Friday, April 26, 2024
29.7 C
Jayapura

Kaget Bangun, Tiba-tiba Api Sudah Membakar Dapur Rumah

Cerita Laela Wati, salah satu korban Kebakaran di Kali Acai 

Pemilik usaha pengrajin tempe merek Bandung Laela Wati  yang tempat usahanya ikut terbakar

Musibah kebakaran yang terjadi di RT 02 / RW 05,  Kali Acai, Kelurahan Yobe, Distrik Abepura menjadi kesedihan baginya, usahanya sebagai pengrajin tempe ikut terkena imbas, bagaimana bisa terjadi?

Laporan: Priyadi

Waktu saat itu menunjukkan Pukul 04.10 WIT,  Laela Wati kaget terbangun dari tempat tidurnya, karena mendengar ledakan yang sangat kuat. Lalu ia menuju ke ruang dapur kosnya, ternyata bangunan belakang kosnya di salon Defano sudah terbakar dengan api yang sangat besar, seketika itu api juga langsung menjalar ke ruang dapurnya.

  Serentak ia takut dan panik lalu berteriak membangunkan suami, anak-anak dan karyawannya yang masih tidur, untuk segera bangun dan bergegas menyelamatkan diri karena api sudah semakin membesar. 

 Hal inilah dikatakan Laela Wati pemilik usaha  pengrajin tempe merek Bandung salah satu korban musibah kebakaran di sana, sambil bersedih dan menjelaskan kronologis kejadian sebenarnya kepada Cenderawasih Pos, saat ditemui di kos barunya yang tak jauh dari tempat usahanya yang terbakar, Senin (29/3) lalu.

Baca Juga :  Jangan Lengah, HIV Masih Ada di Tengah Kita!

 Laela tampak sedih dan pasrah dengan musibah itu. Pasalnya, Orang beranggapan musibah kebakaran terjadi berawal dari tempat usahanya, padahal sebenarnya ia sendiri terbangun dan melihat ruang dapur miliknya ikut terbakar. 

“Saya mau katakan kronologisnya api berasal bukan dari tempat usaha saya, malahan saya mendengar bunyi ledakan dari toren di belakang kos saya ada di tempat usaha salon, saya kaget dan terbangun mengecek di dapur api sudah ada namun belum besar dan dibelakang kos saya sudah api membesar,”akunya, Selasa(30/3)kemarin.

 Laela menjelaskan, dalam musibah kebakaran ini ia memang mengalami banyak kerugian, mulai  1 unit motor roda Honda Scoopy, dan stok kedelai untuk membuat tempe juga ikut terbakar yang nominalnya sekira Rp 54 juta, serta masih ada lagi barang yang tidak bisa diselamatkan.

Baca Juga :  YPPK Krisis Guru Pasca Penerimaan ASN

 “Dibalik musibah ini kami tetap bersyukur karena bisa selamat keluarga dan karyawan saya, saya juga ucapkan terima kasih kepada paguyuban Pasundan Papua di bawah naungan kang Iriyanto yang telah membantu kita dan mencarikan tempat kos dekat dengan anak saya, serta dari paguyuban HKJM yang telah datang membantu juga,”ungkapnya.

Kata Laela ia sendiri tidak tinggal di pos kebakaran karena memang pemerintah melalui Dinsos tidak membangunkan posko korban musibah kebakaran hanya memberikan makan saja, makanya ia bersyukur dari Paguyuban Pasundan Papua telah mencarikan kos yang memang dekat dengan anaknya dan bisa memproduksi tempe lagi di kali acai.   “Kami harap Pemkot Jayapura bisa memperhatikan kami dan memberikan bantuan, setidaknya bisa meringankan beban kami,”pintanya. (*/wen)

Cerita Laela Wati, salah satu korban Kebakaran di Kali Acai 

Pemilik usaha pengrajin tempe merek Bandung Laela Wati  yang tempat usahanya ikut terbakar

Musibah kebakaran yang terjadi di RT 02 / RW 05,  Kali Acai, Kelurahan Yobe, Distrik Abepura menjadi kesedihan baginya, usahanya sebagai pengrajin tempe ikut terkena imbas, bagaimana bisa terjadi?

Laporan: Priyadi

Waktu saat itu menunjukkan Pukul 04.10 WIT,  Laela Wati kaget terbangun dari tempat tidurnya, karena mendengar ledakan yang sangat kuat. Lalu ia menuju ke ruang dapur kosnya, ternyata bangunan belakang kosnya di salon Defano sudah terbakar dengan api yang sangat besar, seketika itu api juga langsung menjalar ke ruang dapurnya.

  Serentak ia takut dan panik lalu berteriak membangunkan suami, anak-anak dan karyawannya yang masih tidur, untuk segera bangun dan bergegas menyelamatkan diri karena api sudah semakin membesar. 

 Hal inilah dikatakan Laela Wati pemilik usaha  pengrajin tempe merek Bandung salah satu korban musibah kebakaran di sana, sambil bersedih dan menjelaskan kronologis kejadian sebenarnya kepada Cenderawasih Pos, saat ditemui di kos barunya yang tak jauh dari tempat usahanya yang terbakar, Senin (29/3) lalu.

Baca Juga :  Tak Dapat Piala Adipura, BTM Kecewa

 Laela tampak sedih dan pasrah dengan musibah itu. Pasalnya, Orang beranggapan musibah kebakaran terjadi berawal dari tempat usahanya, padahal sebenarnya ia sendiri terbangun dan melihat ruang dapur miliknya ikut terbakar. 

“Saya mau katakan kronologisnya api berasal bukan dari tempat usaha saya, malahan saya mendengar bunyi ledakan dari toren di belakang kos saya ada di tempat usaha salon, saya kaget dan terbangun mengecek di dapur api sudah ada namun belum besar dan dibelakang kos saya sudah api membesar,”akunya, Selasa(30/3)kemarin.

 Laela menjelaskan, dalam musibah kebakaran ini ia memang mengalami banyak kerugian, mulai  1 unit motor roda Honda Scoopy, dan stok kedelai untuk membuat tempe juga ikut terbakar yang nominalnya sekira Rp 54 juta, serta masih ada lagi barang yang tidak bisa diselamatkan.

Baca Juga :  Pelayanan Publik yang Cepat Sangat Dibutuhkan Masyarakat

 “Dibalik musibah ini kami tetap bersyukur karena bisa selamat keluarga dan karyawan saya, saya juga ucapkan terima kasih kepada paguyuban Pasundan Papua di bawah naungan kang Iriyanto yang telah membantu kita dan mencarikan tempat kos dekat dengan anak saya, serta dari paguyuban HKJM yang telah datang membantu juga,”ungkapnya.

Kata Laela ia sendiri tidak tinggal di pos kebakaran karena memang pemerintah melalui Dinsos tidak membangunkan posko korban musibah kebakaran hanya memberikan makan saja, makanya ia bersyukur dari Paguyuban Pasundan Papua telah mencarikan kos yang memang dekat dengan anaknya dan bisa memproduksi tempe lagi di kali acai.   “Kami harap Pemkot Jayapura bisa memperhatikan kami dan memberikan bantuan, setidaknya bisa meringankan beban kami,”pintanya. (*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya