-orang sipil yang paling ahli di bidang pertahanan siber.

Baca Juga :  Jokowi: Saya tidak Mencampuri Urusan Capres atau Cawapres

Meski demikian, pembentukan angkatan atau matra baru di tubuh TNI tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Khususnya aturan dan payung hukum.

Karena itu, Mabes TNI perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan membentuk Matra Siber atau Angkatan Siber. ”Sedang kami evaluasi kesatuan siber yang ada,” imbuhnya. (*)

Sumber; Jawapos

Berikutnya adalah Tiongkok, yang menjadi salah satu dari lima negara dengan kemampuan siber paling kuat di dunia. Tiongkok juga menjadi salah satu dari negara di Asia yang bikin deg-degan lawan dari sisi pertahanan sibernya.

Israel juga masuk dalam daftar. Dilansir dari berbagai sumber, Israel yang saat ini masih sibuk menjajah tanah Palestina itu mengklaim dirinya memiliki kemampuan siber yang aktif.

Demikian pula negara lainnya seperti Iran, Korea Utara, India, Prancis, Kanada, Jepang, Lituania, UEA, Malaysia, Singapura dan Spanyol. Negara-negara itu masuk dalam daftar negara dengan pasukan siber yang baik. Indonesia? Belum.

Terkait dengan pertahanan melalui pasukan siber, baru-baru ini di tanah air muncul wacana pembentukan pasukan siber sendiri.

Baca Juga :  DWP Kota Jayapura Harus Punya Peran Membangun Kota Jayapura

Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang mengaku sudah menerima perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk Matra Siber atau Angkatan Siber.

Namun, sejauh ini belum ada pembahasan mengenai pembentukan Matra Siber dengan Komisi I DPR.

Dalam rapat kerja pada Selasa (3/9), mereka fokus membahas anggaran.  Saat ini, TNI sudah memiliki Satuan Siber (Satsiber) TNI. Satuan itu dipimpin oleh jenderal bintang satu.

Belakangan, muncul ide dan usulan agar TNI membentuk Matra Siber. Salah satu sebabnya adalah potensi kerawanan serta serangan siber yang semakin banyak terjadi.

“Saya sudah diperintahkan oleh Pak Presiden, kemarin juga dari MPR waktu pidato, untuk membuat Angkatan Siber,” ucap Agus. Isinya adalah orang-orang sipil yang paling ahli di bidang pertahanan siber.

Baca Juga :  KPU Gelar Gala Dinner dengan 3 Pasang Capres-cawapres

Meski demikian, pembentukan angkatan atau matra baru di tubuh TNI tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Khususnya aturan dan payung hukum.

Karena itu, Mabes TNI perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan membentuk Matra Siber atau Angkatan Siber. ”Sedang kami evaluasi kesatuan siber yang ada,” imbuhnya. (*)

Sumber; Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya