Monday, September 29, 2025
22.2 C
Jayapura

Elon Musk dan Bos Nvidia Jensen Huang Sarankan Pelajar Kuasai Fisika-Matematika

JAKARTA-Saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka agar pelajar Indonesia fokus belajar kecerdasan buatan (AI), dua tokoh terkemuka di industri teknologi global, yakni CEO Nvidia Jensen Huang dan CEo Tesla Elon Musk justru menyampaikan pesan kontras.

Dalam sebuah forum di Beijing, CEO Nvidia Jensen Huang ditanya apa yang akan ia pelajari jika ia adalah lulusan berusia 22 tahun pada 2025. Alih-alih menjawab “AI” atau “ilmu komputer,” Huang menjawab:

“Saya mungkin akan memilih untuk mempelajari ilmu fisika,” kata Huang, dikutip via Moneycontrol.

Bagi Huang, masa depan AI bukan hanya tentang software, tapi tentang memahami dunia nyata secara mendalam. Ia menekankan bahwa tantangan AI berikutnya akan datang dari interaksinya dengan dunia fisik secara langsung.

Baca Juga :  8 Hakim Bakal Adili Sidang Sengketa Pilpres, MK Akan Putuskan Voting 4 vs 4

“Gelombang teknologi berikutnya menuntut kita untuk memahami gesekan, inersia, dan sebab-akibat,” kata Huang.

Ia menyebut perkembangan ini sebagai “Physical AI”. Yaitu kecerdasan buatan yang tidak hanya bisa berpikir, tetapi juga berinteraksi secara efektif dengan lingkungan nyata, seperti robot yang berjalan, mobil yang melaju sendiri, atau mesin-mesin industri yang mengambil keputusan berdasarkan kondisi fisik.

Di sisi lain, Elon Musk juga menyampaikan pandangan serupa. Dalam sebuah diskusi di media sosial, CEO Telegram Pavel Durov menyerukan agar siswa mempelajari matematika sebagai bekal masa depan. Musk menanggapinya dengan singkat namun tegas:

“Fisika (juga),” kata Elon Musk.

Pernyataan itu sejalan dengan pendekatan Musk dalam membangun perusahaan-perusahaannya. Dari roket di SpaceX hingga mobil listrik di Tesla, semua berakar pada prinsip-prinsip dasar fisika, bukan semata-mata dari logika pemrograman.

Baca Juga :  Kementan Tetapkan Prosedur Penanganan Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Musk dikenal sebagai penganut filosofi first principles thinking, yaitu menyelesaikan masalah besar dengan berpikir dari nol berdasarkan hukum-hukum dasar alam.

JAKARTA-Saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka agar pelajar Indonesia fokus belajar kecerdasan buatan (AI), dua tokoh terkemuka di industri teknologi global, yakni CEO Nvidia Jensen Huang dan CEo Tesla Elon Musk justru menyampaikan pesan kontras.

Dalam sebuah forum di Beijing, CEO Nvidia Jensen Huang ditanya apa yang akan ia pelajari jika ia adalah lulusan berusia 22 tahun pada 2025. Alih-alih menjawab “AI” atau “ilmu komputer,” Huang menjawab:

“Saya mungkin akan memilih untuk mempelajari ilmu fisika,” kata Huang, dikutip via Moneycontrol.

Bagi Huang, masa depan AI bukan hanya tentang software, tapi tentang memahami dunia nyata secara mendalam. Ia menekankan bahwa tantangan AI berikutnya akan datang dari interaksinya dengan dunia fisik secara langsung.

Baca Juga :  Dana BOS Tidak Cukup, Kebijakan Walikota Dirasa Berat

“Gelombang teknologi berikutnya menuntut kita untuk memahami gesekan, inersia, dan sebab-akibat,” kata Huang.

Ia menyebut perkembangan ini sebagai “Physical AI”. Yaitu kecerdasan buatan yang tidak hanya bisa berpikir, tetapi juga berinteraksi secara efektif dengan lingkungan nyata, seperti robot yang berjalan, mobil yang melaju sendiri, atau mesin-mesin industri yang mengambil keputusan berdasarkan kondisi fisik.

Di sisi lain, Elon Musk juga menyampaikan pandangan serupa. Dalam sebuah diskusi di media sosial, CEO Telegram Pavel Durov menyerukan agar siswa mempelajari matematika sebagai bekal masa depan. Musk menanggapinya dengan singkat namun tegas:

“Fisika (juga),” kata Elon Musk.

Pernyataan itu sejalan dengan pendekatan Musk dalam membangun perusahaan-perusahaannya. Dari roket di SpaceX hingga mobil listrik di Tesla, semua berakar pada prinsip-prinsip dasar fisika, bukan semata-mata dari logika pemrograman.

Baca Juga :  Daftar Haji Semakin Mudah, Menag Lucurkan Pendaftaran Haji Secara Online

Musk dikenal sebagai penganut filosofi first principles thinking, yaitu menyelesaikan masalah besar dengan berpikir dari nol berdasarkan hukum-hukum dasar alam.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya