JAYAPURA-Masyarakat Kampung Skouw Yambe Distrik Muara Tami mengadu kepada Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, bahwa selama ini penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) dari pemerintah baik pusat maupun daerah sering keliru, sehingga tidak tepat sasaran.
Menurut salah seorang aparat kampung, Dodi Dolleng, kekeliruan ini terjadi akibat data penerima Bansos yang tidak selaras antara data pemerintah kota dengan pemerintah kampung.
“Seringkali kami mendapatkan protes dari warga, karena yang terima Bansos itu orang yang sudah meninggal bahkan ada yang sudah belasan tahun,” ujar Dodi dalam sesi tatap muka bersama Wali Kota Jayapura dalam rangkaian Turkam di Kampung Skouw Yambe, Rabu (28/5).
Kata Dodi, bukan cuma protes, hal ini juga kerab menjadi stigma buruk masyarakat terhadap aparat kampung yang dinilai pilih kasih dan juga tidak mampu bekerja. “Karena kita pernah usulkan untuk mengganti penerima yang sudah meninggal, malah diprotes dan ditolak karena menurut warga Bansos itu akan diterima oleh ahli waris yang bersangkutan,” ungkapnya.
“Padahal kami di aparat kampung sudah menyerahkan data terbaru kepada dinas terkait, namun saat bansos ini disalurkan, sama sekali tidak ada perubahan, karena masih ada data penerima yang sudah meninggal dunia,” lanjutnya.