Selain itu, pihaknya juga sudah menentukan tanaman atau biji-bijian jenis tertentu yang akan ditanam di tanah Yahukimo. Pasalnya, iklim di Papua Pegunungan terbilang dingin, sehingga perlu memastikan tanaman bisa tumbuh dengan baik.
Lebih lanjut, program ini ditargetkan Andi akan segera rampung dalam waktu dekat. Ia memastikan, persoalan ketahanan pangan di Papua Pegunungan, utamanya di Yahukimo, akan teratasi dengan baik, sebagaimana masalah-masalah lainnya.
“Ketahanan pangan identik ketahanan negara. Kalau krisis ekonomi, itu kita mampu bertahan, kita pernah lewati. Krisis kesehatan, Covid-19, kita lewati. Tapi krisis pangan, bisa melompat krisis politik, jadi kita harus betul-betul menjaganya,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, tercatat sebanyak 23 orang telah meninggal dunia di Yahukimo, Papua Pegunungan yang diduga karena kelaparan.
Dugaan tersebut menguat, lantaran diketahui fakta bahwa sebanyak 13 kampung di Distrik Amuma, Yahukimo mengalami krisis pangan karena gagal panen.
Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, memberikan keterangan bahwa kabar 23 orang meninggal itu belum bisa dipastikan benar-benar karena kelaparan. (*)
Sumber: jawapos.com, YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia