Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Perketat Warga yang Masuk Kota Jayapura

JAYAPURA- Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, menyebutkan bahwa Pemkot Jayapura tetap ketat terhadap orang yang masuk Kota Jayapura, dalam hal ini melalui Pelabuhan Jayapura. 

 “Kita selektif, terutama penumpang dari luar Papua. Karena tenaga kita terbatas, dan penumpang sangat banyak, sehingga kita sampling pemeriksaan bagi penumpang yang datang dari luar Papua. Kita sempat dapat hasil yang cukup ekstrem, yakni dari 18 yang dirapid, semuanya positif PCR. Karena ada tenaga kerja yang bekerja di Senggi. Kita bersyukur tidak semuanya di Kota Jayapura,” jelas dr. Ni Nyoman Sri Antari, Sabtu (26/6).

 Sekalipun demikian, Kadinkes Antari tetap meminta kewaspadaannya. Pasalnya, Kota Jayapura merupakan kota persinggahan bagi warga yang ingin melanjutkan keberangkatan ke daerah asal, seperti di wilayah pegunungan maupun wilayah pesisir, sehingga mobilisasi sangat tinggi.

Baca Juga :  Pelaku Ngaku Bakar Karena Kedinginan

“Walaupun kita sudah berada di situasi yang melandai. Tapi ternyata ada varian baru yang harus sangat kita waspadai.  Sebab, kita lihat melalui media bahwa kasusnya meningkat signifikan hingga wisma atlet dan ruang isolasi rumah sakit penuh,” tambahnya.

 “Kita sendiri berharap, tidak ada penambahan kasus meninggal dunia di Kota Jayapura. Makanya, jangan kendorkan protokol kesehatan. Kita juga terus perketat di pintu masuk pelabuhan,” pungkasnya. (gr/wen)

JAYAPURA- Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, menyebutkan bahwa Pemkot Jayapura tetap ketat terhadap orang yang masuk Kota Jayapura, dalam hal ini melalui Pelabuhan Jayapura. 

 “Kita selektif, terutama penumpang dari luar Papua. Karena tenaga kita terbatas, dan penumpang sangat banyak, sehingga kita sampling pemeriksaan bagi penumpang yang datang dari luar Papua. Kita sempat dapat hasil yang cukup ekstrem, yakni dari 18 yang dirapid, semuanya positif PCR. Karena ada tenaga kerja yang bekerja di Senggi. Kita bersyukur tidak semuanya di Kota Jayapura,” jelas dr. Ni Nyoman Sri Antari, Sabtu (26/6).

 Sekalipun demikian, Kadinkes Antari tetap meminta kewaspadaannya. Pasalnya, Kota Jayapura merupakan kota persinggahan bagi warga yang ingin melanjutkan keberangkatan ke daerah asal, seperti di wilayah pegunungan maupun wilayah pesisir, sehingga mobilisasi sangat tinggi.

Baca Juga :  Komplotan Penjual Miras Dengan Kata Sandi "Ada" Ditangkap

“Walaupun kita sudah berada di situasi yang melandai. Tapi ternyata ada varian baru yang harus sangat kita waspadai.  Sebab, kita lihat melalui media bahwa kasusnya meningkat signifikan hingga wisma atlet dan ruang isolasi rumah sakit penuh,” tambahnya.

 “Kita sendiri berharap, tidak ada penambahan kasus meninggal dunia di Kota Jayapura. Makanya, jangan kendorkan protokol kesehatan. Kita juga terus perketat di pintu masuk pelabuhan,” pungkasnya. (gr/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya