Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Pengguna e-Katalog Lokal Belum Massif di Papua

JAYAPURA-Sebanyak 190 produk Papua yang masuk pada Katalog Elektronik (e-Katalog) lokal dengan total transaksi baru mencapai Rp 50 juta. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Debora Salosa mengatakan, pengguna e-Katalog lokal belum terlalu massif di Papua. Sehingga transaksi pembelanjaan masih sedikit.

  “Baru Biro PBJ yang melakukan transaksi, sehingga kami harap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya juga dapat terlibat dengan e-Katalog lokal tersebut, ” kata Debora kepada wartawan di Jayapura, Selasa (27/9).

  Debora menjelaskan, pihaknya akan mulai sosialisasi serta mengeluarkan surat edaran. Dengan demikian, para OPD yang ada di Papua dapat berbelanja pada e-Katalog lokal tersebut.

“Dari 13 kategori yang baru kami lakukan pembelanjaan ada enam, tersisa tujuh lagi  harus di dorong agar pelaku usaha bisa menambah jumlah produk,” terang Debora.

Baca Juga :  Sumur Gas di Kampung Holtekamp Mengandung Metana

  Dijelaskan, untuk kategori masuk dalam e-Kataog lokal diantaranya ada Alat Tulis Kantor (ATK), makanan dan minuman, souvenir, jasa kebersihan, pembuatan pakaian dinas dan kain tradisional, seragam sekolah dan beberapa barang lainnya.

  “Kami mendorong instansi terkait di Papua ikut serta dalam melakukan pembelanjaan produk dalam negeri,” kata Debora.

  Lanjut Debora, pihaknya juga sedang mendorong produk baru masuk e-Katalog lokal seperti beton dan barang campuran. Untuk itu, Biro PBJ akan turun tim melakukan sosialisasi agar banyak pelaku usaha dapat bergabung.

  Sebelumnya, Asisten III Sekretariat Daerah Papua, Derek Hegemur menyampaikan UMKM/IKM sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan pada sektor produksi produk dalam negeri.

  Karena itu, perlu mendapat perhatian khusus, terlebih dengan masifnya penggunakan teknologi digital sebagai instrumen pasar/transaksi bagi UMKM memasuki pasar global.

Baca Juga :  STIH Umel Mandiri Jayapura Buka Prodi Magister Kenotariatan

  “Kekhasan produk lokal Papua diharapkan dapat dipasarkan secara off-line dan on-line tidak hanya ke seluruh penjuru negeri namun juga go international,” kata Derek kepada wartawan belum lama ini di Jayapura.

  Derek juga menyampaikan Provinsi Papua juga mendorong percepatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) pada belanja APBD-nya di tahun 2022 ini, dengan menyediakan e-katolog lokal elektronik yang sampai saat ini sudah ada 133 produk dengan rincian 103 dikelola oleh Provinsi Papua dan 30 lainnya dikelola oleh kabupaten/kota.

  “Hal ini merupakan komitmen pemerintah daerah mendukung instruksi Presiden untuk memaksimakan belanja APBD pada produk dalam negeri,” pungkasnya. (fia/tri)

JAYAPURA-Sebanyak 190 produk Papua yang masuk pada Katalog Elektronik (e-Katalog) lokal dengan total transaksi baru mencapai Rp 50 juta. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Debora Salosa mengatakan, pengguna e-Katalog lokal belum terlalu massif di Papua. Sehingga transaksi pembelanjaan masih sedikit.

  “Baru Biro PBJ yang melakukan transaksi, sehingga kami harap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya juga dapat terlibat dengan e-Katalog lokal tersebut, ” kata Debora kepada wartawan di Jayapura, Selasa (27/9).

  Debora menjelaskan, pihaknya akan mulai sosialisasi serta mengeluarkan surat edaran. Dengan demikian, para OPD yang ada di Papua dapat berbelanja pada e-Katalog lokal tersebut.

“Dari 13 kategori yang baru kami lakukan pembelanjaan ada enam, tersisa tujuh lagi  harus di dorong agar pelaku usaha bisa menambah jumlah produk,” terang Debora.

Baca Juga :  Tangani Perkara Pemilu, PN Jayapura Siapkan 3 Hakim Khusus 

  Dijelaskan, untuk kategori masuk dalam e-Kataog lokal diantaranya ada Alat Tulis Kantor (ATK), makanan dan minuman, souvenir, jasa kebersihan, pembuatan pakaian dinas dan kain tradisional, seragam sekolah dan beberapa barang lainnya.

  “Kami mendorong instansi terkait di Papua ikut serta dalam melakukan pembelanjaan produk dalam negeri,” kata Debora.

  Lanjut Debora, pihaknya juga sedang mendorong produk baru masuk e-Katalog lokal seperti beton dan barang campuran. Untuk itu, Biro PBJ akan turun tim melakukan sosialisasi agar banyak pelaku usaha dapat bergabung.

  Sebelumnya, Asisten III Sekretariat Daerah Papua, Derek Hegemur menyampaikan UMKM/IKM sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan pada sektor produksi produk dalam negeri.

  Karena itu, perlu mendapat perhatian khusus, terlebih dengan masifnya penggunakan teknologi digital sebagai instrumen pasar/transaksi bagi UMKM memasuki pasar global.

Baca Juga :  Kamtibmas Kota Jayapura Kondusif

  “Kekhasan produk lokal Papua diharapkan dapat dipasarkan secara off-line dan on-line tidak hanya ke seluruh penjuru negeri namun juga go international,” kata Derek kepada wartawan belum lama ini di Jayapura.

  Derek juga menyampaikan Provinsi Papua juga mendorong percepatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) pada belanja APBD-nya di tahun 2022 ini, dengan menyediakan e-katolog lokal elektronik yang sampai saat ini sudah ada 133 produk dengan rincian 103 dikelola oleh Provinsi Papua dan 30 lainnya dikelola oleh kabupaten/kota.

  “Hal ini merupakan komitmen pemerintah daerah mendukung instruksi Presiden untuk memaksimakan belanja APBD pada produk dalam negeri,” pungkasnya. (fia/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya